Rafting At Ayung River Bali

Liburan kali ini ke Bali memang diniatkan untuk mencoba rafting atau arung jeram. Rafting di Bali memang cukup terkenal dan dijadikan salah satu tujuan wisata. Ada 2 tempat rafting populer di Bali, yaitu Ayung River (Sungai Ayung) dan Telaga Waja. Saya dan suami memilih sungai Ayung yang arus-nya tidak begitu kuat dan cenderung landai karena saya belum pernah ada pengalaman rafting sebelumnya, ditambah pula saya tidak bisa renang. Jadi istilahnya cari aman lah. Karena relatif lebih aman, sungai Ayung ini cocok untuk rafting level beginner (pemula) dan juga bisa membawa anak-anak (diatas 8 tahun dan dengan pengawasan khusus orang tua).

Dari 2 operator rafting yang terkenal di Bali, Bali Adventure Tours dan Bali Sobek, saya dan suami memilih Bali Sobek karena kebetulan dapat harga best deal dari “kebalilagi.com” (silakan baca post saya sebelumnya). Bali Sobek ini operator rafting pertama yang ada di Bali dan telah mendapatkan Certificate of Excellence Tahun 2014 dan 2015 dari Tripadvisor untuk performance-nya. Jadi menurut saya worth to try deh.

Paket rafting yang kami dapat di Bali Sobek sudah termasuk layanan antar jemput gratis untuk area Nusa Dua, Kuta, Seminyak, Sanur dan Ubud, buffet lunch, peralatan safety, pemandu rafting, dan asuransi. Paket komplit banget deh. Kami cuma perlu membawa sunblock, perlengkapan mandi (cukup shampo saja karena ternyata handuk dan sabun cair sudah disediakan di shower room), baju ganti, sendal jepit untuk trekking ke pinggir sungai dan kamera tentunya untuk foto-foto (kalau ada Go Pro sih akan lebih baik).

Tanggal 24 Oktober 2016 sekitar jam 8 pagi kami dijemput oleh driver Bali Sobek di lobby hotel kami di daerah Seminyak. Ternyata hari itu kami satu-satunya penumpang di mobil tersebut (mobil Avanza). Tapi menurut driver, yang mengikuti rafting di sungai Ayung pagi ini ramai, sekitar 100 orang, hanya saja lokasi pick up -nya berbeda-beda. Sekitar pukul 9.30 pagi kami sampai di lokasi meeting point Bali Sobek (kebetulan jalanan tidak terlalu macet saat itu). Dan benar saja, orang-orang yang sudah berkumpul disitu banyak banget, ramai kayak pasar, hahaha. Mostly, sekitar 90% peserta rafting hari ini adalah wisatawan asing alias orang bule. Wisatawan lokal-nya sedikit banget.

img_20161024_0942271
Di depan gudang penyimpanan safety equipment Bali Sobek

Begitu sampai, kami diarahkan oleh driver kami menuju counter check-in. Di counter ini kami cukup menunjukkan voucher rafting kami. Kemudian para peserta dibagi menjadi beberapa grup. Satu grup beranggotakan maksimum 6 orang (sesuai dengan kapasitas perahu karet rafting) dan 1 orang pemandu. Bapak pemandu kami adalah orang lokal yang sangat fasih berbahasa Inggris, he told us to call him “Mr. T”. Saya sendiri kurang menyimak saat dia menyebutkan nama lengkapnya, hehe. Barang atau tas besar akan dititipkan di suatu tas besar yang memiliki gembok/padlock milik pemandu untuk kemudian disimpan di loker. Barang yang boleh dibawa saat rafting hanya tas kecil berisi dompet, handphone dan kamera. Tas kecil itu akan dimasukkan ke dalam waterproof bag dan dibawa oleh masing-masing peserta. Untuk pemakai kacamata seperti saya, bapak pemandu akan melilitkan dan mengikatkan karet pada gagang kacamata kita untuk dipakai di belakang kepala kita sehingga kacamata kita akan terbebas dari resiko terhempas saat rafting nanti. Kemudian bapak pemandu akan membagikan paddle (dayung), safety jacket dan helm kepada masing-masing peserta. Setelah itu kami digiring ke starting point dan memulai trekking ke pinggir sungai.

img_20161024_0943081
“Kostum” lengkap rafting

Perjalanan trekking dari lokasi starting point ke pinggir sungai ini tidaklah berat, jalanan sudah berupa semen dan batu, bukan tipikal jalan tanah yang licin. Medan trekking-nya berupa tangga turun dengan anak tangga yang banyak banget. Sumpah itu rasanya anak tangga kayak ga habis-habis. Mungkin ada kali ratusan anak tangga, saya ga hitung persis sih. Durasi trekking menuruni tangga ini berlangsung selama 15-20 menit. Setelah ngos-ngosan akhirnya sampai juga di pinggir sungai tempat parkir perahu karet raftingnya.

