Akhirnya saat yang dinantikan datang juga, percobaan IVF ke-3 yang menjadi komitmen terakhir saya dan suami. Yup, kami sudah sepakat bahwa apapun hasilnya nanti, IVF ke-3 ini akan menjadi IVF dan juga program hamil terakhir kami. Saya juga yakin kalau para pembaca sudah bosan mendengar cerita ini. Hahahaha.
Seperti biasanya, program dimulai ketika hari mens ke-2 atau ke-3. Untuk IVF ke-3 ini, saya memulainya ketika hari mens ke-3. Kali ini, obat stimulasi yang diresepkan oleh dokter adalah Menopur. Berbeda dengan IVF sebelumnya yang menggunakan kombinasi obat stimulasi Gonal F dan Pergoveris. Untuk paket IVF dengan Menopur di Family Fertility Center (FFC) – RSIA Family Pluit harganya adalah 61 Juta Rupiah. Paket tersebut sudah termasuk:
– Menopur 2.250 IU
– Cetrotide 4 Ampoule
– Konsultasi dan USG dokter
– Biaya Laboratorium embrio dan ICSI
– Tes darah (Estradiol dan Progesteron)
– Tindakan Ovum Pick Up (OPU)
– Tindakan Embryo Transfer (ET)
– Obat-obatan yang diberikan setelah Embryo Transfer
Apabila ada penggunaan obat diluar paket tersebut, tentunya kita akan bayar lagi sesuai dengan jumlah obat yang digunakan.
Kamis, 18 April 2019
Saya datang pas hari mens ke-3. Saat itu dokter yang praktek adalah dokter Dyah. Saat di USG, jumlah antral follicles saya ada 8 buah. Tentu saja ukurannya masih kecil-kecil. Obat stimulasi Menopur mulai disuntik per pagi ini dengan dosis 225 IU. Penyuntikan Menopur selanjutnya dilakukan sendiri di rumah sampai 5 hari ke depan. Setelah itu, saya disuruh datang lagi untuk USG. Total biaya yang harus dibayar hari ini adalah Rp. 805.000 untuk biaya konsultasi dokter dan USG. Selebihnya masuk ke dalam paket IVF.
Selasa, 23 April 2019
Hari ini agendanya adalah USG dan ambil sample darah untuk dicek hormon estradiol-nya. Hasil USG menyatakan tubuh saya merespon stimulasi Menopur dengan cukup baik karena sel telur-nya membesar sesuai harapan. Hanya saja ukuran sel telur ini belum cukup untuk disebut matang. Oleh karena itu penyuntikan Menopur tetap dilanjutkan dengan dosis 225 IU dan mulai besok dosis-nya dinaikkan menjadi 300 IU. Mulai hari ini juga sudah mulai disuntikkan Cetrotide 1 ampoule setiap habis suntik Menopur untuk mencegah sel telurnya pecah.
Kamis, 25 April 2019
Kembali datang ke FFC untuk USG dan ambil sample darah untuk cek hormon Estradiol. Sel telur sudah mulai bertambah ukurannya hanya saja masih ada beberapa telur yang belum matang sehingga penyuntikan Menopur masih lanjut dengan dosis 300 IU ditambah dengan Cetrotide 1 ampoule.
Jumat, 26 April 2019
Masih harus datang lagi ke FFC untuk USG. Ukuran sel telur belum terlalu banyak berubah dari kemarin sehingga per hari ini dosis Menopur-nya naik jadi 375 IU ditambah dengan Cetrotide 1 ampoule.
Sabtu, 27 April 2019
Kembali datang ke FFC untuk USG dan ambil sample darah untuk cek hormon Estradiol. Sel telur beberapa sudah matang ukurannya hanya saja masih ada beberapa telur yang belum sempurna matang-nya sehingga penyuntikan Menopur masih lanjut dengan dosis 375 IU ditambah dengan Cetrotide 1 ampoule. Diperkirakan setelah penyuntikan itu, semua telur akan sudah matang. Oleh karena itu malam ini pk. 20:00 WIB saya disuruh menyuntikkan Ovidrel di rumah untuk persiapan OPU.
Pada tahap ini, saya sudah harus melunasi pembayaran paket IVF sejumlah 61 Juta Rupiah ditambah kelebihan pemakaian obat-obatan stimulasi sebesar Rp. 4,6 Juta Rupiah. Dari segi jumlah biaya, IVF kali ini jauh lebih murah daripada IVF sebelumnya.
Senin, 29 April 2019
Hari ini adalah jadwal OPU. Seperti biasa prosedurnya menggunakan bius sehingga kita akan tertidur dan tidak merasakan apa-apa. Total sel telur yang diambil ada 8 buah. Pak suami juga diminta untuk mengeluarkan sample sperma untuk dibawa ke laboratorium. Setelah selesai tindakan OPU, saya dibawa ke ruang pemulihan dan diberikan infus Intralipid. Kegunaan Intralipid adalah untuk mengurangi resiko natural cell killers yang ada di dalam tubuh kita yang bisa mengganggu implantasi embrio. Harga infus intralipis adalah 1,5 Juta Rupiah diluar paket.
