Sebagai wanita, tentu saja payudara adalah hal yang penting buat kita, bahkan payudara seorang wanita bisa memberikan kehidupan kepada seorang anak manusia. Oleh karena itu sebagaimana anggota tubuh kita yang lain, payudara kita perlu dirawat dan dijaga dengan baik.
Salah satu cara untuk merawat payudara kita adalah dengan memakai bra atau kadang disebut juga sebagai beha / BH oleh orang Indonesia. Bra sebagai penopang payudara kita haruslah nyaman tapi sekaligus aman dan mampu menyangga payudara dengan baik. Bahkan saya pernah dapat rumor bahwa penggunaan bra yang tidak tepat bisa meningkatkan resiko kanker payudara. Tapi untuk hal terakhir ini sepertinya belum ada bukti medis yang mendukung.
Saya dari jaman kuliah sudah menyukai bra berkawat. Ukuran payudara yang agak besar membuat saya merasa bra kawat lebih mampu menopang payudara daripada yang non kawat. Selain itu, dari segi model dan juga bentuk cup lebih menarik dan beragam. Saya sampai bulan lalu, Juli 2017, masih setia menggunakan bra kawat.
Awal Juli 2017 saya mendapatkan info tentang bra kesehatan yang bernama Elling Bra dari teman saya, Dian. Sebelumnya saya belum pernah dengar tentang brand bra ini. Agak sedikit ragu juga awalnya tapi dengan penjelasan dari Dian dan hasil penelusuran review di internet tentang brand bra ini, saya jadi tertarik untuk mencobanya. Permasalahan saya adalah ukuran payudara kiri dan kanan yang tidak sama dan konon permasalahan ini bisa diatasi dengan rajin menggunakan bra kesehatan “Elling Bra”
7 Juli 2017
Saya dan Dian kemudian janjian bareng untuk berkunjung ke outlet Elling Bra di BSD, Tangerang. Outlet di BSD ini juga sekaligus menjadi kantor pusat dari Elling Bra. Begitu datang, kami disambut dengan ramah oleh petugas fitting Elling Bra. Saat itu saya dilayani dengan Mba Erni. Saya dibawa ke ruangan tertutup (terpisah antara saya dan Dian) untuk fitting ukuran bra. Kesan pertama saya dengan Elling Bra adalah bentuknya tidak fashionable sekali. Tidak ada kawat dan cup busa seperti bra umumnya. Tapi jangan salah, walaupun tanpa kawat, bra ini kokoh menyangga payudara kita. Bahkan saya sampai melakukan tes dengan lompat-lompat, payudara saya tetap kokoh tersangga lho. Selain itu Mba Erni juga menjelaskan bahwa bra dengan cup busa bulat itu akan membuat payudara kita tertekan sehingga puting payudara bisa jadi datar (yang tentu saja tidak baik bagi Ibu yang sedang menyusui) dan lemak payudara jadi melebar ke samping. Tentang lemak payudara yang melebar ke samping itu saya merasa ada benarnya. Selain faktor bertambah berat badan, penggunaan bra yang tidak tepat juga membuat lemak berkumpul di sekitar ketiak dan garis bra. Cara penggunaan Elling Bra yang berbeda dengan bra lainnya, yaitu meraup lemak sekitar payudara ke dalam cup bra, akan membantu mengembalikan lemak payudara kita ke tempat semestinya. Hasil akhirnya adalah payudara yang bulat sempurna. Cup Elling Bra dibuat meruncing untuk menyesuaikan dengan bentuk puting payudara. Dari segi bentuk, Elling Bra ini mirip dengan bentuk bra menyusui dimana cup bisa dibuka dari kaitannya. Bagian lingkar dada belakang yang ada pengait bra-nya itu dibuat lebih tinggi dari bra pada umumnya, bahkan pengaitnya ada 4 buah lho (padahal bra biasa paling banyak 3 buah).
Untuk pemula seperti saya, Mba Erni menyarankan untuk menggunakan tipe Classic Brocade, yaitu bahan cup bra menggunakan kain brokat. Kain brokat akan membantu pembentukan payudara kita menjadi kondisi ideal. Setelah itu untuk perawatan kita bisa melanjutkan dengan bra bahan katunnya. Dari hasil pengukuran, saya disarankan menggunakan ukuran 32 EE. Ukuran Elling Bra ini memang berbeda dari bra dipasaran. Ukuran Elling Bra jauh lebih lengkap dan banyak, ada lebih dari 50 ukuran. Saya memilih bahan brokat halus berwarna krem yang saat itu tidak ada stoknya di outlet dan harus dijahit dulu, estimasi 3 hari baru jadi. Teman saya, Dian, karena bra ukurannya ada stok di outlet maka bisa langsung pulang dengan menenteng bra-nya. Untuk pembayaran, disediakan mesin EDC BCA di outlet Elling Bra. Sedangkan saya, karena bra saya belum ready, Mba Erni bilang saya transfernya saat bra sudah ready saja.
