Perhatian:
This post is my honest review about Nutrishake product. Saya bukan numpang jualan disini. Saya juga bukan agen dari Oriflame, bisa dicek langsung ke daftar agen-nya. Saya juga tidak dibayar sepeser pun untuk menulis review ini.
Bulan Juli 2017 kemarin dari hasil Medical Check Up (MCU) di RS Siloam Karawaci saya dinyatakan over weight. Berat saya saat itu 63 kg. Menurut dokter MCU yang memeriksa saya saat itu, untuk tinggi badan saya 160 cm maka berat maksimum yang diperbolehkan adalah 60 kg. Artinya saya ada kelebihan 3 kg dari berat maksimum yang diperbolehkan.
Sekedar flashback, dulu waktu kuliah berat badan saya hanya 49 kg. Badan kurus ala model catwalk. Akan tetapi saat itu ternyata saya ada penyakit paru (paru-paru basah / pneumonia) yang baru akan saya ketahui beberapa tahun setelahnya. Penyakit paru itu rupanya yang bikin badan saya susah gendut walaupun porsi makan sudah macam kuli. Setelah dinyatakan sembuh dari penyakit paru, berat saya langsung naik drastis yaitu menjadi 55 kg. Berat badan ini stabil di angka 55 sampai dengan menikah.
Berubahnya profesi dari pekerja kantoran menjadi ibu rumah tangga yang punya lebih banyak waktu bersantai di rumah membuat berat badan saya naik setelah 2 tahun menikah menjadi 59 kg. Waktu itu saya masih tinggal di Sorowako, desa kecil di pedalaman Sulawesi Selatan. Saat suami pindah kerja ke Jakarta dan kami tinggal di rumah Tangerang, berat badan saya naik lagi menjadi 62 kg. Faktor banyaknya makanan dan camilan enak di kota membuat saya kalap makan. Terakhir berat badan saya naik lagi karena program hamil dan IVF (yang gagal) menjadi 65 kg. Rekor terberat saya saat itu! Badan rasanya sudah mekar banget dan gampang capek. Perlahan setelah detoks dari pengaruh suntikan hormon IVF, berat saya turun ke angka 63 kg. Angka tersebut tetap setia bertahan dan tidak kunjung berkurang. Saya akui saat itu saya belum ada niatan diet yang tinggi dan pola makan juga masih sembarangan.
Setelah mendapat wejangan dari dokter MCU, saya pun jadi lebih tersadar. Saya perlu diet untuk alasan kesehatan. Kalau untuk alasan estetika sih saya tidak terlalu merasa perlu karena suami saya tidak pernah protes tentang badan saya dan menerima saya apa adanya.
Langkah awal saya adalah mengubah pola makan saya yang seringnya dalam porsi besar dan ditambah dengan camilan yang cenderung manis seperti dessert (yes, I have a sweet tooth). Olahraga pun lebih diseriuskan lagi. Saya berkomitmen untuk latihan cardio dan fitness paling tidak 1-2 kali dalam seminggu.
Awalnya beraaaat sekali! Terutama dalam hal mengurangi porsi makan tersebut karena i love carbs! Kebiasaan makan karbohidrat (baca: nasi) dalam jumlah besar 2-3 kali sehari. Sekedar informasi, biasanya porsi nasi saya adalah 2 centong nasi dalam sekali makan.
Dalam kegalauan diet ini, tiba-tiba teman saya, Dian, menceritakan pengalaman diet-nya dan sudah berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 7 kg. Kebetulan saya juga tahu kalau Dian ini pola makannya sama seperti saya. Kami sama-sama penggemar nasi alias carbo, hahaha. Dian bercerita kalau program diet dia dibantu dengan produk Nutrishake Oriflame. Awalnya saya agak skeptis juga karena Dian kan salah satu agen / konsultan Oriflame. Jangan-jangan cuma untuk jualan saja. Ditambah saya sebelumnya sudah pernah coba shake terkenal merk sebelah (tidak usah sebut merk) yang katanya untuk pengganti makan pagi dan malam itu, tapi saya tetap merasa tersiksa karena perut saya berasa keroncongan setelah 2 jam minum shake tersebut dan akhirnya bikin saya makan juga. Jadi saya punya pemikiran sendiri bahwa produk shake itu tidak ada efeknya buat saya. Tidak ada yang bisa menggantikan carbo di hati dan perut saya, hahaha. Tidak heran berbagai pola diet yang lagi trend dimana-mana itu tidak pernah cocok buat saya yang merasa masih butuh carbo ini.
