Liz Kitchen : Jual Aneka Kue Kering Lebaran 2015 (Khusus Wilayah Jakarta dan Tangerang)

Sekian lama ga sempat nge-blog karena lagi ngurusin launching dan orderan Liz Kitchen. Liz Kitchen adalah brand dari dagangan saya. Saat ini karena momen lebaran, saya fokusnya jualan kue kering dulu. Ke depannya nanti saya niatnya juga jualan kue basah dan aneka snack. Berawal dari hobby kemudian coba dikomersilkan. Bikin dan sebar tester sana-sini. Eh ternyata respon pasar cukup bagus lho, buktinya saya bisa dapat order sampai 55 toples. Padahal awalnya saya cuma berharap paling ga order 1 lusin aja alias 12 toples. Lumayan lahh untuk newbie kayak saya. Semoga customer bisa puas dan bisa repeat order lagi di kemudian hari.

Orang-orang yang berjasa di balik ter-realisasinya Liz Kitchen ini adalah suami saya yang terus mengingatkan saya, walaupun kita secara ekonomi sudah lumayan berkecukupan, jangan lengah dan jangan cepat puas. Dia selalu berkata bawa aktualisasi diri itu penting. Jadi saya menganggap Liz Kitchen ini sebagai salah satu ajang mengaktualisasikan diri saya sembari mencari tambahan penghasilan dan belajar bisnis kecil-kecilan. Kemudian yang tidak kalah berjasa adalah adik saya, yang memberikan semangat untuk saya dalam memulai usaha ini, bahkan dia yang awalnya membantu membagikan tester kue di kantornya dan berbuntut orderan menjadi 21 toples, hehe. Selain itu tentu saja adalah para customer. Semoga Liz Kitchen bisa terus memberikan yang terbaik bagi para customer.

Kendala yang dialami selama menjalankan Liz Kitchen ini adalah masalah pengiriman. Banyak kurir yang area pelayanannya tidak sampai ke daerah rumah saya di Tangerang ini. Jadi disiasati dengan menitipkan kue yang akan dikirim via suami sampai di kantornya di Jakarta, baru kemudian dikirim pakai kurir ke alamat tujuan. Karena itulah saat ini Liz Kitchen hanya melayani order untuk wilayah Jakarta dan Tangerang saja.

Berikut adalah varian kue kering dari Liz Kitchen yang mulai dipasarkan menjelang Lebaran 2015 ini:

1. Nastar (Nanas / Coklat)
Tersedia grade standar (butter non Wisjman) dan grade premium (pakai butter Wisjman).

2. Lidah Kucing Keju

3. Kastangel

4. Koko Krunch Chocolate Butter Cookies

5. Green Tea Snowball Choco Chips


Semacam Kue Putri Salju dengan rasa green tea dan ada choco chipsnya di dalamnya

6. White Snowball Chococheese

White Snow Ball Chococheese_LizKitchen

Versi Putri Salju Putih dengan choco chips dan keju parut.

Dan Best Seller-nya adalah Green Tea Snowball Choco Chips 🙂

Bagi yang berminat silahkan menghubungi saya di 081286546137 (Khusus Wilayah Jakarta dan Tangerang)

Iklan

Lidah Kucing Keju

2015-06-21-11-29-30_deco

Dalam rangka praktek kue kering sebelum mulai jualan, saya mencoba resep Lidah Kucing Keju dari NCC. Sebagai salah satu variasi kue kering, lidah kucing ini juga merupakan salah satu kue kering favorit. Lidah Kucing Keju ini adalah modifikasi dari Lidah Kucing Original. Rasanya tidak terlalu manis karena ada rasa asin dari keju. Makan satu ga pernah cukup deh karena memang enak dijadiin camilan. Hasil jadinya adalah 2 toples @ 500 gram.

