Dulu saya merasa memiliki juicer itu tidaklah penting karena saya berpikir sudah ada blender. Blender bisa juga koq untuk bikin jus. Kebanyakan warung atau tempat makan lain juga menggunakan blender untuk membuat jus. Selain itu setau saya harga juicer ini tidaklah murah.
Seiring dengan waktu, gaya hidup sehat mulai marak. Cold pressed juice sedang naik daun. Tapi saya tetap belum tergoda dengan trend tersebut sampai suatu saat saya dianjurkan oleh teman kantor suami yang dalam rangka program TTC (Try To Conceive) untuk rutin mengkonsumsi Jus 3 Diva / Jus Femmie. Konon jus ini bisa membantu kesuburan pasangan. Bahannya terdiri dari 4 wortel import, 2 apel dan 2 tomat. Serat buah-buahannya harus disaring. Nah, permasalahan timbul ketika saya membayangkan berapa lama saya harus mengerjakan jus begini setiap harinya ditambah pakai acara saring-menyaring ampas buahnya pula. Saya pun kemudian berpikir untuk membeli juicer untuk alasan kepraktisan.
Dari hasil browsing, saya mendapatkan beberapa informasi mengenai juicer ini. Juicer ini terbagi menjadi 2 tipe, yaitu: Centrifugal Juicer dan Slow Juicer.
Centrifugal Juicer
– Menggunakan mata pisau halus dengan kecepatan putar tinggi. Kecepatan putar yang tinggi ini akan menyebabkan peningkatan suhu menjadi lebih panas sehingga bisa merusak enzim dan nutrisi yang ada pada buah.
– Tidak bisa untuk membuat jus sayuran.
– Tidak bisa memproses kacang-kacangan
– Bunyinya cukup berisik
– Ampas buah lembab
– Harga lebih murah
Slow Juicer
– Juicer ini tidak menghasilkan panas seperti halnya Centrifugal Juicer sehingga nutrisi buah-buahan tetap terjaga
– Bisa untuk membuat jus sayuran
– Bisa memproses kacang-kacangan
– Suara mesin tidak berisik
– Ampas buah lebih kering
– Harga lebih mahal
Slow juicer terbaik yang banyak direkomendasikan di forum ibu-ibu adalah merk Hurom yang biasanya dijual di Ace Hardware dengan harga sekitar 5 juta! Wuihh.. bisa-bisa diomeli pak suami nih kalau beli juicer semahal itu. Lagian saya pikir kan saya dan suami lebih suka jus buah-buahan dibanding dengan jus sayuran, jadi saya lebih memilih Centrifugal Juicer aja.
![IMG_20160906_132115[1]](https://mrssalimlife.files.wordpress.com/2016/09/img_20160906_1321151.jpg?w=570&h=1013)
Juicer Phillips HR1811
Pilihan saya jatuh pada juicer merk Phillips. Kenapa Phillips? Selama ini saya pakai produk Phillips cukup memuaskan dan umur pakai produknya cukup lama alias awet 😉 Saya memilih Juicer Phillips tipe HR1811 dengan harga 800 ribu-an. Waktu itu saya beli-nya di Electronic Solution. Oya, konsumsi listrik-nya juga hemat, hanya 300 watt.
![IMG_20160906_132657[1]](https://mrssalimlife.files.wordpress.com/2016/09/img_20160906_1326571.jpg?w=570&h=1013)
Dus-nya Sudah Usang ;p
Kehadiran juicer ini benar-benar membuat hidup saya jadi lebih praktis saat membuat jus. Buah tinggal di kupas, dipotong-potong (biar muat masuk ke corong juicer), kemudian tinggal diproses di juicer. Kita bisa memilih speed mesinnya sesuai jenis buah yang akan diproses. Ga perlu repot lagi untuk disaring karena ampas buah-ya akan terpisah sendiri dan menurut saya ampas buahnya cukup kering koq which is good. Dengan juicer juga kita ga perlu nambah-nambah air lagi seperti halnya blender. Jadi yang kita minum benar-benar pure dari air sari buah-nya. Juicer Phillips ini juga dilengkapi degan gelas tampung (untuk air sari buah-nya). Nah, sekarang kita bicara soal kekurangannya ya.. Selain suara mesin yang berisik, mencuci / membersihkan juicer ini juga agak repot karena kita harus melepas aksesoris-aksesorisnya satu per satu kemudian membuang ampas buahnya dan mencuci bersih aksesoris-aksesoris tersebut. Kalau saya hitung-hitung ada 8 bagian printilan aksesoris yang harus kita cuci. Satu lagi, karena ukurannya cukup mungil, kapasitas tampungan ampas buah-nya juga terbatas. Dari pengalaman saya sih 4 wortel import + 2 apel malang + 2 tomat juga sudah penuh ampas-nya. Kalau ampas-nya terlalu penuh mesin-nya ga mau mutar lagi, jadi kita harus buang dulu ampas yang nyangkut-nyangkut di dalam-nya.
Saya sudah memakai juicer ini sekitar 6 bulan dan tidak ada masalah apa-apa, cukup awet koq selama kita menggunakan-nya sesuai aturan aja. Semoga artikel ini bisa memberi gambaran kepada emak-emak diluar sana yang lagi bingung memilih juicer. Kalau ada duit lebih sih ga usah galau lagi, tinggal beli merk Hurom aja, hehe.
Salam sehat untuk semuanya!!
Note: Ini review sejujur-nya tanpa pesan sponsor manapun lho ya.
Mau tanya kak kalo cara membersihkannya gimana yah? Soalnya aku baru mau menggunakan juicer i i tapi bingung bersihinnya gimana. Mohin bantuannya 🙏
SukaSuka
Hai Idzni,
Gampang koq cara bersihinnya. Tinggal buka klep yang disamping kiri-kanan. Kemudian buka masing-masing bagian. Mulai dari atas sampai bawah. Saringannya juga bisa diangkat dan dibersihkan ya. Kalau masih belum kebayang, bisa ditanyakan ke SPG tempat beli juicer-nya supaya bisa diperagakan.
SukaSuka
Bermanfaat banget mbak, saat lagi bingung mau beli juicer merk apa yg ramah di kantong, sengaja cari review juicer tipe ini. Makasih mbak sharingnya
SukaSuka
Mbak, aku pakai ini kok hasil jus nya merembes dr bawah corong nya ya? Apa kurnag pas pasang nya ato gmn?kan dibawah coromg ada jeda lubang, jd kluar lewat situ hasil jus nya,,merembes gitu..
SukaSuka
Halo Mba,
Ini maksudnya corong yang mana ya? Corong atas (agak besaran) untuk tempat masukin potongan buahnya? Atau lubang kecil tepat didepan tampungan ampas buah (yang bisa dipasangin corong kecil) yang memang tempat ekstrak jusnya keluar? Kalau maksudnya lubang kecil itu, memang harus dipasangin corong kecilnya gitu mba.. yang bentukannya kayak keran gitu. Jadi nanti ekstrak jusnya keluar dari saluran itu dan tinggal tampung di gelas. Semoga bisa mengerti dengan penjelasan saya ini ya. Hehe.
SukaSuka