Transportation in Bali

Kali ini pembahasan masih seputar Bali karena belum sepenuhnya move on dari liburan kemarin, hehe. Tidak dipungkiri Bali memang kerap kali menjadi destinasi wisata favorit bagi wisatawan domestik dan juga mancanegara. Keindahan pantai dan alamnya, budaya dan juga kulinernya memberikan daya tarik tersendiri. Saya dan suami saja kayaknya sudah lebih dari 5 kali liburan ke […]

Affordable Spa in Bali

Selain wisata alam, budaya dan kulinernya, Bali juga terkenal dengan spa-nya. Spa yang saya bahas disini tentu saja spa yang sesungguhnya, bukan spa plus-plus. Spa di Bali ada dimana-mana. Dari mulai spa pinggir jalan sampai dengan resort mewah. Dari harga ratusan ribu sampai jutaan Rupiah per orang. Selama beberapa kali ke Bali saya dan suami […]

Review “kebalilagi.com”

Hai semua! Setelah pak suami dinyatakan sembuh total dan sudah boleh lepas dari brace punggung, kami berdua merencanakan untuk liburan bareng. Sudah kangen banget dengan suasana liburan rasanya. Kami memilih Bali (lagi) sebagai destinasi liburan di bulan Oktober 2016 ini dengan pertimbangan jarak tempuh penerbangan yang tidak begitu jauh dan mau mencoba rafting (arung jeram) […]

Bali Safari & Marine Park

Saya dan suami sebenarnya sudah beberapa kali mengunjungi Bali untuk wisata, tapi baru kali ini kesampaian ke Bali Safari & Marine Park. Kebetulan suami sebagai peserta BII Maybank Bali Marathon (BMBM) 2015 dapat free entrance sebagai compliment event lari tersebut dan untuk anggota keluarga-nya dapat potongan diskon 20%. Lumayan banget kan? Biaya kepesertaan BMBM 2015 untuk […]

Kou Cuisine – Bali

Kou Cuisine sudah berdiri di Ubud, Bali sejak tahun 2008. Sudah populer dari beberapa tahun yang lalu dengan selai home made-nya. Bahkan sudah merambah ke home made soap pula (lokasi toko-nya terpisah, nama tokonya: Kou). Tapi anehnya saya baru tahu, hahaha, ga gaul banget ya. Taunya juga dari teman saya yang niat banget nitip beli selai-nya […]

Ayam Betutu Kuah

Udah lama banget ga posting di blog karena sibuk liburan. Kebetulan Suami dapat jatah libur bersama 16 – 21 Juli 2015 dan Kami berlibur ke Bandung. Liburan ke Bandung akan saya bahas di tulisan terpisah. Kali ini saya akan bahas tentang resep-resep aja yang sudah dieksekusi tapi belum sempat di-posting di blog (jadi menuh-menuhin handphone aja deh, hehe). Resep kali ini adalah masih masakan Bali dan sudah pernah saya posting versi keringnya di tulisan sebelumnya, yaitu Ayam Betutu Kuah. Pertama kali mencoba makan ayam betutu ini di Bali memang versi kuahnya dengan rasa pedas yang luar biasa.. Makannya sampai nangis-nangis dan keringatan saking pedasnya. Restoran tempat Kami makan tersebut adalah Ayam Betutu Khas Gilimanuk yang saat ini bahkan sudah buka cabang dimana-mana diluar Bali. Resep kali ini saya dapatkan dari blog SerdadoeDapoer dan sudah saya modifikasi. Resep ini seharusnya menggunakan minyak kelapa, tapi karena tidak ada stok minyak kelapa dan kebetulan susah nyarinya, saya pakai minyak sayur biasa aja.

Bahan:

  • 1/2 ekor ayam kampung besar / ayam soto
  • 8 siung bawang putih, rajang halus
  • 2 siung bawang merah (saya pakai 4 siung), rajang halus
  • 1 jempol jahe, rajang halus
  • 1/3 kelingking kunyit, rajang halus
  • 1/3 kelingking kencur, rajang halus
  • 1 ruas telunjuk lengkuas, keprak
  • 6 cabe rawit merah (pedas), rajang halus
  • 3 batang serai, ambil putihnya saja, rajang halus
  • 1 sdt terasi (saya pakai terasi udang ABC), haluskan
  • 1 sdm ketumbar, haluskan (ini tambahan dari saya)
  • 1 sdm garam atau sesuai selera (tambahan dari saya)
  • 1 sdt gula pasir (tambahan dari saya)
  • 1 sdt merica bubuk (tambahan dari saya)
  • 1/4 sdt pala bubuk (tambahan dari saya)
  • Sejumput kaldu ayam bubuk (tambahan dari saya, saya pakai Royco)
  • 2 lembar daun salam (tambahan dari saya)
  • 1 lembar daun jeruk (tambahan dari saya)
  • 1/4 sdt kunyit bubuk (tambahan dari saya)
  • 5 sdm minyak kelapa asli (saya pakai minyak sayur biasa)
  • 300 – 500 ml air (tergantung ukuran ayamnya)

