3 Oktober 2019
Hari ini adalah hari terakhir di Melbourne, sebelum besok berangkat pulang ke Jakarta. Agenda hari ini adalah jalan-jalan keliling kota Melbourne saja karena telapak kaki kanan pak suami sebenarnya agak bengkak akibat akumulasi terlalu banyak jalan kaki sejak dari Sydney, hehe. Jadi, penting sekali untuk menggunakan alas kaki yang nyaman selama liburan di Australia kalau tidak mau bernasib sama dengan pak suami.
National Gallery Of Victoria
Address: 180 St Kilda Rd, Melbourne VIC 3006, Australia
Getting Here: https://www.ngv.vic.gov.au/plan-your-visit/
Website: https://www.ngv.vic.gov.au/

Tujuan pertama adalah ke National Gallery Of Victoria (NGV). Dari apartment, pak suami naik tram ke arah Arts Precinct/St. Kilda Rd. Di NGV terdapat lebih dari 75.000 karya seni yang terbagi menjadi beberapa kategori: Asian Art, Australian Art, Contemporary Art, Contemporary Design & Architecture, Decorative Arts, Fashion & Textiles, Indigenous Art, International Art, Photography, Prints & Drawings. Apabila kalian pecinta seni, dijamin kalian akan betah untuk berlama-lama di tempat ini. Tidak perlu membayar admission fee untuk masuk ke NGV.

Pak suami menghabiskan sekitar 2 jam berkeliling di NGV. Saat berkunjung kesana ada special exhibition berupa pameran KAWS, namun perlu beli tiket untuk bisa masuk ke area pamerannya.
Art Centre Melbourne
Address: 100 St Kilda Rd, Melbourne VIC 3004, Australia
Getting Here: https://www.artscentremelbourne.com.au/visit/getting-here
Website: https://www.artscentremelbourne.com.au/

Dari NGV, pak suami jalan kaki ke Art Centre Melbourne. Tempat ini bisa dengan mudah ditemukan karena arsitektur bangunannya yang unik dengan bentuk spire. Lokasinya ada di dekat sungai Yarra. Di Art Centre Melbourne biasanya berlangsung berbagai acara kesenian teater dan konser. Disini pak suami masuk ke pameran Australian Music Vault, yang berisi showcase musik Australia dan objek ikonik dari koleksi performing arts.

Setelah puas keliling NGV dan Art Centre, pak suami menuju ke Central Station untuk mencari makan siang. Setelah itu lanjut ke supermarket Woolsworth untuk mencari oleh-oleh anzac cookies, namun ternyata stoknya lagi kosong. Perburuan oleh-oleh Anzac cookies akhirnya berakhir di sebuah cafe yang bernama Beatrix Cafe di 688 Queensberry St.

Royal Botanic Garden & Shrine of Remembrance
Opening Hours: 07:30 – sunset
Address: Birdwood Ave, South Yarra VIC 3141, Australia
Getting Here: https://www.rbg.vic.gov.au/visit-melbourne/plan-your-visit/getting-here
Website: https://www.rbg.vic.gov.au/ & https://www.shrine.org.au/Home

Dari Beatrix Cafe, pak suami naik tram ke arah Royal Botanic Garden, yang merupakan ruang terbuka hijau yang ada di tengah kota Melbourne. Taman ini sangat luas sekitar 38 hektar dengan beragam koleksi pohon, taman dan danau. Area ini cocok untuk aktivitas olahraga jogging, piknik atau sekedar duduk santai di taman.

Di area taman ini juga terdapat Shrine Of Remembrance. Bangunan memorial perang untuk menghormati jasa tentara Australia yang gugur di Perang Dunia 1. Pengunjung bisa masuk ke dalam bangunan Shrine Of Remembrance dari jam 10.00 – 17.00 dan melihat berbagai galeri, koleksi memorial perang. Saat kesana pak suami agak kesorean datangnya, sekitar jam 16.30, sehingga tidak banyak yang bisa dilihat.

Sekitar jam 17.00 pak suami berkeliling di Royal Botanic Garden sampai jam 18.00. Di malam hari dia menyempatkan diri ke toko Chemist Warehouse untuk membeli suplemen kesehatan merk Blackmores dan beberapa multivitamin titipan teman, untuk dibawa pulang ke Jakarta. Harga multivitamin disini memang jauh lebih murah dibanding kalau beli di Jakarta sehingga tidak jarang dijadikan titipan oleh-oleh.
Kembali ke apartment, pak suami membeli tiket Skybus Melbourne City Express di aplikasi Klook untuk besok pagi berangkat ke airport. Pak suami dapat harga sekitar AUD 15 karena ada promo di Klook. Pertimbangan pak suami lebih memilih Skybus daripada transportasi umum yang lebih murah adalah supaya tidak ribet gonta-ganti transport karena bawa koper yang lumayan berat, dan telapak kaki sudah agak bengkak, hehe. Dengan naik Skybus, kita tinggal duduk manis saja dari kota Melbourne menuju airport. Sebagai catatan kartu Myki tidak bisa digunakan untuk Skybus, dan kita harus beli tiket terpisah.

Layanan Skybus sendiri ada beberapa lokasi dari / ke Tullamarine Airport ke / dari Southern Cross Station, Southbank & Docklands dan St. Kilda. Ada juga layanan Skybus dari / ke Avalon airport ke / dari kota Melbourne. Untuk info rute dan jadwal lengkap bisa cek di website https://www.skybus.com.au/
4 Oktober 2019
Hari ini jadwal kembali ke Jakarta dengan flight Qantas Melbourne – Singapore – Jakarta. Pagi hari pak suami check-out dan mengembalikan kunci apartment ke APC lounge. Setelah itu dia naik kereta menuju ke Southern Cross Station, tempat pick up dan drop off Skybus berada. Perjalanan Skybus dari Southern Cross Station ke airport Melbourne Tullamarine sekitar 20-35 menit tergantung kondisi lalu lintas.

Flight Qantas Melbourne – Singapore lumayan lancar dan tepat waktu, berangkat jam 11.55 dan tiba di Changi airport jam 17.55. Pak suami transit sekitar 2 jam, dan secara kebetulan ketemu teman kuliah BLEMBA ITB yang satu flight ke Jakarta. Flight Singapore – Jakarta dioperasikan oleh Jetstar dan tiba tepat waktu di CGK sekitar jam 20.55. Home sweet home!
Penutup
Dibandingkan jalan-jalan di kota Melbourne, pak suami secara pribadi lebih suka kota Sydney. Menurut dia, lebih banyak yang bisa dilihat di Sydney, seperti pantai, Opera House dan Zoo (lihat Kangaroo dan Koala). Kalau di Melbourne, dalam kota-nya lebih banyak museum, pameran seni dan budaya. Mungkin kalau penggemar seni akan lebih senang di Melbourne. Tapi, pak suami cukup terkesan juga di Great Ocean Road yang ada di pinggiran kota Melbourne. Jadi, kalau ditanya, diantara Sydney dan Melbourne, mana yang ingin didatangi kembali kalau ada waktu dan rejeki di kemudian hari? Dengan pasti, dia menjawab Sydney. Hehehe. Tapi, hal ini kembali lagi kepada pilihan pribadi sih ya. Overall, perjalanan liburan ke Australia cukup menyenangkan dan berkesan.