Bapak pemandu akan mengatur posisi duduk kita di perahu karet berdasarkan postur tubuh kita, mungkin maksudnya supaya posisi perahu karetnya imbang dan ga berat sebelah, hehe. Kemudian beliau akan melakukan briefing tentang prosedur keselamatan seperti: pastikan di kantong celana / pakaian tidak ada barang berharga karena khawatir jatuh pas arus sungai lagi kencang, kalau kita terjatuh dari perahu harus tetap tenang (karena kan pakai helm dan jaket pelampung juga) dan mengapung dengan cara telentang, kalau mau menyelamatkan teman yang terlempar ke sungai dan menariknya kembali ke kapal maka genggam dan tarik bagian baju pelampungnya bukan tarik tangannya, dll. Pemandu juga akan menjelaskan tentang aba-aba untuk mendayung paddle. Jarak yang akan ditempuh ke finish point adalah sekitar 11 km dan waktu tempuh sekitar 2 jam.

img_20161024_0954151
Perahu Karet Rafting

Setelah perahu karet berlabuh mengikuti arus sungai, bapak pemandu akan memberikan komando dayung. Kekompakan peserta untuk mendayung paddle ini akan mempengaruhi jalannya perahu karet di aliran sungai. Pemandu juga akan menjelaskan spot-spot yang akan dilewati selama perjalanan. Ada beberapa resort hotel mewah dan juga restoran yang ditemui selama perjalanan. Selain itu ada air terjun dan juga ukiran-ukiran batu. Air sungai bersih tapi banyak batu-nya dan udaranya dingin dan segar. Untuk sungai Ayung ini arusnya ada yang tenang dan ada yang kuat. Jadi pada saat arus tenang kita harus agak mendayung supaya perahu bisa maju tapi pada saat arus kuat yang kita bisa lakukan hanya mengikuti arus saja. Beberapa kali perahu kami tersangkut ke bebatuan sehingga pemandu harus turun dan memposisikan perahu kembali, hehe. Ada beberapa spot yang seru dimana kontur sungainya berupa turunan (tapi ga terlalu curam) dengan aliran arus kuat sehingga hampir berasa terbang perahunya, hehe..

Setelah hampir satu jam perjalanan, kita memarkirkan perahu kita di titik peristirahatan. Di tempat istirahat ini ada warung yang menjual berbagai minuman dan rokok. Kalau kita mau minum kita harus merogoh kocek sendiri karena minuman itu bukan bagian dari paket rafting Bali Sobek. Istirahat hanya berlangsung sekitar 10-15 menit. Setelah itu perahu akan kembali berlabuh ke sungai untuk menuju finish point. Dalam perjalanan kami menemukan beberapa pohon tumbang yang sedang dibersihkan oleh warga dan staf operator rafting. Katanya pohon tumbang itu karena angin kencang kemarin.

Satu jam kemudian, kami hampir tiba di finish point dan langit jadi mendung. Menurut bapak pemandu, kalau saat musim hujan (Bulan Desember – Januari) arus sungai akan jadi lebih kuat dan berbahaya sehingga tidak mungkin perahu diisi penuh (6 orang) seperti perahu kami. Ketika kami sampai di finish point hujan mulai turun. Di finish point kami menyerahkan kembali paddle, safety jacket dan helm ke staf Bali Sobek. Disediakan juga ginger tea untuk para peserta. Setelah itu kami diarahkan untuk menuju meeting point Bali Sobek untuk mandi dan makan siang.

Perjalanan ke meeting point ini juga berupa anak tangga. Kalau tadi mau ke sungai kita menuruni anak tangga, sekarang kebalikannya. Anak tangga ini juga sudah berupa semen dan batu, bukan berupa tanah licin. Anak tangga-nya lumayan banyak juga dan ditempuh dalam waktu sekitar 10 menit. Kaki jadi berasa gemetaran karena naik turun tangga ini (Keesokan harinya kaki jadi berasa kencang dan pegel kayak habis squat 100 kali! hahaha).

Setelah mandi kami pun menikmati makan siang. Makan siang-nya berupa Indonesia food versi buffet. All you can eat. Rasanya menurut saya lumayan enak lho, apalagi kelaparan habis capek rafting 2 jam. Selesai makan kami menuju parkiran untuk mencari driver kami dan balik ke hotel. Kami tiba di hotel kembali sekitar pukul 14.30 sore dan langsung tepar karena kecapekan (maklum faktor usia, haha). Oya, di spot tertentu dekat finish point ada camera man yang mengambil foto kita pas lagi seseruan diatas perahu rafting dan foto ini bisa dicetak dan dijual dengan harga 70 ribu per lembar.

So far saya menikmati pengalaman pertama rafting ini karena ternyata tidak menyeramkan seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Tapi bagi suami saya dia merasa raftingnya kurang menantang. Kata dia next mau coba yang Telaga Waja, hahaha. Selain rafting, Bali Sobek ini juga menyediakan paket adventure lainnya jadi silakan contact Bali Sobek untuk info lebih lanjut. Untuk turis mancanegara jangan khawatir untuk masalah bahasa, para pemandu rafting sangat fasih berbahasa Inggris dan bahkan ada yang menguasai lebih dari 2 bahasa asing.

Contact:

PT. Sobek Bali Utama
Website: https://balisobek.com
Telp. 0361-729016

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s