Dikutip dari Wikipedia, hypnotherapy adalah jenis pengobatan komplementer dan alternatif di mana pikiran digunakan dalam upaya untuk membantu mengatasi berbagai masalah, seperti kebiasaan buruk atau mengatasi stres. Selain itu, hypnotherapy juga kerap digunakan untuk mengatasi trauma dan berbagai penyakit yang berhubungan dengan kesadaran.
Hypnotherapy menggunakan teknik hypnosis untuk mencapai tujuannya. Dengan hypnosis kita akan dituntun menuju alam bawah sadar kita (sub-conscious mind) dimana bagian dari kesadaran ini menyimpan semua memori seseorang dari masa dalam kandungan, anak-anak, dewasa, bahkan juga kehidupan lampaunya. Hypnosis hanya bisa dilakukan oleh seorang therapist yang berpengalaman dan menempuh pendidikan atau pelatihan di bidang tersebut. Lebih baik kita memilih certified therapist dibanding therapist yang hanya berdasarkan pengalaman saja. Hal itu dikarenakan dalam hypnosis kita mempercayakan kesadaran kita kepada sang therapist. Sedikit saja kesalahan terjadi maka kesadaran kita mungkin tidak bisa kembali normal. Dengan kata lain kita bisa jadi orang tidak waras apabila hypnosis yang dilakukan tidak sesuai prosedur.
Hypnosis ini berbeda dengan halnya hipnotis. Dalam hypnosis, seorang therapist tidak bisa memaksakan kliennya untuk melakukan sesuatu diluar kemauannya seperti halnya hipnotis atau gendam yang identik dengan kejahatan. Apabila hypnosis dilakukan sesuai prosedur oleh certified therapist maka keseluruhan prosesnya akan berlangsung aman.
Awal mula saya mengetahui tentang hypnotherapy ini sebetulnya sudah lama sekali bahkan saat saya belum menikah. Waktu itu saya menghadiri suatu event yang diadakan oleh sebuah vihara di Jakarta. Pada saat itu sang therapist melakukan hypnosis di depan panggung ke beberapa peserta yang terpilih. Para peserta itu kemudian menceritakan tentang masa lalu mereka yang berhubungan dengan trauma yang mereka alami. Jujur saja, saat itu saya merasa tidak tertarik karena belum ada kepentingan disana. Hidup saya lurus-lurus saja dan tidak mengalami stres atau trauma. Jadi buat apa mengorek-ngorek masa lalu, pikir saya saat itu.
Sekitar awal taun 2018 ini saya kembali diingatkan tentang hypnotherapy ini oleh seorang teman saya. Kami memang sering curhat satu sama lain mengenai masalah hidup kami. Saya susah untuk memiliki keturunan dan dia susah mendapatkan jodoh yang sesuai. Dia kemudian mengirimkan saya sebuah link video Youtube. Isinya adalah sebuah ceramah di Vihara Ekayana Arama Jakarta oleh Ibu Brenda Ie-McRae yang merupakan pakar hypnotherapy dengan topik karma dan sila. Berikut adalah link video-nya:
Part 1: https://www.youtube.com/watch?v=qfFJoHE9s6A
Part 2: https://www.youtube.com/watch?v=2E8N_f4j_Nw
Saya tidak akan membahas detail apa itu karma dan sila serta berbagai alam kehidupan dalam agama Buddha. Kalau mau dibahas disini mungkin tulisan saya bisa jadi sebuah buku saking panjangnya. Hahaha. Lagian saya tidak mau membahas ajaran agama dan kepercayaan disini. Blog saya adalah blog umum. Pengunjungnya juga dari berbagai kalangan. Tidak terbatas kepada umat Buddha saja.
Dalam video itu, dijabarkan berbagai perbuatan yang bisa menyebabkan kondisi kita sekarang ini. Misalkan untuk yang susah jodoh, kemungkinan di kehidupan ini atau kehidupan lampaunya pernah melakukan perbuatan asusila. Selain itu mungkin karena dia punya janji dengan seseorang untuk sehidup semati di kehidupan lampaunya tapi pada kehidupan sekarang mereka terlahir di alam yang berbeda. Untuk kasus saya, sulit mendapatkan keturunan, kemungkinan pernah melakukan pembunuhan makhluk hidup. Makhluk hidup yang dimaksudkan disini bisa manusia ataupun binatang.
