Fun Trip To Sawarna

IMG-20110625-00082

Kali ini adalah cerita yang udah telat banget. Waktu itu belum jamannya blogging, jadi baru bisa didokumentasikan sekarang. Sambil mengingat-ingat gimana perjalanannya waktu itu. Untung aja foto-nya masih disimpan jadi bisa ketahuan kejadian tanggal berapa. Kejadiannya adalah tanggal 24 – 26 Juni 2011. Sewaktu saya masih single, muda dan bersemangat, haha. Waktu itu saya ingat lagi bosen-bosennya lembur di kantor.. kayak ga ada kehidupan lain selain kantor – kost. Belum punya pacar juga yang bisa diajak hangout kemana gitu. Pas ada teman kantor yang ngajakin travelling ala backpacker gitu ke Sawarna pas weekend, ga perlu cuti ngantor, ya saya terima aja. Biar murah, kami jalan-jalannya join bareng orang-orang lain yang terkumpul di Staglamite Adventure (Nama EO Penyelenggara-nya). Nama agenda jalan-jalan ini adalah “Fun Trip To Sawarna”. Stalagmite Adventure ini juga banyak mengadakan acara jalan-jalan sejenis ke berbagai kota di Indonesia. Bisa cek event terdekatnya di grup Facebook, atau add friend owner-nya: Ondo Sirait.

Dikutip dari website Kompas dan Wonderful Indonesia: Desa Sawarna di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten. Lanskap keindahan alam terselip menghadap Samudera Hindia. Pantainya berpasir putih, berair biru jernih dan berbukit hijau nan lebat. Panjang pantainya mencapai 65 km dihiasi karang dan pasir putih. Pantai ini adalah pantai terindah dari lima pantai yang dimiliki Provinsi Banten. Selain objek keindahan pantainya di Sawarna ada pula wisata gua. Beberapa gua yang berbeda ukuran dapat Anda kunjungi seperti: Goa Lalay, Goa Sikadir, Goa Cimaul, Goa Singalong, dan Bukit Pasir Tangkil. Goa di Sawarna merupakan gua karst (batu gamping) yang terbentuk dari masa Miosen awal.

Tanpa berlama-lama kami pun langsung melakukan registrasi ke Staglamite Adventure. Biaya untuk mengikuti Fun Trip To Sawarna” ini adalah Rp. 450.000 / pax. Fasilitas yang disediakan oleh penyelenggara adalah:

– Transportasi Jakarta – Sawarna – Jakarta (minibus Elf full AC)
– Akomodasi (homestay non AC : share room)
– Konsumsi 5x (2 breakfast, 2 lunch & 1 dinner)
– Air Mineral 2 x 600 ml / hari (selama 2 hari mulai 25 Juni 2011)
– Perijinan semua lokasi
– P3K
– Pendamping trip
– Kesegaran udara pantai dan keramahan masyarakat lokal.

Pihak penyelenggara juga menyarankan kita untuk membawa berbagai perlengkapan sebagai berikut, selain fisik yang sehat tentunya:

1. Tas/backpack/Koper/travelbag
2. Pakaian lapangan (kaos/baju lengan panjang, celana non jeans) & pakaian ganti berikut cadangannya untuk 3 hari (direkomendasikan memakai celana santai saat penelusuran goa dan susur pantai)
3. Rain coat/ponco/jas hujan
4. Alat penerang : senter/head lamp beserta batere cadangannya
5. Jaket penghangat / sweater tebal
6. Perlengkapan tidur : selimut, sleeping bag ato sarung
7. Obat-obatan pribadi termasuk sunblock
8. Alas kaki : sangat direkomendasikan untuk memakai sandal trekking
9. Kacamata hitam untuk bergaya
10. Perlengkapan mandi + handuk
11.Kantong plastik ukuran besar (3 buah)
12.Snack tinggi kalori sebanyak-banyaknya.

Saya begitu melihatnya aja udah ngerasa serem aja dan bertanya-tanya medan seperti apa sih yang akan dihadapi disana sampai seheboh ini bawaannya, hehe. Tapi untuk jaga-jaga aja sih saya mengikuti saran untuk membawa perlengkapan tersebut.