Cara Membuat:

  1. Ulek kasar bumbu yang dirajang dengan terasi. Jangan terlalu halus uleknya.
  2. Siapkan wajan. Tumis bumbu dengan minyak kelapa sampai harum. Masukkan ayam dan bolak-balikan daging ayam sampai berubah warna.
  3. Masukkan air. Masak sampai daging ayam lunak dan kuah tinggal sedikit (sekitar 1 jam). Angkat dan siap disajikan.

Bebek Tepi Sawah – Living World

Makanan Bali yang selalu menjadi favorit saya dan suami. Salah satu favorit Kami adalah crispy duck. Pertama kali mencicipi crispy duck ini pada saat honeymoon di Ubud, Bali, bulan Mei 2012. Ada 2 restoran yang Kami kunjungi saat di Ubud, Bali, untuk mencicipi crispy duck ini yaitu Bebek Bengil dan Bebek Tepi Sawah. Dari keduanya Kami lebih menyukai Bebek Tepi Sawah dari segi taste dan ambience-nya. Waktu itu Kami datang ke restoran Bebek Tepi Sawah di Ubud saat malam hari dan Kami memesan tempat di saung yang disekitarnya banyak tanaman padi. Benar-benar berasa seperti makan di tepi sawah sesuai dengan nama restorannya, hehe. Nuansa lilin yang remang-remang pun membuat tempat makan ini jadi terlihat romantis, cocok untuk couple. Dari segi taste, Crispy Duck yang Kami pesan pun tidak mengecewakan. Tektur bebek gorengnya garing diluar dan lembut di dalam. 1 porsi Crispy Duck ini cukup besar lho karena bebek yang disajikan adalah setengah ekor, disertai nasi, lalapan sayur dan 3 sambal khas Bali (Sambal matah, sambal goreng dan sambal merah).

Betapa senangnya Kami saat mengetahui bahwa Bebek Tepi Sawah membuka cabang di Tangerang, yaitu di Mall Living World, Alam Sutera, Serpong, Tangerang. Reputasi ternama di Bali membuat restoran ini tidak pernah sepi pengunjung baik lokal maupun turis mancanegara (baca: bule). Kami sudah 2 kali datang ke restoran ini sebelumnya hanya saja belum sempat menuliskan review-nya, hehe. Kali ini Kami datang kembali ke restoran ini pada saat lunch time. Untungnya Kami saat itu hanya datang berdua jadi langsung dapat dapat tempat di meja bar-nya, ga perlu ngantri meja seperti orang yang datang dengan rombongan banyak. Saya memesan Crispy Duck dan suami memesan Ayam Betutu. Ambience tempat ini dibuat sedemikian rupa sehingga membawa kesan Bali dengan sentuhan modern. Pelayan-nya memakai seragam putih dan penutup kepala Bali (khusus pria) lengkap dengan kembang di atas telinga. Payung-payung khas Bali menghiasi outdoor restoran. Musik gamelan khas Bali juga selalu terdengar di dalam ruangan. Hanya saja disini tidak ada saung untuk tempat makannya (ya iyalah secara lokasinya di dalam mall doang..). Pesanan datang dalam jumlah besar jadi ga rugi lah ya bayar agak mahal untuk makan disini. Crispy Duck harganya Rp. 92.500 per porsi dan Ayam Betutu harganya Rp. 75.000 per porsi. Kalau menurut saya sih Ayam Betutunya ga begitu spesial, tapi menurut suami saya sih enak-enak aja. Crispy Duck-nya sama rasanya dengan yang di Bali, enaakk.

Ayam Betutu
Ayam Betutu
Crispy Duck
Crispy Duck

Ayam Betutu

Ayam Betutu

Haloo..

Setelah vakum sekian lama karena kesibukan yang ada, akhirnya saya kembali lagi nulis di blog, hihi. Kali ini saya akan berbagi resep Ayam Betutu ala JTT yang saya dapat dari blog-nya Just Try and Taste. (http://www.justtryandtaste.com)

Ayam Betutu ini adalah masakan khas Bali yang terkenal lezat dan juga pedas. Ada 2 versi Ayam Betutu yaitu yang kuah dan yang kering. Untuk resep yang saya posting ini adalah versi yang kering ya. Banyak resep yang beredar di internet tapi saya pilih resep yang sesuai dengan ketersediaan bumbu dapur saya aja, dan kebetulan nemu di JTT resepnya, hehe.