Pada kehidupan saat ini, saya dan suami tidak pernah sekalipun melakukan pembunuhan. Membunuh nyamuk, lalat, semut dan kecoak pun juga sangat jarang. Jadi kemungkinan hal ini terjadi pada kehidupan lampau kami. Oleh karena itu, saya jadi tertarik untuk mencoba hypnotherapy dengan Ibu Brenda ini yang juga merupakan certified therapist dari lembaga di Amerika dan punya jam terbang yang tinggi.
Ternyata jalan menuju hypnotherapy tidak segampang yang saya kira. Saat saya menghubungi appointment center tempat praktek Ibu Brenda, waiting list yang ada sudah panjang sekali. Saya baru dapat jadwal di bulan Juli 2018 yang artinya saya harus menunggu 6 bulan lamanya! Itupun tanggal 24 Juli 2018 yang jatuh di hari kerja. Kalau menunggu jadwal kosong di weekend adanya di bulan September 2018. Tanpa berpikir dua kali, saya langsung mendaftar untuk 2 sesi, untuk saya dan suami. Harga satu sesi (2 jam) adalah satu juta Rupiah. Dari yang saya dengar, untuk kasus susah punya keturunan, yang datang untuk melakukan hypnotherapy harus suami dan istri. Tidak bisa hanya salah satunya saja. Hal itu dikarenakan faktor penyebabnya bisa jadi dari kedua belah pihak.
Walaupun Ibu Brenda beragama Buddha, tapi klien beliau tidaklah terbatas pada umat Buddha saja. Banyak juga kliennya yang berasal dari agama dan kepercayaan lainnya. Selama orang tersebut memiliki pemikiran terbuka (open minded) dan mau memperbaiki diri maka setiap sesi yang dilakukan akan berjalan lancar.
24 Juli 2018
Sesi Istri
Setelah menunggu sekitar 6 bulan akhirnya hari ini tiba juga! Saya memesan 2 sesi hypnotherapy dengan Ibu Brenda. Sesi pertama pk. 09:00 – 11:00 WIB untuk saya dan sesi kedua pk. 12:00 – 14:00 WIB untuk pak suami. Kali pak suami harus sedikit berjuang dengan ijin ke kantor untuk datang telat setelah lunch break. Untung aja kantor pak suami dengan tempat Ibu Brenda tidak terlalu jauh, sekitar 30 menit berkendara.
Saya tiba di rumah Ibu Brenda tepat pk. 09:00 WIB. Rumah tersebut adalah rumah tinggal beliau dengan mama-nya. Hanya satu ruangan yang dijadikan tempat praktek. Saat tiba, saya langsung disodori formulir 3 lembar untuk saya isi. Formulir tersebut berisi tentang biodata dan riwayat penyakit. Selesai mengisi formulir, saya masuk ke ruang praktek beliau. Uniknya ruang praktek beliau memiliki 2 lapis pintu yang berfungsi untuk lapisan kedap suara. Saat berlangsungnya sesi hypnotherapy memang dibutuhkan suasana yang tenang dan nyaman.
Ruang praktek beliau suasananya temaram. Ada sofa, meja dan AC. Ibu Brenda kemudian menjelaskan tentang prosedur hypnosis yang akan dilakukan. Syarat untuk melakukan hypnosis adalah klien harus dalam keadaan tidak terpaksa, rileks, tidak ada keraguan dan ketakutan. Dalam hypnosis, gelombang pikiran akan diarahkan ke gelombang beta dan alfa. Untuk mendapatkan memori lampau, kita harus menurunkan kesadaran logika kita karena logika akan menutupi ingatan lampau kita. Sebelum lanjut ke tahap berikutnya, Ibu Brenda akan melakukan test terlebih dahulu kepada kliennya untuk mengetahui apakah kliennya sudah siap masuk ke tahap hypnosis. Apabila klien tidak siap maka sesi tidak akan dilanjutkan.
Dalam hypnosis, klien dalam keadaan sadar sepenuhnya hanya mata-nya yang terpejam. Klien masih bisa mendengarkan suara, merasakan udara, dll. Bahkan setelah sesi selesai, klien juga masih ingat tentang cerita kehidupannya dulu.
