Cradle Cap

Pada saat baru lahir, bayi saya rambutnya lumayan tebal. Akan tetapi, sejak umur 2 bulan-an, pada kulit kepalanya muncul kerak yang tebal menyerupai ketombe basah. Hal ini lebih dikenal dengan istilah cradle cap atau kerak kulit kepala. Cradle cap umum terjadi pada bayi, walaupun beberapa bayi mungkin beruntung karena tidak perlu mengalaminya.

Kerak kepala-nya sudah tebal dan jadi kekuningan

Penyebab cradle cap belum jelas karena apa. Yang pasti tidak ada sangkut pautnya dengan masalah alergi atau kebersihan bayi. Apalagi bayi di Indonesia yang umumnya dimandikan paling sedikit sehari sekali. Hehe. Ada teori lain bahwa cradle cap ini terjadi karena hormon dari Ibu yang diturunkan ke anaknya saat akhir masa kehamilan. Menurut saya hal ini ada benarnya karena saya juga beberapa kali mengalami dermatitis seborhoik di kulit kepala saat hamil (bahkan sebelum hamil pun juga kadang-kadang bisa muncul sendiri). Selain karena hormon, dugaan saya yang lain adalah bayi saya tidak cocok dengan shampo-nya. Waktu itu saya pakai Cethapil 2 in 1 Gentle Wash and Shampoo. Mungkin shampo tersebut bikin kulit kepalanya terlalu lembab. Entahlah.

Cradle cap tidaklah berbahaya bagi bayi, tapi mungkin berasa agak gatal bagi bayi karena bayi saya jadi sering garuk-garuk di bagian kerak-nya dan bikin keraknya jadi terkelupas sedikit. Kalau bagi saya, cradle cap ini mengganggu penampilan karena bikin helaian rambut bayi jadi nempel-nempel satu sama lain di keraknya. Belum lagi warna keraknya jadi kekuningan gitu, agak jorok aja jadinya.

Dari artikel yang saya baca, ada yang bilang cradle cap bisa hilang sendirinya saat bayi berusia 6 bulan. Tapi, saya tidak sabaran menunggu sampai 6 bulan. Kasian juga bayi saya jadi gatal kepalanya dan sering garuk-garuk. Akhirnya saat berkunjung ke dokter anak untuk vaksinasi bayi, saya menanyakan tentang permasalahan cradle cap ini. Saya sudah pakai shampo khusus untuk cradle cap, Mustela Foaming Shampoo (For Newborn), tapi tidak juga membuahkan hasil. Kerak kepala-nya masih tetap ada, tidak berkurang sedikitpun. Dokter memberikan tips kepada saya untuk menghilangkan cradle cap dengan menggunakan baby oil. Baby oil dioleskan ke kulit kepala bayi sebelum mandi dan digosok2 lembut pada bagian kerak kepalanya. Nanti keraknya akan lepas sendiri.

Kerak kepala-nya mulai menipis, sisa sedikit

Tips dari dokter langsung saya laksanakan di rumah. Kebetulan di rumah adanya Cusson Baby Oil (botol warna biru). Langsung saya pakaikan baby oil di kulit kepala bayi sambil digosok-gosok perlahan. Eh, benar lho keraknya jadi rontok! Tapi, bersamaan dengan rontoknya si kerak, batang rambutnya juga ikut lepas. Semakin banyak kerak yang lepas, makin banyak juga rambut yang rontok. Hiks. Ya sudahlah, rambut rontok tidak apa-apa, yang penting kulit kepalanya bisa bersih. Kulit kepala yang bersih dan sehat pasti akan baik untuk pertumbuhan rambut selanjutnya. Karena kerak kepalanya sudah tebal dan banyak, ritual baby oil ini harus dilakukan beberapa hari (kurang lebih 4-5 hari) baru kerak kepalanya lenyap semua.

Kerak kepala-nya sudah bersih! Rambut jadi lebih tipis karena ikut rontok bersama dengan kerak-nya

Sekarang ini rambut bayi saya sudah tumbuh lagi, walaupun masih pendek-pendek. Rambut barunya tumbuh merata di seluruh kulit kepala dan lebih sehat rambutnya. Jadi tidak perlu khawatir kalau setelah perawatan cradle cap, rambut bayi jadi hampir botak ya. Nanti pasti bisa tumbuh lagi, bahkan jadi lebih sehat karena kulit kepalanya sudah bersih. Sering-sering saja habis mandi diolesin Baby Hair Lotion (saya pakai merk Cussons juga) supaya rambutnya bisa cepat tumbuh. Semoga sharing ini bisa membantu bagi Ibu-Ibu yang mengalami permasalahan yang sama.

Tinggalkan komentar