Dian kemudian menjelaskan kalau program diet Nutrishake ini berbeda dengan merk sebelah. Jadi Nutrishake ini adalah pendamping / suplemen makanan, BUKAN PENGGANTI makanan. Kita tetap akan makan normal 3 kali sehari tapi dengan bantuan Nutrishake ini kita akan jadi lebih terkontrol porsi makannya. Dengan alasan tersebut, saya pun memutuskan untuk mencoba Nutrishake. Dari 3 varian Nutrishake, cokelat, strawberry dan vanilla, Dian merekomendasikan varian strawberry yang menurut dia paling acceptable dalam level kemanisannya. Cokelat adalah varian yang rasanya paling manis dan vanilla adalah varian yang cenderung punya rasa plain. Untuk paket awal Nutrishake kita diwajibkan untuk membeli shaker-nya juga karena dalam shaker itu ada scoop standar ukuran porsi Nutrishake.

2 Agustus 2017
Paket Nutrishake dari Dian datang di rumah saya. Sesuai petunjuk, untuk program diet maka disarankan untuk minum Nutrishake 30 menit sebelum lunch / dinner. Saya pun membuat 1 porsi Nutrishake dan meminumnya 30 menit sebelum lunch. Kesan pertama: Baunya tidak enak, cenderung apek. Rasa strawberry-nya hanya semu-semu. Tekstur cairannya juga agak kental dan masih berasa partikel tepungnya (atau itu yang disebut seratnya saya juga tidak tahu) walaupun sudah dikocok sampai homogen. Hari pertama minum, saya belum merasakan efek apa-apa. Pada saat hari ketiga, saya sudah merasakan efeknya langsung. Porsi makan saya jadi lebih sedikit karena saya berasa begah dan eneg setelah minum Nutrishake sebelum lunch. Setelah selesai lunch pun sampai sore saya tetap berasa kenyang tanpa perlu ngemil-ngemil. Walaupun saya hanya minum Nutrishake 1 kali sehari sebelum lunch, efek mengenyangkannya itu bisa bertahan sampai waktunya dinner lho. Jadi walaupun nafsu makan kita besar tapi kalau kita minum Nutrishake, perut kita seakan-akan jadi terkunci sendiri dengan porsi makanan yang kecil. Tidak mau menerima makanan dalam porsi banyak lagi karena berasa begah perutnya. Luar biasa!
Hanya dalam pemakaian seminggu Nutrishake, berat badan saya turun 1,5 kg. Tentunya diimbangi dengan bantuan olahraga juga ya. Tapi saya memang berasa sekali kalau Nutrishake ini mampu mengurangi porsi makan dan ngemil saya. Selain untuk megurangi porsi makan, konon Nutrishake ini juga bisa membantu pembentukan otot sehingga disarankan juga diminum setelah berolahraga. Hanya saja untuk masalah pembentukan otot ini belum terbukti di saya karena sepertinya butuh waktu yang lebih lama untuk pembuktiannya.
Satu box Nutrishake ini bisa untuk 21 porsi penyajian. Kalau harga resmi di catalog terbaru September 2017, 1 box Nutrishake ini harganya Rp. 529.000 tapi saya dapat harga distributor Rp. 400.000 karena beli di teman saya. Harga shaker-nya Rp. 29.900. Katanya sih kalau mau kurus lebih cepat disarankan untuk konsumsi Nutrishake 2 kali sehari, 30 menit sebelum lunch dan dinner. Tapi untuk alasan penghematan saya cuma minum 1 kali sehari ditambah kalau habis fitness saja. Lagipula menurut dokter, penurunan berat badan itu harus bertahap, tidak boleh langsung drastis. Dalam 1 minggu penurunan berat badan yang direkomendasikan adalah 1 – 1,5 kg saja. Kalau berat badan langsung turun drastis akan mempengaruhi kineja jantung.