Bahan:

  • 125 gr Mentega
  • 125 gr Margarin
  • 75 cc Putih telur (saya pakai 120 ml)
  • 140 gr Gula halus
  • 150 gr Keju cheddar parut
  • 225 gr Tepung terigu
  • 60 gr Maizena
  • 50 gr Keju cheddar parut untuk taburan

Cara Membuat:

  1. Kocok mentega dan gula hingga mengembang benar. Masukkan putih telur, teruskan mengocok hingga rata.
  2. Masukkan tepung terigu dan maizena, kocok perlahan selama 1 menit hingga rata. Masukkan keju parut, aduk rata.
  3. Masukkan adonan ke dalam piping bag (plastik segitiga), gunting ujungnya.
  4. Poles loyang dengan mentega. Semprotkan adonan ke dalam loyang, taburi bagian atasnya dengan keju parut.
    Panggang dengan panas 150 derajat celcius selama ± 20 menit (saya panggang sekitar 25 menit)

Note:

  • Untuk membuat Lidah Kucing ini membutuhkan cetakan / loyang khusus
  • Lidah kucing keju ini tidak akan terlalu melebar seperti lidah kucing biasa karena adanya keju. Karena itu, semprotkan adonan agak besar/lebar.
  • Untuk membuat bentuk oval, semprotkan adonan bentuk oval sedari awal di loyang karena adonan lidah kucing keju ini tidak akan terlalu melebar.

Tiramisu in Cup

Sebenarnya resep ini sudah lama di-bookmark, beli bahannya juga udah lama, tapi mood bikinnya baru ada kemarin. Saya menggunakan lady finger untuk base cake-nya. Saya menggunakan lady finger buatan sendiri karena saya butuh lady finger yang berbentuk bulat supaya bisa masuk di cup plastiknya. Kalau kamu malas bikin lady finger sendiri, bisa beli di TBK tapi bentuknya yang panjang-panjang seukuran jari tangan gitu. Alternatif lain ada juga yang menggunakan sponge cake untuk base cake-nya. Tapi untuk menjaga originalitas saya lebih memilih menggunakan lady finger. Hasil tiramisu ini enak banget! Sesuai dengan ekspektasi saya.. campuran kopi, rhum dan krim-nya benar-benar pas rasanya. Merk Br*a*T*lk sih lewat lah dengan tiramisu ini. Adek saya aja sampai menghabiskan 4 cup! Enaak katanya,, hehe. Berikut resepnya yang saya ambil dari NCC. 1 resep ini jadinya sekitar 9 cup ukuran diameter 7 cm.

Bahan:

  • 250 gr keju mascarpone
  • 300 ml whipping cream (saya pakai 1 kotak / 250 ml Anchor UHT Whipping Cream)
  • 100 gr gula bubuk
  • ½ sdt esens vanilli
  • 4 btr kuning telur
  • 50 gr gula kastor

Bahan Olesan Lady Finger / Cake:

  • 2 sdm kopi instan (saya pakai nescafe classic), cairkan dengan 150 ml air hangat
  • 1 sdm gula pasir
  • 150 ml kahlua/rhum (optional, saya pakai 1 sdt essence rhum)

Bahan Lain:

  • 18 bh lady finger atau sponge cake coklat, bentuk sesuai cup

Garnish: Bubuk Coklat (Saya pakai merk Bendico), ayak diatas krim layer 3

Cara Membuat:

  1. Kocok sebentar keju mascarpone untuk menghilangkan gumpalannya, sisihkan.
  2. Kocok whipping cream dan gula bubuk hingga kental dan kaku. Sisihkan dalam kulkas agar tidak meleleh.
  3. Kocok kuning telur, gula kastor, dan vanilli hingga kental, lalu lanjutkan mengocok di atas air mendidih (kocok tim) hingga telur hangat. Angkat, teruskan mengocok hingga telur kembali dingin. Matikan mixer.
  4. Keluarkan whipped cream dari dalam kulkas. Masukkan keju mascarpone yg sudah dikocok, aduk rata (atau kocok dengan mixer speed 1), tuangkan pula kocokan kuning telur, aduk hingga rata benar.
  5. Tuang adonan krim ke dasar cup (layer 1). Taruh lady finger yang sudah dioles dengan bahan olesan diatasnya. Tuang lagi adonan krim (layer 2) diatas lady finger tadi. Taruh lady finger yang sudah dioles diatas layer 2. Tutup dengan adonan krim (layer 3) dan beri garnish bubuk coklat.
  6. Simpan di kulkas selama 4 jam sebelum disajikan.

Note:

  • Pastikan telur sudah kembali menjadi dingin sebelum mencampurkannya dengan whipped cream dan mascarpone. Suhu hangat akan membuat whipped cream mencair. Jika anda tidak keberatan telur mentah, maka telur tidak perlu ditim.
  • Karena saya masih pertama kalinya bikin tiramisu jadi masih kurang rapi bentuknya. Saya cuma pakai sendok untuk menuang dan meratakan adonan krim. Dari hasil info teman-teman yang sudah berpengalaman, seharusnya pakai piping bag supaya hasilnya lebih rapi. Next time kalau coba resep ini lagi saya akan gunakan piping bag.