Pada saat masuk ruangan, saya ditanya oleh Ibu Brenda, apakah ada ucapan saya sebelumnya yang menyiratkan kalau saya tidak mau punya anak? Entah itu berupa ucapan kalau anak kecil itu menyebalkan dan menyusahkan atau secara lugas mengatakan tidak mau punya anak. Saya bilang ke beliau bahwa sepertinya pernah ada pemikiran seperti itu dulu. Tapi saya lupa tepatnya kapan. Menurut beliau, pemikiran seperti itu bisa jadi menghalangi kondisi tubuh saya untuk bisa hamil. Nanti akan dicari tahu pada saat sesi berlangsung.
Saya disuruh Ibu Brenda untuk duduk di sofa. Posisi sofa dibuat senyaman mungkin supaya klien bisa setengah berbaring dan diselimuti. Setelah itu, Ibu Brenda melakukan rileksasi kepada saya. Rileksasi berlangsung sekitar 15 menit. Setelah selesai Ibu Brenda melakukan test kepada saya untuk mengetahui apakah saya sudah siap untuk hypnosis. Test-nya adalah saya disuruh untuk membuka mata yang terpejam. Apabila saya merasa susah dan berat untuk membuka mata berarti saya siap untuk hypnosis. Hebatnya, saya merasakan demikian. Seakan-akan kelopak mata saya tidak mau membuka padahal saya sudah menyuruhnya. Kemudian sesi pun dilanjutkan.
Sebagai klien, kita tinggal mengikuti setiap petunjuk dari Ibu Brenda. Mengatur nafas dan konsentrasi. Hypnotherapy ini adalah pengalaman pertama saya. Saya adalah tipe orang yang terlalu banyak berpikir dengan logika. Jadi saya sempat takut kalau saya gagal lanjut ke sesi berikutnya. Tapi tak disangka saya bisa lolos test. Hehehe.
Ingatan yang muncul dalam sesi hypnotherapy bukanlah seperti tayangan film yang konstan terus menerus. Saya merasakan momen-momen itu muncul secara spontan dan sekelebat saja. Dengan kondisi tersebut, tidak semua hal bisa saya lihat dengan jelas. Seperti saat saya dibawa ke masa kecil saya di kehidupan ini. Saya melihat momen ingatan saya sedang main video game dengan adik saya dan temannya. Saat itu kami memainkan game RPG. Saat ditanya Ibu Brenda, apa nama game tersebut? Gambarannya tidak muncul. Jadi saya mengatakan tidak tahu. Intinya kita tidak boleh memaksakan diri kita untuk berpikir. Saat berpikir maka logika akan naik ke permukaan dan gambarannya jadi hilang sama sekali. Tapi, dari kehidupan saya di masa kecil tersebut, tidak ditemukan bukti kuat saya pernah mengatakan tidak mau punya anak. Kemungkinan saya tidak megucapkannya sungguh-sungguh dan hanya angin lalu saja. Tidak melekat di kesadaran saya.
Ibu Brenda kemudian mengarahkan saya lagi lebih dalam untuk masuk ke kehidupan lampau. Cerita singkatnya dari kepingan memori yang berhasil saya dapat saat sesi adalah di tahun 40-an (entah abad apa karena tidak jelas tampil di penglihatan saya), saya terlahir sebagai anak tunggal laki-laki dari seorang pejabat desa di negara Cina. Ayah dan Ibu saya sangat sayang kepada saya. Kondisi rumah bagus dan tampak hidup berkecukupan. Saya saat itu masih berumur 20-an tahun dan menjadi seorang pelajar di kota. Kemudian, saya menjadi seorang pejabat pemerintahan. Punya istri yang cantik dan anak lelaki kecil. Saya terlihat sayang dengan istri dan anak lelakinya itu. Saya adalah pejabat yang baik dan dekat dengan rakyat. Sering berdana juga kepada orang yang membutuhkan. Tapi, saya kemudian tergoda ke jalan yang salah. Saya menyalahgunakan uang pajak rakyat untuk kepentingan pribadi. Saya mulai pergi ke tempat hiburan untuk minum-minum, pesta dan main perempuan. Istri saya sedih dan anak jadi menjauh. Kemudian, masuk ke masa tua. Umur saya saat itu 87 tahun dan sudah tua renta. Saya tinggal di rumah yang lebih kecil dibanding saat dulu jadi pejabat. Saya terlihat berbaring di ranjang dengan ditemani oleh istri saya yang juga sudah tua. Anak saya tidak terlihat di rumah itu. Sebelum meninggal, saya sebagai bapak tua itu merasa menyesal karena tidak punya waktu untuk anak dan menyia-nyiakannya.
