Bagi kalian yang baru pertama kali akan ke Jepang, seperti saya dulu, pasti agak bingung bagaimana merencanakan perjalanan kalian dengan detail. Kemarin kebetulan saya dapat tugas dari pak suami untuk membuat itinerary liburan ke Jepang selama 14 hari. Sekarang saya akan berbagi tips dalam merencanakan perjalanan kalian ke Jepang.
Itinerary
Itinerary adalah bagian paling penting dalam suatu perjalanan. Itinerary yang dibuat sedetail mungkin akan lebih baik daripada yang general. Disarankan untuk membuat itinerary di Microsoft Office Excel supaya gampang perhitungannya. Langkah-langkah membuat itinerary ala saya adalah sebagai berikut. Langkah-langkah ini juga bisa diterapkan dalam pembuatan itinerary negara lainnya.
- Tentukan tempat yang akan kalian tuju.
- Lihat peta negara Jepang dan kelompokkan tempat tujuan berdasarkan daerahnya (Misal prefecture Osaka, Kyoto, Tokyo, dll).
- Dari kelompok daerah itu breakdown lagi ke sub daerahnya (Misal Tokyo Central, Tokyo Utara, Selatan dll). Hal ini dimaksudkan supaya jalur transportasinya lebih ringkas dan tidak bolak-balik.
- Tentukan jam berapa kalian akan mulai berangkat dari tempat tinggal kalian. Disarankan untuk memulai hari sepagi mungkin supaya dalam sehari bisa explore 3-4 tempat. Kebanyakan tempat wisata di Jepang tutup jam 5 atau 6 sore.
- Cari informasi seputar tempat tujuan kalian: Opening hours, close day, dan admission fee-nya. Cari informasi juga mengenai halte bus atau stasiun kereta / subway terdekat dari lokasi tersebut.
- Tentukan alokasi waktu di lokasi, berapa lama kalian akan berkeliling di lokasi.
- Cari informasi seputar transportasi untuk menuju ke lokasi tersebut. Tuliskan dengan lengkap di tabel itinerary kalian tentang detail transportasinya. Misal naik bus dari halte “A” pada jam berapa, berapa banyak bus stop-nya, estimasi jam sampai di tujuan, jarak tempuh dari tempat turun bus ke lokasi yang dituju dan harga per penumpangnya.
- Masukkan juga alokasi waktu untuk makan siang dan makan malam beserta budget-nya.
- Masukkan budget untuk shopping (souvenir, oleh-oleh atau koleksi)
- Masukkan budget untuk snack atau camilan. Udara yang dingin dan perjalanan yang jauh kerap kali membuat kita akan cepat lapar. Ditambah banyaknya camilan unik dan lucu di Jepang yang bisa bikin kita kalap, hahaha.
- Masukkan biaya contingency sebesar 5-10% dari total budget. Intinya sih untuk antisipasi kalau ada lonjakan biaya.
Dari parameter tersebut kalian akan bisa menentukan berapa budget kalian untuk liburan ke Jepang (diluar tiket pesawat dan hotel). Kalian juga akan lebih percaya diri tentang jumlah uang yang akan ditukarkan ke money changer. Saya punya prinsip sebisa mungkin menghindari pemakaian credit card dan melakukan penukaran mata uang saat di negeri orang karena kurs-nya sering kali tidak bagus dan merugikan kita.
Rekomendasi bahan bacaan untuk membuat itinerary Jepang
Transportation
Sebagai negara yang besar, Jepang memiliki sistem transportasi umum yang sangat kompleks. Ada kereta, subway (MRT), monorail, shinkansen, bus dan pesawat. Belum pula untuk satu jenis transportasi memiliki lebih dari satu operator yang rute-nya berbeda-beda. Kondisi yang kompleks ini tidak memungkinkan kita untuk melihat peta secara manual lagi karena penampakan peta-nya sudah seperti benang kusut! Beruntungnya kita karena hidup di jaman yang modern dan serba praktis. Permasalahan transportasi yang rumit di Jepang saat ini sudah semakin terbantu dengan situs-situs transportation planner dan aplikasi di handphone. Syaratnya hanya butuh jaringan internet saja.
Dari berbagai situs dan aplikasi transportation planner saya paling suka dengan tampilan “Hyperdia”. Hyperdia ini memuat informasi tentang jadwal, rute dan biaya kereta, shinkansen (kereta cepat) dan subway di seluruh Jepang. Kekurangan dari Hyperdia ini hanya tidak ada informasi tentang rute dan jadwal bus. Hyperdia juga tersedia dalam aplikasi mobile phone akan tetapi aplikasi ini adalah aplikasi berbayar. Untuk jadwal, rute dan biaya bus saya masih mengandalkan Google Maps. Begitu pun dengan rute jalan kaki juga mengandalkan Google Maps.
Silakan cek:
Dengan alat-alat bantu di atas, kita tidak perlu takut tersesat lagi di negeri orang walaupun travelling sendirian tanpa tour guide. Saya dan suami adalah tipe orang yang lebih senang merencanakan perjalanan sendiri. Lebih puas rasanya. Mumpung masih muda dan ada tenaga, hahaha. Lagian ikut tour juga hitungannya lebih mahal dan terbatas jumlah lokasi yang bisa kita datangi.
Untuk menekan biaya transportasi yang super mahal di Jepang, manfaatkan fasilitas berbagai pass yang ditawarkan untuk wisatawan asing. Pembahasan tentang pass ini akan saya bahas di segmen terpisah.
Meals
Sebagai negara maju tentunya biaya hidup di Jepang jauh lebih tinggi daripada di Indonesia. Hal yang paling terasa disini adalah mahalnya harga makanan. Untuk belanja yang lain-lain mungkin masih bisa ditahan-tahan, tapi kalau urusan perut rasanya tidak bisa dikompromikan. Kita butuh makan supaya ada tenaga. Berikut adalah range harga makanan di Jepang (per porsi)
- Nasi putih instan: 100 – 200 Yen
- Bento set di convenience store (Lawson, 7-11, Family Mart, dll): 500 – 650 Yen
- Makan di depot / restaurant kecil: 1.000 – 1.500 Yen
- Makan di restaurant besar: > 2.000 Yen
- Air mineral ukuran 600 ml: 100 – 120 Yen
Sekian dulu tips dari saya… Semoga memberikan sedikit gambaran tentang merencanakan liburan kalian ke Jepang.