Jangan Sampai Rugi Berbisnis Kue

Seringkali saya membaca komentar ibu-ibu di forum memasak yang menanyakan “Sebaiknya kue ini saya jual harga berapa ya, Bu? Dan saat itu saya merasa heran. Seharusnya yang menentukan harga jual adalah si pembuat kue karena dia yang tahu seberapa banyak effort yang dikeluarkan untuk membuat kue tersebut dan biaya bahan baku-nya.

Kebetulan saya mendapatkan artikel yang cukup bagus dari blog Panci Hangus yaitu cara menghitung harga jual kue dan menurut saya bisa di-sharing ke ibu-ibu yang lain yang membuka usaha bisnis kue. Idealnya harga jual tidaklah terlalu murah (supaya bisa menutup biaya produksi) dan tidaklah terlalu mahal (supaya harga tetap bisa bersaing). Memang tidak ada harga yang mutlak besarannya tapi paling tidak ada pendekatan secara matematisnya. Perhitungan matematis-nya sangat sederhana, yaitu hanya memperhitungkan beberapa komponen utama:

1. Biaya bahan baku meliputi: bahan dasar, gas, listrik, air dan kemasan.
2. Tenaga Kerja: 15%-25% biaya bahan baku.
3. Biaya Operasional: 10%-20% biaya bahan baku.
4. Resiko: 10% dari biaya bahan baku. Untuk kuliner biaya resiko “WAJIB” dimasukan terutama untuk makanan, Minuman atau kue yang beresiko tidak bisa disimpan atau dijual keesokan harinya. Resiko ini juga mengcover produk gagal (misalnya produk yang dihasilkan adalah bolu kukus ngakak tapi hasil bolkusnya ada yang mingkem. nah yang mingkem ini dianggap gagal dan masuk ke resiko).
5. Keuntungan: 30-50% dari biaya bahan baku.

Untuk memudahkan perhitungan sebaiknya dibuat menggunakan program Ms. Excel seperti contoh yang saya buat dibawah. Jadi pada saat update harga suatu bahan, harga jual akhirnya otomatis akan langsung berubah mengikuti update harga tersebut karena sudah menggunakan rumus di tiap bagiannya. Yang dimaksud Faktor Pengali di file tersebut adalah kebutuhan bahan dibagi dengan standar kemasan bahan tersebut, contoh kebutuhan tepung terigu protein rendah dalam 1 resep adalah 310 gram, tapi standar kemasannya 1000 gram dengan harga Rp. 9.500. Maka Faktor Pengalinya adalah = 310 / 1000 = 0.31 yang apabila dinominalkan Rupiah menjadi = 0,31 x Rp. 9.500 = Rp. 2.945

Untuk tenaga kerja apabila pengerjaan kue-nya cukup ribet dan memakan waktu banyak (contoh: Kue Kering dan Decorating Cake) bisa mengambil margin atas (25% atau bahkan 30%). Untuk kue yang seasonal seperti kue kering, sah-sah saja mengambil keuntungan di margin atas (50%). Pada akhirnya kita sendiri lah yang bisa menentukan harga tenaga kita 🙂

Untuk bahan baku idealnya adalah harga sewaktu kita beli bahan, tapi terkadang struk pembeliannya sudah hilang entah kemana. Jadi untuk pendekatan saya biasanya pakai harga dari TBK online yang terpercaya dan harganya selalu di-update (Contohnya Titan Baking untuk kawasan DKI Jakarta). Untuk gas bisa dipakai pendekatan seperti 1 tabung gas habisnya berapa lama. Misal tabung gas 12 kg harga Rp. 155.000 habis dalam waktu 3 bulan, maka biaya gas per hari adalah (155.000 / 3) / 30 = Rp. 1.700 / hari. Biasa angka ini dibulatkan menjadi Rp. 5.000 untuk tambahan biaya listrik dan air dalam pembuatan kue.