10 Juli 2017
Saya dikabari oleh Mba Erni kalau pesanan bra saya sudah ready dan Mba Erni memberikan nomor rekening untuk transfer pembayaran. Saya meminta bra saya dikirim via JNE saja sehingga saya dikenakan tambahan ongkos kirim 9 ribu Rupiah untuk pengiriman dalam kota Tangerang.
15 Juli 2017
Paket Elling Bra saya sudah sampai dan langsung dicoba.

Review setelah pemakaian 1 bulan:
Ada perubahan bentuk payudara jadi sedikit lebih simetris antara kiri dan kanan (tapi belum sepenuhnya sama, mungkin harus dengan pemakaian lebih lama lagi). Payudara jadi lebih berisi dan bulat, tidak terlalu turun lagi. Lemak sekitar payudara jadi lebih mengecil. So far hasilnya positif buat saya padahal kurun waktu pemakaiannya baru sebentar. Saya jadi lebih bersemangat untuk meneruskan pemakaiannya.
Kekurangan dari Elling Bra ini menurut saya adalah dari segi bentuk yang lebih mirip bra emak-emak menyusui, tidak fashionable. Selain itu bentuk cup yang runcing kadangkala menjadi kendala saat saya memakai baju kaos (agak menyetak di permukaan kaos). Ditambah dengan bahan kain brokat yang tembus pandang membuat puting bisa terlihat kalau kita memakai baju kaos ketat atau blouse tipis. Tapi hal itu bisa diatasi dengan memakai nipple cover dari bahan silikon yang juga dijual di outlet Elling Bra. Khusus untuk nipple cover ini tidak disarankan untuk digunakan oleh Ibu yang sedang menyusui karena bisa menyebabkan lecet puting.
Harga Elling Bra memang agak mahal, dan tidak djual satuan. Untuk paket Elling Bra, 1 paket berisi 2 buah bra dan dijual dengan harga 600 ribu Rupiah. Akan tetapi harga tersebut tidak sebanding dengan manfaat yang akan kita peroleh. Bukan hanya dari segi estetika tapi juga dari manfaat kesehatannya.
Cara penggunaan Elling Bra:
- Posisikan bra bagian depan dengan tepat
- Kancingkan kaitan belakang bra sampai pas
- Atur posisi tali bra senyaman mungkin
- Buka cup bra kiri dan kanan
- Raup lemak di sekitar payudara (terutama bawah ketiak dan bawah payudara) ke arah tengah. Dengan cara ini, kita sekaligus melakukan SADARI (memeriksa payudara sendiri dari kemungkinan benjolan yang tidak wajar, deteksi awal untuk pencegahan tumor / kanker payudara)
- Kaitkan kembali cup bra ke tempat semula. Apabila posisi bra dan raupan lemaknya sudah pas maka cup bra tidak akan berkerut/longgar lagi. Tapi apabila posisi bra belum pas maka silakan ulangi langkah diatas.
Untuk mencuci Elling Bra disarankan menggunakan tangan, tidak dimasukkan mesin cuci. Akan tetapi karena saya menggunakan mesin cuci bukaan depan tanpa tabung pemutar dan ditambah saya menggunakan cover cuci khusus bra, saya merasa aman untuk mencuci Elling Bra saya menggunakan mesin cuci. Sejauh ini kondisi Elling Bra saya masih baik-baik saja.
Saat pemakaian awal saya merasa Elling Bra membuat saya tidak nyaman, agak menekan dada kalau posisi badan berbaring atau setengah berbaring. Akan tetapi hal itu adalah wajar dan akan menghilang seiring dengan pemakaian rutin. Dada kita sedang beradaptasi dengan Elling Bra.
Outlet Elling Bra tidak hanya ada di DKI Jakarta tapi juga ada jaringan distributor di hampir seluruh kota besar di Indonesia. Selain outlet sendiri, Elling Bra juga membuka outlet kerjasama dengan beberapa rumah sakit seperti RS Kanker Dharmais, RSPAD Gatot Subroto dan Jakarta Breast Cancer. Menurut saya itu salah satu bukti kalau Elling Bra diakui sebagai bra kesehatan di Indonesia.
Selain datang langsung ke outlet-nya, Elling Bra juga menyediakan jasa layanan fitting ukuran bra ke rumah / kantor dengan sistem perjanjian sebelumnya.
Contact:
Elling Bra (Custom Made Bra)
Kantor Pusat: Jl. Letnan Sutopo Ruko Golden Madrid 1, Blok B No. 23 BSD City – Serpong, Tangerang Selatan
Telp: 021-5316 8152
HP: 081288808152, 087780008152, 081218636304
Opening Hours: Senin – Sabtu, Pukul 8.30 – 17.00
Website: http://ellingbra.com/