Sabtu, 22 April 2017
Dikarenakan biasanya weekend identik dengan keramaian di hampir semua tempat wisata, jadi weekend ini akan kami habiskan dengan beredar di Tokyo saja. Kebetulan kami juga belum sempat menjelajahi kota Tokyo saat tiba di Tokyo kemarin tanggal 19 April 2017. Itinerary hari ini adalah mengunjungi Harajuku, Shibuya dan Ginza yang merupakan tempat nongkrong anak gaul Tokyo, hahaha. Khusus hari ini ada dispensasi untuk bangun agak siangan karena kebanyakan toko di Tokyo juga baru buka jam 10 pagi.
Harajuku
Kami start berjalan kaki dari apartemen pk 09:30 menuju stasiun kereta Nakano. Dari stasiun kereta Nakano kami naik kereta ke stasiun kereta Shinjuku dan ganti kereta ke arah Harajuku. Suasana Harajuku saat kami tiba sudah ramai dan padat.
Takeshita Street
Takeshita street adalah tempat nongkrong anak-anak muda Tokyo. Di sepanjang jalan kita akan banyak menemukan toko yang menjual barang-barang fashion dan juga cafe-cafe unik dan lucu. Sehubungan budget yang teratas kami tidak mampir di cafe-cafe tersebut.

Begitu sampai di Takeshita Street kami langsung berbelanja di DAISO. Toko DAISO menjual berbagai jenis barang dengan harga 100 Yen (plus pajak jadinya 108 Yen per item). Tapi untuk beberapa item ada juga yang harganya diatas 100 Yen. Toko DAISO sebenarnya juga ada di Jakarta tapi dari segi harga lebih mahal (Rp. 25.000 per item) dan pilihan barangnya lebih sedikit. Turis asing banyak terlihat sedang berbelanja di toko ini. Setelah selesai berbelanja di DAISO, kami mencari restaurant untuk makan siang. Pilihan untuk makan siang jatuh di restaurant fast food Lotteria yang sesuai dengan budget.
LINE Friends Store


Toko LINE Friends ini terletak tidak jauh dari Takeshita Street. Toko ini menjual segala pernak-pernik bertema karakter-karakter LINE. Bahkan ada 1 ruangan bertema Brown segala lho. Gemes! Harga barang-barang disini cukup mahal karena memang original product of LINE. Kalau saya sih disini hanya numpang foto aja, tidak beli apa-apa (emak-emak medit). Selesai dari toko LINE Friends kami berjalan kaki kembali ke stasiun kereta Harajuku untuk menuju ke Shibuya.
Shibuya
Dari stasiun kereta Harajuku kami naik kereta ke stasiun Shibuya. Perjalanan dengan kereta hanya ditempuh dalam waktu 3 menit. Sebenarnya dari daerah Harajuku ke Shibuya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, tapi karena kaki sudah pegal dan punggung ecok, lebih baik kami naik kereta saja, hahaha.
Hachiko Statue

Patung Hachiko adalah patung anjing berukuran kecil yang melupakan lambang kesetiaan seekor anjing terhadap majikannya. Patung ini terletak tidak jauh dari pintu keluar stasiun Shibuya. Kami tidak berfoto di depan patung ini dikarenakan panjangnya antriannya. Alhasil pak suami hanya bisa mengambil foto dari jauh saja.
Shibuya Crossing

Shibuya Crossing adalah salah sudut kota Tokyo yang terkenal. Sebenarnya sih cuma penyebrangan jalan biasa tapi yang bikin spesial adalah jumlah simpangan penyebrangannya yaitu ada 5 simpangan dan ketika lampu merah menyala, semua jalur ini serentak dipenuhi dengan penyebrang jalan. Lokasi Shibuya Crossing ini tepat di depan pintu stasiun kereta Shibuya.
Kiddy Land Shibuya

Toko ini bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari stasiun kereta Shibuya. Kiddy Land adalah salah satu toko mainan dan pernak-pernik yang terkenal di Tokyo. Bangunan toko ini memiliki 5 lantai. Walaupun toko ini diperuntukkan untuk anak kecil tapi saya lihat banyak juga orang dewasa yang berbelanja disini karena banyak barang yang lucu dan menggemaskan. Selain di Shibuya, Kiddy Land juga memiliki cabang di tempat lain di Jepang.
Mugiwara Store

