Resep Cheddar Cheese Cake ini sebetulnya sudah lama wara-wiri di grup NCC, tapi baru kali ini saya nyobain. Tekstur cake ini sangat lembut dan rapuh sehingga harus hati-hati saat mengeluarkannya dari loyang. Sebagai first trial tentu saja saya juga mengalami “kecelakaan” saat mengeluarkan cake ini dari loyangnya, rompal di bagian sudut bawah dan kulit bagian atas cake juga terkelupas, huhuhu.. jadi kurang cantik deh cake-nya. Tapi ga papa deh, namanya juga masih percobaan pertama, next pasti bisa lebih bagus bentuknya. CCC ini bisa dijadikan alternatif cheese cake ekonomis karena hanya menggunakan cheddar tanpa cream cheese (yang harganya cukup mahal itu). Penampakannya mirip dengan Japanese Chese Cake (JCC), tapi rasanya lebih asin-gurih karena menggunakan keju cheddar. Resep CCC ini saya ambil dari blog Just My Ordinary Kitchen.
Bahan A:
- 130 ml susu cair
- 40 gram butter
- 125 gram keju cheddar (saya pakai merk Kraft), parut halus
Bahan B:
- 20 gram tepung terigu protein sedang
- 15 gram maizena
Bahan C:
- 3 kuning telur
- 1 sdt parutan kulit lemon (karena ga ada stok lemon, saya ganti dengan pasta vanilla saja, biar tidak amis telur)
Bahan D:
- 3 putih telur
- 80 – 100 gram gula pasir (saya pakai 90 gram, menurut saya pas manisnya)
- 1 sdt air jeruk lemon (saya ganti jeruk nipis)
Topping: Selai buah atau glaze sesuai selera (kalau lagi malas kayak saya, buat versi polos juga gapapa, hehe). Caranya: Campur 1 sdm selai buah dengan 2 sdm air matang. Masak diatas api kecil sambil diaduk sampai selai menjadi encer.
Cara Membuat:
- Siapkan loyang bulat diameter 18 cm, lebih baik pakai loyang tanpa sambungan, (saya pakai loaf pan ukuran 21,6 x 11,4 x 6,5 cm tanpa sambungan dengan bahan anti lengket). Olesi dengan mentega, beri alas kertas baking dan olesi mentega lagi diatas kertas baking.
- Tim bahan A sampai keju larut (kalau masih ada sisa gerindilan kecil-kecil tidak apa-apa).
- Masukkan bahan B selagi bahan A hangat (jangan panas-panas). Aduk rata hingga lembut hingga terigu tidak bergerindil lagi. Bisa diaduk dengan baloon whisker atau mixer kecepatan rendah sebentar saja.
- Masukkan bahan C. Aduk rata. Sisihkan.
- Kocok putih telur sampai berbusa. Masukkan air jeruk lemon dan gula pasir sedikit sampai sedikit sambil terus dikocok sampai soft peak (jangan terlalu kaku dan kering, cukup sampai mengembang, creamy dan mengkilap).
- Ambil adonan putih telur sedikit demi sedikit, masukkan ke adonan keju, aduk balik perlahan hingga merata.
- Panggang dengan cara au bain marie selama 50 menit pada suhu 150 – 160 derajat celcius (saya pakai suhu 155) hingga matang dan permukaannya berwarna keemasan. Lakukan tes tusuk kalau perlu untuk mengetes tingkat kematangan.
- Setelah matang, biarkan cake di loyang sampai agak hangat dan pinggirannya menyusut. Kemudian dengan bantuan pisau tipis, seset bagian pinggirnya supaya bisa dikeluarkan. Balikkan loyang dan keluarkan cake diatas serbet kering dan balikkan kembali ke piring saji. Pada tahap ini lakukan dengan perlahan dan hati-hati kalau tidak mau cake-nya rompal seperti punya saya karena cake ini sangat rapuh teksturnya. Biarkan dingin di kulkas semalaman supaya set.
- Oles atau siram atas cake dengan selai atau glaze atau bisa juga diberi potongan buah-buahan.
Note:
- Kunci sukses cake ini adalah di pengocokan putih telurnya, yaitu hanya sampai SOFT PEAK saja. Kalau kocokan putih telurnya terlalu kaku dan kering maka cake ini teksturnya tidak akan lembut, lumer dan berpori halus dan cenderung kering seperti cake biasa. Selain itu bisa menyebabkan cake langsung amblas begitu keluar oven.
- Dari hasil blog walking saya, disebutan bahwa cake ini tipenya tidak akan terlalu mengembang. Ketinggian cake tidak akan jauh berbeda dengan ketinggian adonan cake mentah.
- Panggang au bain marie atau steam bake adalah loyang adonan diletakkan pada loyang yang lebih pendek dan berisi air panas. Tinggi air maksimal adalah 1/3 dari tinggi loyang adonan. Lebih bagus pakai loyang tanpa sambungan, tapi kalau terpaksa menggunakan loyang dengan sambungan, lapisi loyang dengan aluminium foil heavy duty (jangan yang tipis karena takut airnya masih merembes ke adonan).