Kamis, 2 Mei 2019
Hari ini adalah jadwal Embryo Transfer. Sebelumnya saya dan suami dipanggil masuk ke ruangan dokter untuk penjelasan embryo. Sayangnya saat itu dokter embryologist sedang cuti sehingga penjelasannya dibantu oleh staf lab dan suster saja. Hasil embryo-nya benar-benar below our expectation.
Dari 8 telur yang diambil saat OPU, 8 sel telur matang semua. Sejujurnya dari segi jumlah telur yang matang hasilnya jauh lebih baik daripada IVF ke-2. Saat sel telur tersebut disuntik dengan sel sperma melalui tindakan ICSI, yang jadi pembuahan hanya 5 embryo. Setelah inkubasi 3 hari, hanya 3 embryo yang layak transfer, sisanya rusak karena terlalu banyak fragment. 3 embryo yang layak transfer ini kualitasnya poor karena jumlah sel-nya kurang dari standard. Seharusnya jumlah sel embryo saat hari ke-3 adalah 4-6 sel, akan tetapi embryo saya hanya berisikan 3 dan 2 sel saja. Jadi saya dan suami benar-benar sudah hopeless dengan keberhasilan IVF kali ini.
Tindakan embryo transfer hari ini dilakukan oleh dokter Dyah. Dikarenakan jalan rahim yang susah dan juga karena saya mengalami serangan panik sampai nangis-nangis (karena kesakitan), akhirnya saya dibius dengan stesolid (valium). Tahu-tahu pas sadar sudah selesai saja transfer-nya. Saya disuruh tiduran dulu 1 jam di ruang ET dengan posisi panggul yang lebih tinggi. Setelah itu, saya pipis ke toilet dan dibekali dengan obat-obatan yang harus dikonsumsi selama 2 minggu ke depan. Dikarenakan ada beberapa obat yang tidak termasuk ke dalam paket IVF, saya harus membayar extra Rp. 924.900.
Setelah urusan di rumah sakit selesai, saya langsung pulang ke rumah di Tangerang. Tidak pakai menginap lagi di rumah sakit seperti IVF sebelumnya. Alasannya karena dengan faktor embryo yang poor quality, bed rest di rumah sakit juga tidak memperbesar tingkat keberhasilan implantasi. Jadi lebih baik langsung pulang saja dan menghemat biaya rumah sakit.
2 Week Waiting
Saya menghabiskan waktu di rumah saja, santai dan nonton Netflix. Saya tidak memasak karena ikut catering. Pak suami ikut berperan dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saya tidak sepenuhnya bed rest dan masih mondar-mandir di rumah. Tapi saya menghindari naik turun tangga sementara waktu. Saya sempat keluar rumah setelah 10 hari istirahat di rumah. Hal itu saya lakukan supaya bisa kebaktian ke vihara dan jalan ke mall sejenak menemani pak suami potong rambut. Hitung-hitung menghilangkan suntuk karena berdiam di rumah terus. Tapi saya tidak sampai merasa kecapekan saat itu.
Selama 2 minggu ini juga saya rajin meminum obat dan vitamin yang dianjurkan oleh dokter, yaitu:
– Asam folat 1.000 mcg per hari
– Vitamin D3 2.000 IU per hari
– Ascardia 80 mg dengan dosis 1 x 1 hari
– Interdoxin 100 mg dengan dosis 2 x 1 hari (selama 5 hari pertama setelah ET)
– Lameson 4 mg dengan dosis 2 x 2 hari (selama 5 hari pertama setelah ET)
– Omega 3 500 mg dengan dosis 1 x 1 hari (tambahan dari saya)
– Vitamin C 500 mg dengan dosis 1 x 1 hari (tambahan dari saya, untuk daya tahan tubuh supaya tidak gampang sakit).
Untuk hasil dari IVF ke-3 ini, bisa dibaca di next post ya.
Halo.
Saya dari Korea dan tinggal di Jakarta. Baru-baru ini saya dan suami mendapat rekomendasi untuk IVF.. Setelah mencari, saya akan pergi ke rumah sakit keluarga pluit. Boleh rekomen dokternya..? Saya tidak punya ide….
SukaSuka
Halo..
Setau saya kalau di RSIA Family Pluit cuma ada dr.Malvin utk IVF, kliniknya dibedain dengan yang reguler.. nama kliniknya Family Fertility Center. Tapi, kalau untuk RSIA Grand Family yang di PIK saya kurang tahu karena tidak pernah kesana.
Selain di Pluit, ada juga klinik IVF lain seperti Morula IVF yang lokasinya di Menteng Jakarta.
Dokter itu juga cocok-cocokan, jadi sesuai kenyamanan pribadi saja. Hehe. Mungkin harus lihat background dokter dan juga problem yang ada di kita ya, misal dokter tersebut terkenal untuk penanganan PCOS, atau mungkin kista/polip. Intinya sesuaikan dengan kebutuhan kita saja.
Good luck for you!
SukaSuka