Batu Trip (Day 1): Museum Angkut+

2 Desember 2019

Sehubungan baru sampai Hotel Golden Tulip Holland Resort Batu sekitar jam 2 siang dan pak suami merasa lelah menyetir mobil 2,5 jam, agenda bepergian hari ini jadi mundur semua akibat pak suami mau tidur siang dulu. Hahaha. Namanya juga liburan santai, ya kan?! Itinerary bebas dan suka-suka saja.

Tujuan hari ini adalah mengunjungi Museum Angkut. Sekarang ini nama Museum Angkut sudah sedikit berubah dengan tambahan simbol plus “+”. Saya kurang tahu juga kenapa namanya sekarang ada tambahan seperti itu, mungkin Museum Angkut yang sekarang ini adalah upgraded version dari versi sebelumnya. Museum Angkut buka setiap hari pk. 12:00 – 20:00 WIB dengan harga tiket masuk per orang Rp. 100.000.

Sekitar jam 4 sore, saya dan suami sampai di Museum Angkut+. Perjalanan ditempuh dalam waktu sekitar 15 menit saja dari hotel dengan mengendarai mobil. Lapangan parkir Museum Angkut cukup luas, bahkan bisa menampung banyak bus wisata. Kendaraan pribadi dikenakan tarif parkir Rp. 10.000 per mobil, tidak ada tarif progresif per jam. Untuk tiket masuk, pak suami sudah melakukan pembelian via Traveloka seharga Rp. 194.000 untuk 2 orang. Tiket ini harus ditukarkan kembali dengan tiket fisik di loket khusus Traveloka yang ada di Museum Angkut. Tiket fisik yang kita dapatkan berupa arm band dengan kode barcode yang akan di-scan petugas di gate masuk. Sebelum masuk, petugas akan melakukan pemeriksaan pada tas kita. Dilarang membawa makanan dan minuman masuk ke dalam Museum Angkut. Begitupun kamera profesional seperti DSLR akan dikenakan charge tambahan sebesar Rp. 30.000 per kamera.

P_20191202_164146_vHDR_Auto_HP.jpg
Suasana di gate masuk Museum Angkut yang ramai dengan siswa sekolah

Bertepatan dengan kedatangan kami di Museum Angkut, rombongan siswa sekolah pun baru tiba. Akhirnya antrian menuju gate masuk pun cukup panjang. Kondisi yang padat ini membuat kami tidak leluasa untuk berfoto-foto. Akhirnya saya dan suami mengalah dan membiarkan rombongan siswa sekolah untuk beredar duluan.

Museum Angkut sangat populer di Instagram pada masanya. Banyak anak-anak muda yang berfoto disini karena background foto-nya seperti suasana di luar negeri. Tapi, bukan itu tujuan sesungguhnya. Ada misi penting dari keberadaan Museum Angkut ini, yaitu wisata edukasi.

IMG-20191202-WA0012.jpg
Koleksi mobil antik di Museum Angkut

Museum angkut menghadirkan berbagai jenis transportasi darat dan udara dalam ukuran sesungguhnya. Jadi para pengunjung bisa menyaksikan sendiri dan merasakan menjadi penumpangnya. Belum semua orang di Indonesia mampu untuk naik pesawat komersial, apalagi dengan harga yang meroket saat ini. Bagi orang yang mau merasakan dan melihat interior pesawat terbang itu semacam apa, bisa datang ke Museum Angkut saja. Harga tiket masuk ke Museum Angkut tidak seberapa dibanding harga tiket pesawat komersial. Hehehe. Itulah misi edukasi dari Museum Angkut ini. Bukan hanya sekedar memperkeren Instagram feed saja.

P_20191202_172059_vHDR_Auto_HP.jpg
Dalam Pesawat Kepresidenan RI
P_20191202_172326_vHDR_Auto.jpg
Dalam Pesawat Kepresidenan RI

Lebih hebatnya lagi, di Museum Angkut mengkategorikan transportasi darat (mobil) ke dalam beberapa zona: Pecinan, Batavia, America, Europe, Buckingham Palace, Las Vegas dan Hollywood. Setiap zona ini ditata sedemikian rupa menyerupai suasana di kota aslinya. Jadi setiap mobil yang ada di zona tersebut jadi lebih “hidup” suasananya.

IMG-20191202-WA0006.jpg
Europe Zone
IMG-20191202-WA0014.jpg
Europe Zone

IMG-20191202-WA0010.jpg

IMG-20191202-WA0013.jpg
Buckingham Palace versi Museum Angkut
P_20191202_184610_vHDR_Auto.jpg
Divas On The Broadway Show
IMG-20191202-WA0003.jpg
Jadwal Show Museum Angkut

Pada jam tertentu juga ada show yang bisa dinikmati secara gratis oleh pengunjung. Jadwal show Museum Angkut bisa dilihat pada gambar diatas. Karena datangnya kesorean saya hanya sempat mengikuti 2 show saja.

Ruang pameran di Museum Angkut ada yang indoor dan ada yang outdoor. Kerugian datang sore seperti saya adalah menjelang senja cahaya-nya jadi gelap untuk area outdoor sehingga kurang bagus hasil fotonya. Untuk area indoor tidak ada masalah pencahayaan.

P_20191202_181636_vHDR_Auto.jpg
Dinner at Museum Angkut

Tempat makan yang ada di dalam Museum Angkut tidak terlalu banyak. Kebanyakan hanya berupa snack corner. Karena tidak banyak pilihan, akhirnya saya dan suami makan malam di gerai CFC dalam Museum Angkut saja. Ada tempat makan diluar Museum Angkut yang bernama Pasar Apung, tapi nanti kalau sudah keluar akan jauh lagi jalannya dari awal gate masuk. Hahaha..

IMG-20191202-WA0011.jpg
Pasar Apung Di Museum Angkut

Untuk berkeliling seuruh area Museum Angkut, disarankan untuk menyiapkan waktu sekitar 3 jam. Tempatnya lumayan luas dan pasti akan banyak stop untuk mengambil foto. Belum lagi kalau dipotong jam makan siang / malam. Jangan lupa bawa payung juga saat musim hujan karena ada beberapa area yang outdoor tidak beratap.

Saya sangat merekomendasikan Museum Angkut ini untuk wisata edukasi dan juga wisata foto narsis. Hahaha. Keren banget tempatnya! Bangga Indonesia punya tempat wisata semacam ini. Satu-satunya kekurangan yang saya temukan adalah kondisi toilet yang kurang bersih dan seringkali kehabisan tissue. Mudahan next time bisa lebih baik lagi kondisi toiletnya.

Museum Angkut+
Jln Terusan Sultan Agung No.2, Ngaglik, Batu, Malang.
Opening Hours: Senin – Minggu (Setiap hari) pk. 12:00 – 20:00 WIB.
Harga Tiket Masuk (HTM Normal): Rp. 100.000 / orang.
Website: https://jtp.id/museumangkut/

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s