Tidak terasa pak suami sudah dipenghujung perkuliahan setelah 1,5 tahun menjalani kehidupan ganda sebagai pegawai kantoran dan juga mahasiswa di program studi BLEMBA (Business Leadership Executive MBA) SBM ITB Jakarta. Seminggu sebelum jadwal sidang thesis keluar, pihak akademik mengirimkan e-mail pemberitahuan bahwa pak suami dapat jadwal sidang tanggal 3 Januari 2019.
Sejak dapat e-mail jadwal sidang, pak suami mulai mempersiapkan bahan untuk presentasi sidang. Ada untungnya juga dapat jadwal sidang di awal tahun karena sebelumnya banyak libur (natal dan tahun baru) sehingga punya waktu lebih banyak. Karena itu juga saya dan suami memutuskan untuk tidak pergi kemana-mana pada liburan ini supaya pak suami bisa fokus untuk persiapan sidang thesis.
Beberapa hari menjelang sidang thesis, pak suami mengirimkan file slide presentasinya ke dosen pembimbing untuk arahan lebih lanjut. Pada awalnya jumlah slide yang dibuat pak suami adalah 35 halaman, kemudian oleh dosen pembimbingnya harus diubah menjadi 10 halaman saja karena menurut beliau waktu presentasinya tidak akan cukup untuk 35 halaman. Oleh karena itu pak suami harus merevisi kembali slide presentasinya.
Pak suami mendapatkan jadwal sidang paling pagi di tanggal 3 Januari 2019 tersebut. Dimulai tepat pk. 08.00 WIB. Agak meragukan rasanya kalau kami berangkat pagi-pagi dari rumah di Tangerang karena biasanya daerah Kuningan macet saat hari kerja. Bisa-bisa karena stress kena macet di jalan, pak suami jadi gugup dan tidak konsentrasi saat presentasi. Belum pula dengan peraturan ganjil-genap, mobil kami tidak bisa melewati jalanan utama menuju kampus. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk menyewa kamar hotel yang lokasinya dekat dengan kampus SBM ITB Jakarta. Pilihan jatuh ke Pomelotel yang lokasinya cukup dekat dengan kampus dan harganya tidak terlalu mahal. Untuk kamar dengan sarapan 2 orang harganya sekitar 400 ribu-an Rupiah.
Pada sidang thesis, semua mahasiswa yang melakukan presentasi diwajibkan mengenakan formal attire. Untuk pria wajib pakai jas dan dasi, celana bahan dan sepatu pantofel. Sehari sebelumnya saya sudah menyiapkan setelan jas dan atributnya untuk pak suami dan langsung dimasukkan ke mobil supaya tidak kelupaan.
Rabu, 2 Januari 2019
Setelah pulang kerja, saya dan pak suami janjian bertemu di mall dekat kantor pak suami untuk makan malam bersama kemudian berangkat ke Pomelotel. Setelah proses check in dan masuk ke dalam kamar, pak suami kembali mengutak-atik laptop dan berlatih presentasi. Tidak hanya masalah berbicara yang harus diperhatikan, tetapi durasi presentasi juga penting. Presentasi sidang hanya diperbolehkan maksimum 20 menit. Harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Selesai atau tidak, setelah 20 menit, presentasinya akan di-cut oleh dosen penguji.
Saya membantu pak suami berlatih presentasi dengan menjadi audience dan time keeper. Selain itu, saya juga membantu pak suami membuat catatan kecil berisi narasi singkat masing-masing slide. Total slide presentasi yang akan ditampilkan pak suami adalah 19 halaman. Latihan presentasi ini berlangsung sampai dengan tengah malam.
Kamis, 3 Januari 2019
Setelah selesai sarapan dan mandi di Pomelotel. Saya dan suami berangkat ke kampus SBM ITB Jakarta pk. 07.15 WIB. Hanya butuh waktu sekitar 7 menit untuk sampai ke parkiran mobil gedung kampus. Tepat pk 07.30 WIB pak suami masuk ke ruangan sidang untuk menyetel laptop-nya dan dikoneksikan dengan layar TV untuk presentasi. Tidak lupa pak suami membawa fotokopi printout laporan thesis-nya dan juga pointer laser.
Pada pk. 08.00 WIB, 2 orang dosen penguji masuk ke ruangan pak suami. Saya menunggu pak suami diluar ruangan, tepatnya di lobby kampus. Presentasi dan sesi tanya jawab dilakukan dalam bahasa Inggris. Waktu presentasi hanya 20 menit dan sesi tanya jawab dengan dosen penguji yang bergelar Professor berlangsung 1 jam lamanya. Sungguh perjuangan yang berat. Saya juga ikut deg-degan saat menunggui pak suami.

Setelah selesai sesi sidangnya, pak suami disuruh keluar ruangan dulu supaya dosen pengujinya bisa berdiskusi dan memberi penilaian terhadap presentasi dan laporan thesis pak suami. Setelah itu pak suami dipanggil masuk lagi ke dalam ruangan. Ternyata pak suami dikasih nilai A untuk thesis-nya! Wow!! Tapi ada beberapa item (minor) yang harus direvisi kembali. Kurang lebih ada 11 items yang harus ditambahkan / diperbaiki oleh pak suami. Batas waktu revisi adalah 2 minggu kemudian.
Saya sangat senang dengan pencapaian pak suami ini. Sebagai orang yang menemani dari awal sampai melewati seluruh proses ini, saya melihat pak suami adalah orang yang rajin dan giat dalam statusnya sebagai mahasiswa. Terbukti dari segi nilai akademik-nya, pak suami bisa mendapatkan predikat Cum Laude. Segala kerja keras yang dilakukan terbukti tidak akan pernah mengkhianati hasil.
Saat ini tinggal menunggu jadwal wisuda di bulan April 2019. Tidak menyangka bahwa saya dan pak suami bisa kembali menghadiri acara wisuda di Sabuga Bandung setelah terakhir adalah wisuda S1 kami.