Parkir Inap Di Bandara Hang Nadim Batam

Note:
Tulisan ini adalah late post. Saat itu, awal Maret 2020, belum ada larangan untuk bepergian dan self quarantine terkait COVID-19 (Virus Corona), jadi masih bisa bebas untuk travel. Kalau sekarang ini tentunya kita harus ikut peraturan pemerintah untuk #DiRumahAja. Tidak ada agenda travel sama sekali.

Ketika baru sekitar 2 minggu pindahan ke Batam, saya dapat undangan nikah salah seorang keluarga saya di Samarinda (my home town). Sebenarnya agak ragu mau travel ke Samarinda waktu itu (karena lagi banyak pengeluaran akibat pindahan), tapi mengingat keluarga mempelai ini telah sedemikian baik terhadap saya dan keluarga saya, saya jadi tidak enak sendiri kalau tidak datang.

Saat itu, karena saya tidak terikat dengan pekerjaan, saya bisa berangkat duluan ke Samarinda. Pak suami menyusul kemudian saat weekend. Pak suami aka pergi hari Sabtu pagi dan balik kembali ke Batam hari Minggu siang. Sungguh perjalanan yang  melelahkan, tapi apa boleh buat karena pak suami belum dapat jatah cuti di masa probation-nya.

Di Batam, untuk transportasi sehari-hari dari tempat tinggal ke kantor, pak suami memang bawa mobil sendiri. Bukannya mau sombong atau bagaimana, masalahnya transportasi umum di Batam belumlah semaju dan juga senyaman transportasi umum di ibukota. Jadi, banyak penduduk Batam yang masih mengandalkan kendaraan pribadi untuk bepergian. Untuk transportasi online, sudah tersedia di Batam, tapi jumlah armadanya tidak terlalu banyak. Selain itu, di beberapa public area, transportasi online ini dilarang keberadaannya. Contoh: beberapa mall, pelabuhan dan juga bandara melarang keberadaan transportasi online. Untuk drop off penumpang saja sih tidak masalah. Tapi, transportasi online tidak boleh menaikkan penumpang di tempat-tempat tersebut. Alhasil penumpang harus menggunakan taxi konvensional yang tarifnya menurut saya mahal. Sekedar informasi, dari bandara ke apartemen saya tarif taxi-nya bisa 100 – 150 Ribu Rupiah one way untuk jarak tempuh sekitar 14 km dan kurang dari 30 menit perjalanan.

Dengan alasan tersebut, akhirnya saya dan suami menyepakati untuk coba parkir inap mobil di Bandara Hang Nadim Batam ketika harus berangkat ke Samarinda. Pada saat itu, review di internet tentang parkir inap di bandara Batam ini hampir belum ada. Tapi, beberapa teman kantor pak suami pernah melakukannya dan so far kata mereka aman-aman saja.

P_20200308_173329_vHDR_Auto_HP.jpg
Parkiran Mobil Di Bandara Hang Nadim Batam

Sabtu pagi, pak suami datang lebih awal ke Bandara Hang Nadim untuk mencari lokasi parkir inap mobil. Ternyata lokasi parkir inap dan parkir biasa sama saja tempatnya. Tempat parkirnya berupa area terbuka dan tidak ada atap sehingga ada resiko mobil kepanasan atau kehujanan. Saat meninggalkan mobil untuk parkir inap, pastikan tidak meninggalkan apa-apa di dalam mobil yang bisa dilihat orang dari luar, seperti: tas, barang berharga dan juga karcis parkir. Ada beberapa cerita yang saya dengar mengenai kehilangan barang di dalam mobil saat parkir inap di bandara. Mobilnya sih tidak hilang, tapi kaca mobilnya dipecahkan sang pencuri barang. Jadi selalu hati-hati ya! Pastikan juga mobil sudah terkunci dengan baik, pasang alarm mobil dan kalau perlu pasang kunci setir untuk keamanan ganda. Selalu ingat lokasi parkir kendaraan kita, kalau perlu difoto, supaya tidak bingung mencari-cari lokasi parkir lagi nantinya.

Ketika balik kembali ke Batam hari Minggu siang, saya dan pak suami tinggal langsung berjalan ke area parkir mobil. Sejauh mata memandang, mobil kami masih aman-aman saja di parkiran. Tidak ada barang hilang ataupun lecet sama sekali. Tarif parkir di Bandara Hang Nadim pun tergolong murah (apabila dibandingkan dengan parkir inap bandara Soekarno Hatta), yaitu Rp. 30.000 per hari / 24 jam untuk mobil dan Rp. 15.000 per hari / 24 jam untuk motor. Pembayaran uang parkir di Bandara Hang Nadim masih harus menggunakan uang tunai / cash. Jadi siapkan uang tunai yang cukup ya dari rumah.

Dengan tarif parkir tersebut, lebih ekonomis opsi parkir inap di bandara (kalau hanya inap kurang dari 5 hari) daripada harus naik taxi dari bandara ke apartemen. Yang penting kita harus memperhatikan faktor keamanan kendaraan kita sendiri.

 

8 pemikiran pada “Parkir Inap Di Bandara Hang Nadim Batam

    • Seperti biasa masuk ke mall aja. Ambil karcis parkir di gate masuk trus simpan. Kalau mau keluar, tunjukin karcis parkirnya, nanti dihitung tarif parkirnya sama petugas di gate keluar, bayar cash.

      Suka

Tinggalkan komentar