Setelah saya sebagai bapak tua itu meninggal. Gambar yang terlihat kemudian adalah awan. Bentuk badan saya bercahaya emas. Konon itu adalah gambaran alam dewa. Saya bisa terlahir di alam dewa karena banyak berbuat kebajikan lewat berdana. Di alam dewa itu saya bertemu dengan malaikat penjaga saya. Entah kenapa malaikat penjaga itu mukanya mirip dengan almarhum Akong (kakek) saya. Saya diberi kesempatan oleh Ibu Brenda untuk ngobrol berdua dengan malaikat tersebut. Disaat itu saya menangis karena teringat Akong saya. Setelah itu, Ibu Brenda melakukan sugesti positif kepada saya. Saya disuruh menyalurkan energi positif ke organ tubuh saya terutama organ reproduksi kemudian Ibu Brenda menarik kesadaran saya kembali ke masa sekarang. Sesi hypnotherapy pun selesai karena waktu sudah menunjukkan pk. 11:00 WIB.
Ibu Brenda menyarankan saya untuk rajin melakukan meditasi yang memusatkan perhatian pada perasaan bahagia. Detail teknik meditasinya akan saya tulis di post terpisah. Selain itu saya juga disarankan untuk menambah kebajikan dengan sering melakukan fangshen (pelepasan makhluk hidup ke habitat aslinya), donor darah dan berkunjung ke panti asuhan. Beliau juga menuliskan renungan yang harus dibaca sebelum melakukan fangshen. Renungan ini juga akan saya tulis di post terpisah.
Selain itu, saya juga diberi sebuah resep racikan obat cina yang konon merupakan resep keluarga Ibu Brenda untuk kesuburan wanita. Akan tetapi saya belum sempat menebus resep ini karena harus dibeli di toko obat racikan cina (seperti di Glodok). Tulisan resepnya juga dalam bahasa cina jadi saya tidak paham komposisinya.

Dalam kesempatan itu juga, Ibu Brenda menyampaikan bahwa beliau tidak merekomendasikan saya untuk melakukan adopsi dikarenakan berdasarkan pengalaman beliau di hypnotherapy, anak-anak yang dibuang atau tidak diinginkan oleh orang tuanya dari dia mulai dalam kandungan maka saat dia dewasa akan menjadi anak yang bermasalah atau pemberontak. Beliau lebih pro dengan surrogate mother (ibu pengganti yang disewa rahimnya untuk membesarkan janin kita) yang membesarkan anaknya dengan cinta kasih, menanamkan perasaan bahwa dia diinginkan sejak dari dalam kandungan. Tapi, surrogate mother ini secara hukum belum diperbolehkan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut saya juga diberi sebuah buku karya tulisan beliau sendiri untuk dibaca di rumah. Detail tentang buku ini akan saya tulis di post terpisah supaya tidak kepanjangan.
Sesi Suami:
Begitu tiba di rumah Ibu Brenda, pak suami juga disuruh mengisi formulir 3 lembar. Setelah itu dia disuruh masuk ke ruang praktek sendirian. Saya tidak boleh ikut masuk. Akhirnya saya menunggu dia di ruang tunggu saja.


Keseluruhan prosedur selama sesi hypnotherapy berlangsung sama dengan saya. Hanya ceritanya yang berbeda. Saya menceritakan ini sesuai dari apa yang dikatakan oleh suami saya. Pada sesi awal, pak suami ditarik kesadarannya ke masa muda di kehidupan ini. Saat itu dia berumur 28 tahun dan sedang duduk di pinggir Danau Matano, Sorowako. Dia menikmati kesendiriannya pada waktu itu dan kemudian muncul anak-anak kecil berlarian dan berisik. Saat itu dia mengatakan kepada dirinya sendiri kalau anak kecil itu mengganggu sekali dan dia tidak berniat punya anak. Nah, hal ini mungkin yang menjadi salah satu penghalang bagi kami untuk bisa punya anak.
