Bali? Again? Hahaha.. Yup, saya dan suami baru saja balik dari Bali (lagi). Kayaknya ini udah kunjungan ke-6 kali-nya ke Bali. Bedanya kali ini misi ke Bali bukan untuk liburan semata, tapi punya tujuan yang lebih mulia, yaitu menghadiri pernikahan teman kami, hehe. Jujur baru kali ini saya dapat undangan pernikahan di Bali dan ternyata beda banget suasananya. Oleh karena itu untuk mengenang memori yang indah ini, saya menuliskannya di blog. Saya disini tidak akan memposting foto ataupun nama sang pengantin karena alasan privacy, belum tentu yang bersangkutan senang untuk dipublish. Jadi saya cuma akan posting foto suasana wedding-nya aja beserta kegiatan liburan singkat kami kemarin di Bali.
Tiket Pesawat
Saya dan suami berburu tiket pesawat untuk acara pernikahan di Bali ini saat acara Garuda Airlines Travel Fair berlangsung di jam happy hour pagi pk. 10:00 – 12:00 WIB. Dapat harga tiketnya sih ga murah-murah banget, 2 juta Rupiah Jakarta-Bali PP per orang, tapi untuk standar Garuda Airlines mah cukup murah lah. Entah kenapa sekarang harga tiket pesawat destinasi Bali ini jadi semakin mahal (buat kantong saya) deh. Bahkan harga tiket pesawat ke Bali bisa jauh lebih mahal daripada harga tiket ke Singapore. Hehe.
Hotel
Teman kami yang menikah sebetulnya mau provide hotel untuk kami, tapi untuk alasan tertentu, kami memutuskan untuk memilih hotel sendiri saya dengan biaya pribadi. Kami memilih hotel The Lerina Nusa Dua yang berada di jalan raya By Pass Ngurah Rai dengan harga 300 ribu-an per malam (harga promo Traveloka).
Transportasi di Bali
Untuk acara pernikahan, kami di-provide mobil beserta supir (seharian) dari teman kami yang menikah. Dijemput di bandara, diantar ke tempat pernikahan dan diantar balik ke hotel setelah selesai acara. Keesokan harinya kami menggunakan jasa transportasi mobil online (Uber dan Grab)
1 April 2017
Kami tiba di Bandara Ngurah Rai Bali sekitar pk. 11.00 Siang. Supir sudah standby untuk menjemput kami dan mengantarkan kami ke hotel. Sebelum ke hotel, saya dan suami minta diantarkan ke tempat makan dulu untuk lunch. Saya dan suami memilih Kunyit Restaurant yang berlokasi di daerah Kartika Plaza. Sekitar tahun 2013 kami pernah juga lunch di Kunyit Restaurant ini. Suasana restorannya masih ada sentuhan tradisionalnya dan rasa makanannya enak dengan harga yang masih bersahabat. Alangkah terkejutnya kami saat tiba di depan restoran yang dimaksud. Ternyata Kunyit Restaurant ini udah jadi restorannya hotel resort bintang 5 The Anvaya. Suasananya pun lebih ke restoran modern. Harganya juga jadi jauh lebih mahal daripada waktu itu. Tapi karena udah terlanjur datang kami memutuskan untuk give it a try.
Dikarenakan meja-meja yang diluar sudah reserved untuk acara kantor, kami dikasih meja di ruangan VIP yang pakai AC dan tertutup tanpa ada tambahan biaya. Kami memesan menu nasi campur Bali dan ice tea. Memang sekilas menunya biasa banget tapi yang bikin berbeda adalah service-nya. Setelah memesan menu, kami diberikan welcome drink Loloh Cemcem (semacam jamu ramuan tradisional berwarna hijau daun) yang katanya bagus untuk pencernaan. Kemudian kami dipasangkan serbet makan di pangkuan kami. Pelayan juga menyediakan mangkok motif kayu ukuran besar dan menuangkan air dari kendi untuk mencuci tangan kami. Kami juga diberikan handuk basah wangi untuk menyeka muka, leher dan tangan supaya lebih fresh. Selama menunggu hidangan disajikan kami diberi snack berupa kerupuk beras dengan cocolan sambal.
![PhotoGrid_1491621295983[1]](https://mrssalimlife.files.wordpress.com/2017/04/photogrid_14916212959831.jpg?w=570&h=321)
Nasi Campur Bali By Kunyit Restaurant
Saat menu makanan tiba, tampak makanannya ditata dengan apik dan sudah include kerupuk, aneka sambal dan potongan buah segar pula, hehe. Rasanya? Enak sodara-sodara! Bahkan kayaknya ini nasi campur Bali terenak yang pernah saya makan. Total harga makan berdua disini adalah 380 ribu-an. Harap maklum karena makannya di restoran hotel jadinya pajaknya sampai 21%. Tapi gapapa lah namanya juga sekali-kali ini. Buat nyari pengalaman juga. Belum tentu kalau makan di Jakarta ada service seperti ini kan?! Setelah selesai makan kami check in ke hotel dan bersiap-siap menuju acara pernikahan (pemberkatan dan resepsi) teman kami.