Pertama kali mencicipi Ayam Betutu ini adalah ketika liburan di Bali bersama suami tahun 2012. Saat itu Kami makan di “Ayam Betutu Khas Gilimanuk” yang berlokasi di airport Ngurah Rai sambil menunggu waktu boarding. Kami memesan Ayam Betutu versi kuah yang pedasnya luar biasa sampai makannya penuh keringat dan air mata, hahaha.. tapi pedasnya itu bikin nagih lhooo! Nah untuk mengobati rasa kangen dengan Ayam Betutu tapi ga punya waktu dan duit untuk plesir ke Bali, saya bela-belain deh memasak Ayam Betutu sendiri. Hasilnya tidak mengecewakan dan memang enaakk. Suami juga suka dan sampai tambah terus makannya, hihihi.

Berikut adalah resep Ayam Betutu yang saya kutip dari JTT.

Bahan:
– 1 ekor ayam kampung belah tengah dan lebarkan (kalau saya pakai 1 ekor ayam kampung yang dipotong menjadi 8 bagian karena stok ayam kampung yang ada di freezer saya tinggal yang potongan aja, hehe)
– 2 sendok makan air jeruk nipis
– 1 sendok makan garam
– 90 ml santan kental instan (saya pakai Kara ) + 400 ml air, aduk hingga rata

Bumbu:
– 5 buah cabai merah besar, buang biji, rajang halus
– 5 buah cabai merah keriting, rajang halus
– 5 butir cabai rawit (tambahkan jika kurang pedas), rajang halus
– 10 butir bawang merah, cincang halus
– 5 butir bawang putih, cincang halus
– 2 batang serai ambil bagian putihnya, cincang halus
– 1 ruas kencur, cincang halus
– 2 ruas jahe, cincang halus
– 2 sendok teh terasi bakar
– 2 ruas lengkuas, iris kasar dan pipihkan
– 1 ruas kunyit bakar, cincang halus
– 1/4 sendok teh kunyit bubuk (bisa diganti dengan kunyit segar yang dihaluskan)
– 8 buah kemiri, sangrai, tumbuk kasar
– 1 sendok teh ketumbar bubuk
– 1 sendok teh merica bubuk
– 1 sendok teh pala bubuk
– 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu iris:
– 3 lembar daun jeruk, rajang halus
– 5 lembar daun salam, robek kasar

Bumbu lainnya:
– 1 sendok teh garam
– 1 sendok teh kaldu bubuk
– 1 sendok teh gula pasir

Bahan lainnya:
– alumunium foil untuk mengalas ayam saat dipanggang
– tusuk bambu/sumpit (ga pake karena ayam saya sudah berupa potongan, bukan ayam utuh lagi)

Cara Membuat:

  1. Siapkan ayam, lumuri permukaan ayam dengan air jeruk nipis dan garam termasuk rongga ayam, hingga merata. Biarkan ayam selama 15 menit. Cuci bersih. Pentangkan ayam dan tusuk ayam menggunakan sumpit yang diruncingkan bagian ujungnya atau sebilah bambu hingga ayam melebar, sisihkan (saya ga pakai tahap pentangkan ayam ini karena ayam saya sudah dalam bentuk potongan)
  2. Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu yang dirajang, daun jeruk dan daun salam hingga harum dan matang. Tambahkan garam, gula, kaldu bubuk. Aduk rata.
  3. Masukkan ayam dan lumuri permukaan ayam dengan tumisan bumbu, tutup wajan dan ungkep ayam hingga ayam berubah warna dan bumbu meresap. Gunakan api kecil saat mengungkep ayam agar bumbu tidak gosong.Masak satu sisi ayam, kemudian balikkan ayam dan masak sisi sebelahnya.
  4. Masukkan 1/2 campuran air dan santan, aduk-aduk hingga santan dan bumbu tercampur baik. Tutup wajan rapat-rapat dan masak hingga air habis.
  5. Balikkan ayam, dan masukkan 1/2 sisa santan, tutup wajan dan masak kembali hingga air habis dan ayam matang. Usahakan untuk melumuri seluruh permukaan ayam dengan bumbu sehingga semua bagian ayam tertutup dengan bumbu. Cicipi rasanya dan matikan api kompor. Kalau ayam belum matang, bisa ditambah air lagi dan dimasak sampai ayam matang dan empuk.
  6. Siapkan loyang datar, alasi loyang dengan selembar alumunium foil. Letakkan ayam beserta seluruh bumbunya di atas alumunium foil. Panggang di dalam oven bersuhu 180’C selama 15 – 20 menit hingga bumbu terlihat mengering. Keluarkan ayam dari oven, letakkan ayam di piring saji dan lepaskan bambu penusuk ayam.

Note: Bumbu-bumbunya jangan diblender halus ya, cukup dirajang dan cincang, kalau ga tar penampakannya jadi kayak ayam balado deh, hehe.