Selain itu, kita perlu tahu untuk 1 resep akan menghasilkan berapa buah kue / toples? Hal itu juga akan menjadi salah satu pertimbangan menentukan harga jual kue.

excel edit

Rawon Instan

Rawon adalah masakan khas Jawa Timur yang merupakan salah satu makanan kesukaan saya dan suami. Awalnya saya ragu mau bikin rawon sendiri karena takut ribet bumbunya. Tapi kalau beli rawon diluaran belum tentu bersih dan juga biasa dagingnya dikasih cuma sedikit, banyakan lemaknya. Saya kurang suka daging yang berlemak. Kemudian Ibu saya merekomendasikan bumbu instan Indofood Rawon sebagai bumbu dasarnya. Tapi berdasarkan pengalaman, menggunakan bumbu instan saja (single use) biasanya hasilnya kurang memuaskan. Oleh karena itu saya browsing resep yang menggunakan bumbu asli ditambah bumbu instan ini dan dapatlah resepnya di blog Dapur Judith. Sudah beberapa kali saya bikin rawon selalu menggunakan resep ini. Menurut saya resep ini cocok untuk warga Indonesia yang menetap di luar negeri dan susah nyari kluwek sebagai bahan utama bumbu rawon karena dalam bumbu instan Indofood ini sudah ada kandungan kluweknya. Rawon ini enak dimakan selagi panas dengan nasi, sambal dan kerupuk udang. Biasanya saya hanya bikin setengah resep saja karena yang makan di rumah cuma 2 orang aja, hehe. Tauge saya skip penggunaannya karena sedang tidak punya stok di rumah. Berikut resep aslinya:

Bahan:
– 1 kg daging sapi, iris dadu
– 6 gelas air (1,5 Liter)

Bumbu:
– 2 pak bumbu rawon Indofood

Bumbu Tambahan:
– 5 siung bawang merah
– 5 siung bawang putih
– 3 butir kemiri
– 2-3 lbr daun jeruk
– 1 siung kecil kunyit
– 1 batang serai, ambil bagian putihnya saja, keprak
– 1 sdt garam (atau sesuai selera)
– 1/2 sdt gula (atau sesuai selera)
– Minyak goreng secukupnya untuk menumis

Cara membuat:

  1. Didihkan air di panci.
  2. Haluskan kemiri, kunyit, bawang merah dan putih. Tumis hingga harum
  3. Masukkan potongan daging, aduk rata. Tuang bumbu rawon instan sambil diaduk rata.
  4. Masukkan potongan daging yang telah ditumis dengan bumbu rawon ke dalam air mendidih di panci. Tambahkan serai dan daun jeruk.
  5. Masak hingga daging empuk.
  6. Sajikan dengan nasi hangat, sambal, kerupuk udang, irisan tomat dan tauge.

Super Fudgy Brownies

2015-06-11-21-02-24_deco

Ini juga late post. Dibuat dalam rangka farewell dengan teman-teman dekat di Sorowako. Jadi beberapa teman terpilih saya kasih 1 box kue yang isinya: nastar (coklat / keju), muffin keju dan brownies panggang. Sekalian ngabisin bahan-bahan baking juga yang ada di kulkas sebelum pergi dari Sorowako, hehe. Brownies panggang yang saya pakai resepnya adalah Super Fudgy Brownies dari blog Just My Ordinary Kitchen. Sayangnya saya lupa mendokumentasikan fotonya setelah keluar dari loyang karena buru-buru langsung dipotong-potong. Yang tersisa foto-nya hanya yang didalam box kue, hiks.. Maafkan untuk kualitas foto yang jelek ini. Soalnya dalam waktu dekat belum ada rencana mau bikin brownies lagi. Jadi pakai foto yang ada aja deh untuk bukti hasil baking sendiri ;p Untuk chocolate lover dijamin pasti suka brownies ini karena legit dan nyoklat banget! Wajar aja karena pemakaian coklatnya memang banyak.