Jumat, 24 Juni 2011

Habis pulang kerja kami berkumpul di Dunkin Donuts Plaza Semanggi sebagai meeting point sebelum keberangkatan. Perjalanan dari kantor kami di Bintaro ke Plaza Semanggi lumayan macet waktu itu karena jumat malam gitu lho. Hari biasa aja seputaran Plaza Semanggi selalu macet, apalagi ini Jumat malam. Kami sampai di Plaza Semanggi sekitar pk 19:30 WIB. dan langsung menuju Dunkin Donuts untuk berbaur dan berkenalan dengan peserta lainnya. Minibus kami pada akhirnya baru berangkat sekitar pk. 22:00 WIB karena banyak peserta yang telat datang karena terjebak macet. Perjalanan ke Sawarna pun dilalui dengan kemacetan dimana-mana dan akhirnya kami sampai di Sawarna subuh sekitar pk. 04:00 WIB. Untuk benar-benar mencapai Desa Sawarnanya dari parkiran mobil kami harus berjalan kaki melewati jembatan gantung kecil yang dimana hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan sepeda motor.

Sabtu, 25 Juni 2011

Setelah istirahat sebentar, sarapan dan mandi-mandi kami melanjutkan acara dengan trekking sepanjang pantai Sawarna. Trekking-nya cukup bikin encok karena jalan kaki sekitar 3 jam di bawah terik matahari pantai. Tapi yang bikin antusias adalah pemandangan pantainya yang indah. Airnya masih bening dan bersih, pantainya juga pasir putih. Tempat ini masih cukup sepi dari turis karena itu berasa kayak private beach deh, hehe. Setelah selesai trekking acara dilanjutkan dengan istirahat dan kegiatan pribadi.

Kegiatan selanjutnya adalah caving alias masuk goa, tepatnya namanya Goa Lalay. Ini adalah pengalaman pertama saya masuk ke dalam goa. Gelap, dingin dan agak menyeramkan menurut saya. takut ada ular atau hewan-hewan menyeramkan lainnya, hehe. Disini Bang Ondo sekalian mengenalkan tentang tipe bebatuan yang ada di dalam goa pada umumnya, ada stalagmit dan stalaktit dan apa perbedaannya. Setelah selesai caving, dilanjutkan dengan hunting sunset di Pulau Manuk.

pulo manuk

Minggu, 26 Juni 2011

sarwana 230

Acara hari ini dimulai dari subuh untuk hunting sunrise ke Laguna Pari. Rute trekking melewati pematang sawah, ga sedikit orang yang terpleset di tanah pematang sawahnya karena licin. Akhirnya sepatu yang kami pakai banyak lumpurnya deh, hehe.Setelah melewati sawah, kami harus melalui medan trekking yang ga kalah berat, yaitu penuh batu karang. Setelah itu baru ketemu sunrise. Puas foto-foto kemudian acara trekking dilanjutkan kembali. Susur pantai yang banyak batu karangnya. Pakai acara manjat-manjat bebatuan karang juga. Tanpa disadari jempol kaki saya berdarah.. ga tau kena apaan. Kemungkinan kena karang yang tajam tapi saya ga berasa. Untung aja ada yang bawa obat P3K. Setelah itu kami pergi ke Tanjung Layar yang merupakan icon dari Sawarna. Di Tanjung Layar ini ada 2 batu karang besar berbentuk layar. Di balik batu karang itu ada pemandangan yang menakjubkan yaitu hempasan air laut yang terbentuk dari deburan ombak yang membentur karang setinggi 3 meter. Oya, air di Tanjung Layar ini masih jernih dan segar lho, juga masih banyak karang-karang yang terbentuk secara alami. Setelah puas main air dan foto-foto di Tanjung Layar, kami bersiap kembali untuk pulang ke Jakarta. Dalam perjalanan pulang ke Jakarta saya menyempatkan mengambil foto Sawarna dari atas.

IMG-20110626-00091

sarwana 145

IMG-20110626-00092

Catatan:

  • Selama disini saya tidak melihat adanya mesin ATM, jadi disarankan kalau kesini bisa membawa uang tunai yang cukup
  • Tidak ada pom pensin juga yang terlihat kecuali di ibukota Kecamatannya yang berjarak sekitar 15 km dari Desa Sawarna ini, jadi lebih baik isi full tangki bensin kendaraan anda kalau tidak mau repot disini.