Selain untuk menurunkan berat badan, Nutrishake ini juga bisa untuk menambah berat badan. Cara konsumsinya adalah setelah lunch / dinner kalau untuk menambah berat badan.
Energi total dari 1 porsi penyajian Nutrishake hanya 70 kkal. Oleh karena itu Nutrishake hanya bisa jadi pendamping makanan, bukan pengganti makanan. Berikut adalah komposisi dari Nutrishake yang tercantum pada kemasannya (Nutrishake Strawberry): Protein Kacang Polong 29,7%, Buah Apel Bubuk (Pyrus Malus) 20,1%, Telur Bubuk 14,04%, Whey Bubuk 11,43%, Rose Hip Fruit Bubuk (Rosa Canina) 9,02%, Whey Konsentrat Bubuk 5%, Putih Telur Bubuk 4%, Perisa alami Strawberry, Serat Bit 1,94%, Perisa alami krim, Bit Bubuk (pigment), Anti Oksidan Asam Askorbat, Pemanis buatan Sukralosa.
Cara penyajian Nutrishake: Campurkan 18 gram (1 scoop) bubuk Nutrishake dengan 150 ml air dingin dan kocok hingga larut. Selain dengan cara standar seperti itu, katanya Nutrishake ini bisa juga dicampur ke dalam olahan juice atau smoothies tapi saya belum pernah coba dan lebih memilih cara standar yang lebih praktis saja.
Tips dari saya:
- Walaupun dianjurkan untuk diminum 30 menit sebelum lunch / dinner untuk program penurunan berat badan, tapi untuk 1 minggu pertama lebih baik Nutrishake ini diminum 10-15 menit sebelum lunch / dinner supaya lebih terasa mengenyangkannya (begah / eneg) sehingga mengurangi nafsu dan porsi makan kita dengan sendirinya.
- Harus punya target berat badan yang diinginkan.
- Harus tetap rajin berolahraga.
- Disarankan untuk memasak sendiri di rumah supaya lebih sehat. Hindari menu santan dan gorengan (deep fried).
- Perbanyak makan buah dan sayur
- Kurangi konsumsi gula.
- Kalau punya hobby baking (seperti saya) lebih baik puasa baking dulu selama lagi diet. Kecenderungannya kita akan terpaksa untuk menghabiskan hasil baking kita. Bahan baking yang biasanya terdiri dari mentega, gula, telur dan tepung kalau dikonsumsi banyak akan membuat badan kita menumpuk lemak dan tentunya menambah kolesterol. Tidak heran kalau saya jadi tambah gendut karena sering baking dulu, hahaha.
- Ganti nasi di rumah dengan beras merah atau beras hitam. Kalau saya di rumah sih masih makan nasi campuran antara beras putih dan merah dengan komposisi 2:1.
- Sarapan pagi tidak perlu makanan yang berat-berat. Biasanya saya hanya makan 2 lembar roti tawar dengan 1 gelas smoothies buah buatan sendiri.
- Kalau belum tahan menghadapi godaan makanan diluar rumah, perbanyak aktivitas di dalam rumah / kantor. Hindari pergi ke mall dulu atau ajak seseorang yang bisa menjadi “penjaga” diet kita. Kalau saya dalam hal ini penjaga diet saya adalah pak suami.
Sekian testimoni dari saya sebagai salah satu pengguna Nutrishake. Target saya adalah bisa menurunkan berat badan sampai ke angka 55 kg seperti dulu sebelum menikah. Semoga aja niat ini bisa terlaksana dengan baik dan semoga saya dijauhkan dari godaan makanan diluar sana, hahaha..
Akhirnya saya menemukan review yang sesuai dgn saya, Cocok dan pas banget. Pengen mengkonsumsi nutrishake 1x sehari dgn alasan penghematan (saya banget). Thank you =D
SukaSuka
terimakasih sharingnya ibu, sangat bermanfaat
SukaSuka
Terima kasih reviewnya bu, sangat membantu
SukaSuka