Hai semua,
Biar pembaca tidak bosan dengan tulisan tentang IVF melulu, kali ini kita cerita tentang hal yang lain ya. Hehehe. Jadi setelah kegagalan IVF ke-2 waktu itu, saya merasa butuh liburan bareng pak suami. Butuh suasana baru, santai-santai dan bisa refresh mind and soul. Maunya sih bisa travel heboh tapi kenyataannya saldo di rekening tidak mendukung karena kami baru saja melakukan treatment IVF ke-2 dan juga harus prepare dana untuk next IVF. Oleh karena itu, kami memilih untuk pergi ke tempat yang tidak begitu jauh dari Jakarta sehingga masih bisa dijangkau dengan mobil saat weekend, memiliki pemandangan bagus dan udaranya adem. Pilihan kemudian jatuh ke daerah Bogor.
Saat sedang mencari hotel untuk staycation di Bogor, saya jatuh cinta dengan gambar kamar dan landscape Hotel Royal Tulip Gunung Geulis. Lokasinya yang agak jauh dari kota Bogor membuat suasana di hotel ini lebih tenang, tidak hectic. Dengan sedikit merayu, saya mengajukan proposal staycation di hotel ini ke pak suami. Dan untungnya beliau langsung approved! Hahaha. Dengan mempertimbangkan jadwal kerjaan pak suami, kami sepakat untuk menginap di Hotel Royal Tulip Gunung Geulis pada hari Sabtu tanggal 2 Maret sampai dengan hari senin tanggal 4 Maret 2019. Pak suami hanya perlu cuti kerja 1 hari saja.
Seindah-indahnya rencana yang dibuat manusia, tentunya tidak luput dari ketidaksempurnaan. Setelah booking hotel di tanggal yang disepakati, pak suami tiba-tiba dapat tugas ke site tambang di Kalimantan dan baru akan sampai di Jakarta lagi tanggal 2 Maret 2019 sore. Artinya kami harus merelakan jatah waktu 1 hari kami di hotel dan terpaksa kehilangan beberapa momen disana. Salah satunya adalah morning yoga class yang diadakan setiap weekend pk. 06:00 WIB di Zen Deck.
Minggu, 3 Maret 2019
Kami berangkat dari Tangerang sekitar pk. 05:30 WIB. Sebelum berangkat, kami sudah mencari tahu duluan tentang rute perjalanan yang harus diambil. Dari hasil blog walking dan komentar di Google, banyak orang yang mengatakan bahwa arahan Google Maps tidak tepat. Entah kenapa Google Maps bisa menyarankan rute keluar tol melalui Sentul kemudian mengarahkan rute melewati jalan kecil kampung. Malahan ada cerita beberapa orang yang akhirnya kena palak karena mengambil rute tersebut. Tentu saja kami tidak mau bernasib demikian. Kami memilih menggunakan aplikasi navigasi Waze yang mengarahkan kami untuk keluar tol di Ciawi dan kemudian mengambil jalur arah ke Puncak. Berkat arahan rute dari Waze, kami bisa sampai dengan selamat di Hotel Royal Tulip Gunung Geulis sekitar pk. 07:00 WIB.

Bagi tamu hotel yang membawa mobil, tidak perlu khawatir dengan masalah parkiran karena parkiran hotelnya luas! Ditambah lagi karena ada parkiran untuk Convention Hall. Konsep yang ditawarkan oleh hotel ini adalah open air alias banyak ruang terbuka publiknya. Dari mulai lobby, resepsionis sampai lounge tidak menggunakan AC sama sekali. Untungnya udara di kawasan hotel ini segar dan tidak gerah seperti Jakarta.


Begitu selesai check in, saya dan suami menuju ke kamar kami. Kami memesan kamar tipe studio dengan harga sekitar Rp. 1,9 juta per malam. Kebetulan kami dapat kamar Studio yang di ujung jadi pemandangan sudut kamarnya jadi lebih luas. Pemandangan dari balkon dan jendela kamar sangat asri dan menyegarkan mata. Kamar mandi yang disediakan di kamar pun cukup luas, bahkan ada bath tub-nya! Cocok untuk yang mau berendam cantik melepaskan penat. Toiletries yang disediakan hotel juga bukan merk sembarangan, akan tetapi merk Sensatia Botanical yang merupakan merk lokal yang sudah terkenal dengan produk naturalnya.


Selesai urusan kamar, saya dan suami jalan menuju ke restaurant untuk sarapan. Saya dan suami kurang cocok selera dengan menu sarapan buffet-nya karena rasanya cenderung plain. Akan tetapi, roti dan pastries disini enak-enak lho. Selesai sarapan, kami balik ke kamar lagi karena pak suami mau siap-siap berenang.