Sehubungan pak suami adalah penggemar One Piece maka dia bersemangat sekali mau ke Mugiwara yang menjual aksesoris original One Piece. Toko Mugiwara ini terletak di dalam mall Shibuya Marui lantai 7. Di dalam toko ada beberapa patung karakter One Piece yang bisa difoto-foto. Selesai dari Mugiwara kami melanjutkan perjalanan ke Ginza.
Ginza
Dari Shibuya kami naik subway ke Ginza. Subway ini tidak di-cover oleh JR Pass sehingga kita harus membayar tiketnya sendiri. Stasiun subway Ginza ini punya banyak pintu keluar jadi daripada salah jalan kami bertanya ke counter information yang berada dekat pintu keluar. Kami menanyakan arah jalan ke Uniqlo.
Uniqlo Ginza
Uniqlo salah satu brand fashion Jepang. Sebenarnya di Indonesia sudah ada cabang Uniqlo juga tapi Uniqlo di Ginza ini jauh lebih lengkap koleksinya terlihat dari bangunan yang lebih besar dan terdiri dari 12 lantai. Harga pun lebih murah 20-30% untuk beberapa item. Ada tambahan free tax 8% juga untuk turis asing dengan minimum pembelanjaan 5.000 Yen (wajib menunjukkan passport di kasir). Nanti receipt barang yang kita beli di Uniqlo akan di-staples di halaman passport kita dan tidak boleh di lepas sampai kita sampai di Indonesia. Selesai berbelanja, saya dan suami mencari restaurant untuk makan malam. Saat itu sedang turun hujan yang lumayan deras. Untung aja kami sudah bawa payung lipat di tas, hehe.
Mencari restaurant murah meriah di daerah Ginza tidak lah mudah karena mall di Ginza yang saya datangi tidak ada food court-nya. Tempat makan di pinggir jalan berupa cafe-cafe elit tempat nongkrong anak muda Jepang yang tidak sesuai budget kami. Akhirnya kami harus berjalan kaki agak jauh sampai menemukan kedai Pepper Lunch Yurakucho. Harga Pepper Lunch disini tidak berbeda jauh dengan di Indonesia, hanya saja kita bisa memilih porsi nasi-nya small, medium atau large. Setelah makan kami melanjutkan perjalanan ke tujuan selanjutnya.
Don Quijote (Donki) Ginza
Dari tempat makan malam, kami berjalan kaki menuju toko Don Quijote (Baca: Donki Hote) Ginza. Malam itu hujan masih turun dan membuat suhu udara makin dingin. Perjalanan ke toko Donki cukup jauh yaitu sekitar 1 km yang ditempuh selama 15 menit jalan kaki. Sesampainya di toko Donki kami langsung kalap berbelanja oleh-oleh. Toko ini jauh lebih besar dan lengkap dari Daiso Harajuku yang kami datangi tadi pagi dan buka 24 jam. Pilihan oleh-oleh makanan jauh lebih banyak juga. Benar-benar seperti toko serba ada. Harga barang di Donki memang tidak flat seperti di Daiso tapi hitungannya tetap murah. Apalagi ada free tax 8% untuk turis asing yang berbelanja minimum 5.000 Yen. Untuk tax redemption ada di counter terpisah dari kasir. Nanti receipt belanjaan kita akan di-staples di passport kita. Barang belanjaan kita juga akan di-wrap dan tidak boleh dibuka sampai kita tiba di Indonesia.
Selesai berbelanja di Donki, kami berjalan kaki ke stasiun kereta terdekat Shimbashi untuk naik kereta ke stasiun Kanda dan berganti kereta ke arah stasiun Nakano.
Expenses:
(Kurs 1 JPY = 121,65 IDR)
- Shopping at Daiso Harajuku = JPY 702 = IDR 85.398
- Lunch at Lotteria Harajuku = JPY 1.620 = IDR 197.073
- Subway to Ginza = 2 x JPY 200 = JPY 400 = IDR 48.660
- Shopping at Uniqlo Ginza = JPY 6.970 = IDR 847.900
- Dinner at Pepper Lunch = JPY 1.685 = IDR 204.980
- Shopping at Donki Ginza = JPY 5.360 = IDR 652.044
TOTAL EXPENSES = JPY 16.737 = IDR 2.036.056
To Be Continued….