Sesi berikutnya, pak suami kesadarannya dibawa ke kehidupan lampau. Saat itu dia terlahir di Spanyol sebagai orang Eropa. Dia adalah anak yatim piatu dan dibesarkan oleh pamannya. Menurut pak suami, muka sang paman ini mirip dengan ayahnya di kehidupan sekarang. Pada masa ini pak suami sebagai pria tersebut berprofesi sebagai matador. Dia sering menyakiti banteng-banteng walaupun tidak sampai membunuhnya. Akan tetapi menyakiti makhluk hidup seperti ini dalam agama Buddha juga merupakan pelanggaran sila pertama. Setelah itu pria ini mengalami kecelakaan. Di rumah sakit, dia dirawat oleh seorang suster yang cantik. Mereka pun jatuh cinta dan tinggal bersama. Tidak ada gambaran mengenai anak di rumah mereka. Di kemudian hari pria ini keluar dari profesinya sebagai matador dan jadi penggembala domba. Kepingan ingatan yang muncul kemudian adalah rumah pria ini terbakar. Tapi tidak ada siapapun didalam rumah itu yang ikut terbakar. Selanjutnya adalah kepingan ingatan menjelang pria ini meninggal di umur 45 tahun. Setelah itu Ibu Brenda mencoba membawa kesadaran pak suami ke kehidupan lampau berikutnya. Akan tetapi pak suami tidak mendapatkan gambaran apa-apa walaupun sudah dicoba 2 kali. Kemungkinan karena sisi logika-nya sudah kembali naik ke permukaan dan menutup penglihatannya. Oleh karena itu sesi hypnotherapy tidak dilanjutkan lagi. Setelah memberikan sugesti positif ke pak suami, Ibu Brenda membawa kesadarannya kembali ke masa sekarang.
Dari kisah hidup pak suami yang diperoleh, Ibu Brenda menyarankan pak suami untuk rajin meditasi. Tapi, tipe meditasinya berbeda dengan saya, yaitu meditasi pemaafan diri. Selebihnya sama seperti saya, disarankan untuk menambah kebajikan dengan fangshen, donor darah dan berkunjung ke panti asuhan. Renungan fangshen untuk pak suami yang diberikan Ibu Brenda sama dengan saya. Selain itu, Ibu Brenda menyarankan pak suami untuk lebih banyak mengkonsumsi buah-buahan berry, terutama blueberry untuk meningkatkan kualitas spermanya.
Kesimpulan
Kalau ditanya hypnotherapy ini efektif atau tidak? Saya belum bisa membuktikan secara langsung karena bagi saya proses healing-nya takes time. Butuh effort juga dari diri kita sendiri setelah selesai sesi. Tapi, efeknya buat pak suami adalah dia jadi lebih senang dengan anak kecil. Sepertinya penghalang yang ada pada kesadarannya telah berhasil dibuka. Malah sekarang dia lebih sering berkata mau punya anak kecil sendiri. Selain itu dengan mengetahui perbuatan lampau, saya jadi lebih bisa menerima karma buruk yang terjadi pada kehidupan ini.
Sebenarnya selain Ibu Brenda, ada juga therapist hypnotherapy lain yang diinformasikan oleh teman saya. Namanya Nathalia Sunaidi. Therapist tersebut waiting list-nya tidak sepanjang Ibu Brenda. Harga per sesinya agak lebih mahal dibanding Ibu Brenda. Tapi, dari segi profile dan cara berbicara, entah kenapa saya lebih merasa cocok dengan Ibu Brenda. Jadi saya tetap menunggu antrian 6 bulan di Ibu Brenda. Hehehe.
Kalau teman-teman ada cerita sendiri tentang hypnotherapy, silakan tuliskan di kolom komentar ya.
Contact:
Brenda Ie-McRae
Jalan Batu Tulis, Jakarta Pusat.
Appointment: 0818668996 / 089696757322 (Stefani)
Profil tentang Ibu Brenda bisa dilihat di link berikut:
http://www.iisis.net/index.php?page=Brenda-ie-McRae-Indonesian-Past-Life-Regression-Therapy&hl=en_US
thanks infonya, silahkan berkunjung kembali di blog saya 🙂
SukaSuka