Di Hotel Royal Tulip Gunung Geulis terdapat 2 kolam dewasa dan 1 kolam anak-anak. Semua kolam airnya bersih dan tidak terlalu bau kaporit. Akan tetapi, semua kolam ini tidak ada atapnya sehingga kalau berenang di siang hari akan terik sekali. Untuk anak-anak, selain kolam renang, terdapat juga ruangan playground dan outbound sebagai tempat bermain.

Untuk makan siang, sebelum sampai di hotel (saat masih di Tangerang), kami sempat mampir ke McD restaurant yang buka 24 jam untuk beli makan. Memang sebelumnya kami sudah cari info bahwa Hotel Royal Tulip Gunung Geulis ini agak jauh dari keramaian sehingga untuk mencari makanan tidak banyak pilihan dan cenderung hanya mengandalkan restaurant hotel saja. Selain harganya mahal, belum tentu rasanya sesuai ekspektasi kita, hehe.
Selesai makan siang di kamar, saya dan pak suami tidur karena ngantuk harus bangun pagi-pagi. Saat kami bangun, waktu sudah menunjukkan waktu pk. 17:00 WIB. Kami menghabiskan waktu dengan keliling area hotel saja sambil menunggu jam makan malam.

Kami makan malam di “Fire Grill & Bar” yang terletak di area hotel. Signature dish dari restaurant ini adalah pizza-nya! Wajib pesan kalau makan disana. Sumpah enak banget! Pizza disini dibakar di dalam tungku kayu, bukan dalam oven. Oleh karena itu menghasilkan aroma dan rasa yang mantap. Akan tetapi, kalau makan di restaurant, harus siap-siap baju dan rambut agak bau asap ya! Hahaha. Kami memesan menu Salami Pizza dengan harga Rp. 156.000++ yang ternyata porsinya cukup besar dan bisa sharing berdua. Selain itu kami juga memesan minuman Strawberry Milkshake dan Mix Berry Smoothies yang harganya masing-masing adalah Rp. 58.000++. Memang harga yang ditawarkan cukup pricey, tapi worth to try koq menurut saya.
Selain di “Fire Grill & Bar”, kita juga bisa memilih menu buffet di “LL One Restaurant & Wine Bar” yang berlokasi di tempat kita sarapan pagi tadi. Tentunya karena menu buffet all you can eat, harga yang ditawarkan pun lebih mahal. Saya lupa harganya berapa, tapi sekitar Rp. 250.000++ per pax. Opsi lainnya adalah room service untuk menu ala carte, tapi harganya juga tidak murah-murah banget, sekitar Rp. 100.000++ per menu.
Senin, 4 Maret 2019

Demi menjelajah surrounding area hotel, kami sengaja bangun agak pagi. Tujuan pertama adalah menyaksikan sunrise dari Zen Deck. Setelah itu, kami berjalan kaki keluar hotel ke arah lapangan golf dan country club untuk melihat-lihat pemandangan saja. Setelah dari country club sebetulnya kami berniat untuk jalan kaki ke satu destinasi lagi yang direkomendasikan untuk area foto-foto (maaf lupa namanya). Akan tetapi, kontur jalan yang mendaki dan menurun membuat kami jadi lebih cepat lelah dan akhirnya batal ke destinasi tersebut. Hahaha. Akhirnya kami balik lagi jalan ke hotel dan berakhir di restaurant untuk sarapan.

Dikarenakan masih punya banyak waktu sebelum check out, pak suami mau berenang lagi. Sekitar 30 menit kami leyeh-leyeh di kolam renang. Setelah itu kami kembali ke kamar untuk mandi dan siap-siap check out.

Oya, bagi tamu hotel yang bingung menghabiskan waktu, disediakan paket tour area Bogor dan juga penyewaan sepeda untuk keliling area hotel. Untuk jenis dan harga paket tur yang ditawarkan bisa dilihat pada gambar berikut:

Setelah selesai urusan check out, kami menyempatkan diri untuk makan siang di daerah Bogor sebelum kembali ke jakarta. Kami makan siang di restaurant Sunda bernama Bumi Sampireun di Vimala Hills. Lokasinya tidak begitu jauh dari pintu masuk tol ke Jakarta. Makanannya enak-enak dan banyak ragamnya.
Demikianlah cerita liburan singkat saya dan pak suami ke Bogor. Walaupun durasinya singkat, tapi kami jadi lebih rileks dan happy setelah balik liburan.
Contact:
Hotel Royal Tulip Golf Resort Gunung Geulis
Jl. Pasir Angin, Gadog-Bogor, 16720 – Indonesia
Telp. 0251-7563800
E-mail: info@rtgununggeulis.com
Website: http://www.royaltulipgununggeulis.com