Bahan:

  • 120 gram unsalted butter (saya pakai yang salted)
  • 130 gram tepung terigu protein sedang
  • 30 gram coklat bubuk
  • 1/2 sdt baking powder
  • 1/2 sdt garam
  • 225 gram dark cooking chocolate, cincang
  • 250 gram gula pasir halus (gula kastor)
  • 3 butir telur ukuran besar

Bahan Taburan: Chocolate chips / irisan almond

Cara Membuat:

  1. Panaskan oven 180 derajat celcius. Siapkan loyang. Olesi dengan sedikit margarin dan dialasi kertas baking. Kemudian olesi kembali permukaan kertas baking dengan margarin dan taburi sedikit terigu. Kertas roti dibuat agak panjang melewati pinggiran loyang supaya mudah mengangkat brownies keluar dari loyang.
  2. Campur dan ayak terigu, coklat bubuk, baking powder dan garam. Sisihkan.
  3. Lelehkan butter, masukkan dark cooking chocolate. Aduk-aduk hingga coklat meleleh dan tercampur rata. Angkat.
  4. Masukkan gula pasir halus. Aduk rata dengan whisker hingga gula terlihat menyatu dengan coklat. Masukkan telur. Aduk rata kembali hingga rata dan lembut.
  5. Masukkan terigu. Aduk sekedar rata hanya sampai tepung tidak terlihat lagi di adonan. Jangan overmix!
  6. Tuang ke dalam loyang. Ratakan permukaannya. Beri bahan taburan.
  7. Panggang dalam oven selama 50 menit hingga matang.Test tusuk kalau perlu.
  8. Keluarkan dari oven dan biarkan dingin di loyang selama 30 menit. Keluarkan brownies dari loyang dengan cara mengangkat kelebihan kertas roti di sisi loyang. Dinginkan di rak kawat. Potong-potong sesuai selera.

Brownies Kukus / BroKus / Steamed Brownies Ny. Liem

LINEcamera_share_2015-06-04-18-08-31

Resep kali ini sebenarnya termasuk late post banget karena saya bikinnya pas acara farewell suami di Sorowako. Ada tradisi sebelum resign harus bagi-bagi makanan di kantor jadi saya bikin Brownies Kukus ini untuk dibawa suami ke kantor. Bikinnya pas semalam sebelumnya dan disimpan di suhu ruang. Besok paginya brownies ini tetap lembut dan enak. Manisnya pas dan tidak bikin eneg. Komentar teman-teman suami di kantor juga positif dan pada suka (karena gratis juga kali ya, hehe). Waktu itu saya ga sempat dokumentasikan fotonya setelah keluar dari loyang, yang difoto adalah hasil setelah dipotong-potong. Resep saya ambil dari blog Hesti Kitchen.

Bahan:

  • Bahan I:
    – 6 butir telur
    – 230 gram gula pasir
    – 1/2 sdt vanili bubuk
    – 1/2 sdt garam
    – 1 sdt emulsifier
  • Bahan II:
    – 125 gram tepung terigu protein sedang
    – 50 gram coklat bubuk
    – 1/2 sdt baking powder
  • Bahan III:
    – 175 ml minyak goreng
    – 100 gram dark cooking chocolate, lelehkan dan campur dengan minyak goreng
  • Bahan IV:
    – 75 ml susu kental manis

Cara Membuat:

  1. Campur dan kocok bahan I sampai mengembang dan kental.
  2. Masukan bahan II sedikit demi sedikit sambil diayak hingga rata. Tuang bahan III, aduk perlahan dengan spatula sampai rata. Ambil 100 gram adonan dan campur dengan bahan IV, sisihkan.
  3. Tuangkan 1/2 bagian sisa adonan tadi ke dalam loyang yang telah diolesi sedikit minyak dan dialasi kertas baking (saya pakai loyang bulat diameter 22 cm). Kukus selama 10 menit dalam dandang yang sudah dipanaskan sebelumnya dengan api sedang. Api jangan terlalu besar karena akan mengakibatkan permukaan brownies bergelombang.
  4. Tuang adonan yang telah dicampur dengan bahan IV (step no.2), kukus selama 5 menit. Terakhir masukkan sisa adonan dan kukus selama 30 menit sampai matang.
  5. Angkat dan dinginkan.

Soft Dough Mini Pizza

Sudah beberapa kali bikin pizza selalu pakai resep JTT. Pas beberapa waktu yang lalu saya melihat postingan salah satu member di grup memasak NCC, pizza dengan soft dough ala Rina Rinso. Banyaknya komentar positif membuat saya penasaran mencobanya. Dan memang ternyata hasilnya memang adonan roti pizza yang empuk dan terasa aroma susunya. Enak deh. Saya memang lebih suka adonan pizza yang tanpa telur seperti resep JTT dan Rina Rinso ini karena kalau pakai telur rasanya malah cenderung kayak roti, hehe. Oya, untuk resep ini empuknya bisa bertahan sampai 2-3 hari lho.. asalkan kita menguleni-nya sampai kalis elastis.