Tempat acara pernikahan teman kami adalah Blue Heaven Restaurant yang berada di daerah Pantai Padang-padang, kawasan Uluwatu. Dari hotel kami, perjalanan ditempuh selama 30 menit. Pemberkatan pernikahan berlangsung pk. 16:00 sore dengan menggunakan ritual Buddhist. Lucu-nya walaupun wedding chapel biasanya identik dengan umat nasrani, kali ini teman saya mengubahnya jadi acara Buddhist. Tapi tetap indah dan mengharukan deh. Apalagi wedding chapel-nya unik, di pinggir tebing dengan pemandangan Pantai Padang-padang dan Samudera Hindia. Laut pun ikut jadi saksi ikrar suci pernikahan.
![PhotoGrid_1491621451961[1]](https://mrssalimlife.files.wordpress.com/2017/04/photogrid_14916214519611.jpg?w=570&h=320)
Wedding Chapel
Selesai acara pemberkatan kami sengaja menunggu di lokasi saja sampai saatnya resepsi. Tanggung rasanya mau bolak balik ke hotel. Jadi kami lebih memilih menunggu selama 2-3 jam di lokasi acara. Resepsi pernikahan dilangsungkan di pinggir kolam. Meja ditata dengan cantik dan ada sentuhan personalnya (tiap seat diberi nama tamu undangan). Tamu yang datang pun tidak terlalu banyak, sepertinya disesuaikan dengan kapasitas meja yang bisa disusun di pinggir kolam, sekitar 80 orang saja. Jadi kesannya pesta-nya lebih private and intimate. Teman saya menggunakan Bali Shuka Organizer untuk acara pernikahan mereka. Jangan tanya soal harga dan review mengenai performace mereka ya karena saya tidah tahu-menahu soal itu, saya bukan pihak yang terkait untuk ditanya, hehe. Kebetulan aja saya sering dengar nama Bali Shuka Organizer disebut pas acara teman saya itu.
Selesai acara, saya dan suami kembali ke hotel untuk beristirahat.
2 April 2017
Setelah selesai check out dari hotel dan menitipkan koper, kami pergi lunch ke restoran Wahaha di Seminyak. Sebenarnya Wahaha ini katanya sudah buka cabang baru di Jimbaran (dan akan segera buka cabang di Uluwatu) yang lebih dekat dari hotel kami, tapi kayaknya lebih puas kalau datang ke restoran pusatnya dong ya. Wahaha ini terkenal dengan pork ribs-nya dan bersaing dengan Naughty Nuri’s. Tapi saya lebih suka versi pork ribs Wahaha ini karena tidak terlalu manis dan eneg. Harga Pork Ribs ini 160 ribu Rupiah dengan porsi yang lumayan besar, bisa untuk porsi makan 2 orang.
![PhotoGrid_1491621015644[1]](https://mrssalimlife.files.wordpress.com/2017/04/photogrid_14916210156441.jpg?w=570&h=320)
Wahaha Pork Ribs
Selesai lunch kami pergi ke Zen Family Spa & Reflexology yang berlokasi dekat hotel kami di jl. By Pass Ngurah Rai. Sebelumnya kami sudah melakukan reservasi di pagi hari. Reservasi ini perlu dilakukan saat hari libur atau akhir pekan serta kalau kita punya special request, misal hanya mau dilayani oleh therapist wanita. Saya dan suami sebenarnya sudah beberapa kali mencoba pelayanan Zen ini di Bandung dan juga Jakarta. Tapi Zen di Bali ini punya nilai plus di mata saya dari segi service. Kami mengambil paket Foot & Shoulder Massage dengan durasi 100 menit dengan harga 169 ribu Rupiah per orang. Untuk paket Foot & Shoulder Massage ini seharusnya dilakukan di ruangan reflexy yang pakai recliner armchair itu tapi karena ruangan reflexy mereka sedang under maintenance maka kami dapat upgrade ruangan ke villa yang seharusnya untuk ruang private massage dan spa secara cuma-cuma.. Yeay! Dari segi bangunan, Zen di Bali ini juga lebih besar daripada outlet Bandung dan Jakarta. Nilai plus lainnya adalah, dapat minuman green juice after treatment. Kalau di outlet Bandung atau Jakarta biasanya kita cuma dapat minum teh hangat / air jahe / air putih after treatment, nah kalau di Bali ini di awal datang kita sudah dikasih welcome drink (pilih teh hangat / air jahe / air putih) kemudian after treatment dikasih pula minuman juice! Super deh..
Main Aula
Villa Tempat Massage
Green Juice After Treatment
Selesai reflexy kami mengambil titipan koper di hotel dan dilanjutkan ke Bandara untuk menunggu flight kami ke Jakarta.