Eggs Donor

Beberapa hari yang lalu saya mendapatkan pesan aneh di WhatsApp (WA) saya dari seseorang yang tidak dikenal. Orang tersebut menawarkan untuk mendonorkan sel telurnya ke saya. Kemungkinan orang tersebut adalah orang yang pernah membaca tulisan di blog saya ini tentang AMH rendah dan memang saya menyebutkan di tulisan tersebut bahwa last option kalau IVF gagal adalah eggs donor dan adoption. Hanya saja bagi orang awam mungkin kurang paham mengenai proses donor sel telur ini. Untuk itu di tulisan ini saya akan mencoba menjelaskan sedikit tentang prosesnya.

Ada berbagai alasan kenapa seseorang mau mendonorkan sel telurnya dan most of them adalah alasan ekonomi. Dari pencarian di Google, di US seseorang bisa menjual sel telurnya seharga USD 8.000 – 14.000 tergantung kuantitas dan kualitas sel telur yang dihasilkannya. (sumber: https://www.centerforhumanreprod.com/egg-donation/donors/faqs). Harga yang ditawarkan memang sangat tinggi. Tapi proses yang harus dilaluinya juga cukup panjang karena melalui berbagai proses skrining dan medis.

Untuk menjadi seorang pendonor sel telur, orang tersebut harus dalam keadaan sehat dan masih di usia produktif. Mereka tidak boleh memiliki riwayat penyakit menular dan kelainan genetis yang mungkin bisa diturunkan. Kemungkinan akan ada test kromosom DNA yang harus dilakukan sebagai proses skrining.

Proses medis yang dijalankan untuk mendonorkan sel telur hampir mirip dengan prosedur IVF dimana calon pendonor akan disuntik obat-obatan hormon untuk merangsang pertumbuhan sel telur menjadi banyak. Normalnya tanpa obat-obatan hormon, seorang wanita hanya memproduksi 1 buah sel telur di setiap siklusnya. Sel telur akan terus dipantau perkembangannya dengan alat USG transvaginal. Setelah ukuran sel telur dianggap cukup (kurang lebih berdiameter 2 cm) maka calon pendonor akan disuntik dengan pemecah telur. Setelah itu akan dilakukan prosedur operasi OPU (Ovum Pick Up) untuk mengambil sel telur tersebut. Hanya sel telur yang bagus kualitasnya akan dipilih dan disimpan dengan cara dibekukan dengan nitrogen cair apabila tidak langsung digunakan.

Jadi untuk menjadi pendonor sel telur, tidaklah segampang mendonorkan organ tubuh yang lain. Cukup test darah dan kecocokan jaringan kemudian operasi. Proses donasi sel telur jauh lebih panjang, sekitar 2 minggu sampai proses OPU. Belum pula kalau ada komplikasi di dalam tubuh karena suntikan hormon bertubi-tubi yang biasa disebut OHSS (Ovarian Hyperstimulation Syndrome) dan perlu perawatan tambahan.

Dari segi hukum yang berlaku di Indonesia, donasi sel telur dan sperma adalah ilegal atau terlarang berdasarkan Undang-Undang tentang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah tentang Kesehatan Reproduksi Nomor 41 Tahun 2014. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Donasi_sperma). Jadi kalau mau melakukan proses donasi sel telur memang harus dilakukan di luar negeri. Setahu saya di negara Malaysia memperbolehkan donasi sel telur.

Saran dari dokter, untuk donasi sel telur sebaiknya dilakukan oleh kerabat terdekat atau saudara kandung perempuan. Hal ini dikarenakan kemiripan genetis kita dengan saudara kandung kita berkisar 40-60%. Jadi anak yang akan dihasilkan dari donasi sel telur saudara kandung akan masih memiliki kemiripan dengan kita.

Bagi saya pribadi, kalau memang pada nantinya semua usaha TTC (Trying To Conceive) yang sudah saya lakukan tidak berhasil, saya tidak akan melirik opsi donasi sel telur dari saudara kandung karena alasan berikut:

  • Harganya mahal, mirip dengan harga IVF yang berkisar 60 – 100 juta Rupiah.
  • Harus dilakukan di luar negeri.
  • Saudara perempuan (adik) saya belum menikah dan punya anak sendiri.
  • Saya tidak tega melihat saudara saya harus melalui segala proses suntik menyuntik dan operasi yang menyakitkan. Cukup saya saja yang harus merasakan hal tersebut.

Demikian penjelasan dari saya. Semoga setelah ini saya tidak dapat pesan aneh-aneh lagi ya.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s