Resep kali ini saya mencoba bentuk pizza yang mini, terinspirasi dari Mini Pizza Bites (Blog Hesti’s Kitchen). Mumpung lagi rajin nimbangin dan buletin adonan kecil-kecil, hahaha. Lucu dan imut sih tapi kesabaran saya membuat pizza ini ternyata hanya sampai 15 buah mini pizza, sisa adonannya saya bikin pizza besar pakai loyang diameter 26 cm ;D Untuk topping masih sama dengan resep pizza saya sebelumnya Pizza Homemade. Berikut resepnya yang saya ambil dari blog Rina Rinso:

Bahan:

  • 350 gr terigu terigu protein tinggi (misalnya cakra)
  • 15 gr gula pasir
  • 5 gr ragi instan
  • 20 gr susu bubuk full cream
  • 200 ml air es / susu cair dingin
  • 50 gr mentega putih (saya pakai margarin pakai blueband)
  • 1 sdt garam

Cara Membuat:

  1. Campur semua bahan kecuali air dan garam. Kemudian masukkan air sedikit demi sedikit sambil diuleni sampai kalis.
  2. Setelah kalis diamkan sampai adonan mengembang 2 kali (sekitar 1 jam).
  3. Setelah mengembang, kempiskan adonan, kemudian timbang adonan @ 16 gram dan bulatkan. Letakkan di muffin tray yang telah diolesi mentega. Pipihkan dan ratakan adonan di dasar muffin tray dengan bantuan tangan.
  4. Beri saus, bahan topping dan keju mozzarela. Usahakan saus tidak mengenai sisi loyang muffin karena akan lengket. Diamkan 10 menit.
  5. Panggang dengan oven 200 derajat celcius selama 15 menit.

Apabila kamu membuat pizza loyang besar, untuk langkah 3 bisa diganti sebagai berikut:

  1. Setelah mengembang, kempiskan adonan, kemudian bagi adonan menjadi 3 bagian. Bulatkan adonan dan diamkan 10 menit.
  2. Setelah didiamkan 10 menit tipiskan adonan dengan cara digiling. Kemudian tusuk-tusuk dengan garpu. Seharusnya bagian tepi adonan lebih tebal, tetapi kalau merasa ribet bikin rata aja semuanya.
  3. Setelah itu diamkan 30 menit sampai mengembang.
  4. Oven dengan api bawah suhu 200 derajat celcius selama 8 menit sampai roti setengah matang. Oleskan bagian atas roti dengan saus pizza, bahan topping dan terakhiri taburi dengan keju mozzarela parut. Oven lagi selama 15 menit sampai matang.

Matcha (Green Tea) Muffin

Saya udah lama beli bubuk green tea pas lagi green tea sedang hits-hitnya.. eh tapi baru berkesempatan praktek resepnya sekarang. Mumpung besok pagi mau berangkat ke kampung halaman, ga enak kalau ga bawa oleh-oleh. Biar penghematan oleh-olehnya kue buatan sendiri aja deh, haha. Karena perjalanan ke kampung halaman sekitar 5 jam, ga mungkin bawa cake yang ribet-ribet. Bisa-bisa hancur di jalan deh.. Makanya saya nyari resep yang simpel dan “tahan banting” di perjalanan. Terpikirlah ide muffin. Browsing sana-sini kemudian dapat lah resep di blog MiaSweetCake, pas kebetulan semua bahan di rumah lengkap pula. 1 resep ini jadi sekitar 13 cup muffin pendek. Hasilnya adalah muffin dengan tekstur lembut dan dengan rasa & aroma green tea. Cocok untuk jadi teman camilan teh sore. Berikut resepnya:

Bahan:

  • 85 gr unsalted butter, suhu ruang (saya pakai salted butter)
  • 100 gr gula pasir
  • 2 butir telur, aduk rata
  • 145 gr tepung terigu protein rendah
  • 5 gr (2 sdt) matcha / green tea powder
  • 1 sdt baking powder
  • sejumput garam
  • 80 ml susu cair

Bahan Topping: Choco chips

Cara Membuat:

  1. Panaskan oven dengan suhu 180 derajat celcius
  2. Kocok butter di wadah dengan hand mixer sampai lembut. Tambahkan gula, teruskan kocok hingga adonan berubah warna menjadi pucat, lembut dan kelihatan fluffy.
  3. Masukkan telur sedikit demi sedikit, sambil dikocok sampai rata.
  4. Ayak tepung, bubuk green tea dan baking powder diatas adonan butter, aduk rata dengan spatula
  5. Tambahkan garam, aduk. Lalu masukan susu dan aduk hingga rata.
  6. Siapkan muffin tray, lapisi dengan cup muffin. Isi cup muffin sampai 3/4 nya, lalu taburkan choco chips di atasnya.
  7. Panggang di oven sekitar 20-25 menit, sampai kecoklatan atau sampai tusuk gigi ditusukkan tidak ada yg menempel.

Martabak Manis (Terang Bulan)

Martabak manis adalah salah satu snack favorit orang Indonesia. Hampir di setiap tempat selalu ada yang jualan martabak. Sekarang malah martabak-nya punya berbagai varian yang unik-unik: martabak brownies, martabak green tea, dll. Tapi saya belum coba sih yang varian tsb. Untuk percobaan pertama kali lebih baik versi original aja menurut saya. Kalau udah sukses baru deh modifikasi sana-sini sesuka hati, hehe.

Percobaan martabak manis saya ini agak kurang sukses karena saya tidak memakai Baking Powder Double Acting (BPDA) seperti yang ditulis di resep. Waktu itu hanya ada stok Baking Powder biasa aja di dapur. Efeknya adalah lubang-lubangnya kurang berongga. Trus penggunaan loyang juga berpengaruh. Konon disarankan untuk menggunakan loyang khusus martabak dari bahan besi tebal seperti yang digunakan abang-abang jualan karena akan menghasilkan panas yang lebih merata dibandingkan dengan menggunakan teflon saja. Dikarenakan saya tidak punya loyang martabak, jadi percobaan resep ini saya hanya menggunakan wajan teflon saja. Untuk yang bermodalkan wajan teflon saya seperti saya, dianjurkan untuk membuat martabaknya lebih tipis karena kalau ketebalan takutnya bagian tengah belum matang tapi kulitnya sudah hangus.

Soal rasa sih menurut saya ga kalah lah dengan martabak yang dijual di pasaran. Lebih sehat pula karena kita menggunakan bahan-bahan yang masih fresh dan kadar gula-nya bisa diatur sendiri (biar ga terlalu feel guilty, hehe). Resep saya ambil dari blog Just My Ordinary Kitchen. 1 resep ini akan menghasilkan 2 buah martabak apabila kita menggunakan teflon diameter 18 cm.

Bahan:

  • 250 gram tepung terigu protein sedang
  • 400 ml air / susu cair
  • 30 gram gula pasir
  • 1/2 sdt garam
  • 2 butir telur (kalau mau lebih lembut, pakai kuning telurnya saja)
  • 1 sdt BPDA

Bahan Tambahan per loyang: 1 sdt soda kue dan gula pasir untuk taburan.

Bahan Isi: Sesuai selera (coklat, keju, meises, dll) dan susu kental manis.

Bahan Olesan: Butter / Margarin

Cara Membuat:

  1. Ayak terigu dan baking powder. Sisihkan
  2. Kocok telur, gula dan garam sampai gula larut. Tambahkan susu cair. Aduk rata
  3. Masukkan campuran terigu dan baking powder. kocok rata sampai lembut dan tidak ada gumpalan terigu. Bila masih ada, bisa disaring. Diamkan selama 1 jam atau lebih.
  4. Panaskan loyang martabak sampai benar-benar panas dan merata. Loyang tidak perlu dioles. Jika sudah panas kecilkan api-nya hingga ukuran api terkecil. Biarkan 10 menit hingga panasnya stabil.
  5. Bagi 2 adonan. Tambahkan 1/4 sdt soda kue yang diencerkan bersama 1 sdm air. Aduk cepat merata dan tuangkan ke loyang yang sudah panas tadi. Biarkan sampai muncul gelembung dan lubang-lubang. Taburi dengan gula pasir. Tutup loyang dan masak hingga permukaan martabak kering (tidak cair / basah lagi) dan matang.
  6. Angkat. Oles segera dengan bahan olesan. Beri bahan isian dan belah 2 bagian, tumpuk. Oles lagi kulit luarnya dengan bahan olesan. Potong-potong dan sajikan hangat.