Bolu Jerman (BolJer)

Bolu ini lagi ngetrend banget di grup NCC (Natural Cooking Club) di Facebook. Saya jadi ikutan latah bikin karena penasaran kayak gimana sih Bolu Jerman ini. Saya juga ga ngerti asal muasalnya kenapa bolu ini bisa dibilang Bolu Jerman, tau-tau banyak resep yang beredar di Facebook. Ada 2 metode pembuatan Bolu Jerman ini: All in one dan ala Sponge Cake. All in one method ini sesuai dengan resep aslinya yaitu semua bahan dicampur (kecuali mentega cair) dan dikocok bersamaan. Sedangkan ala Sponge Cake method adalah bahan kering (tepung, susu bubuk) dimasukkan setelah pengocokan bahan lain (telur, gula, emulsifier). Dalam resep ini saya menggunakan metode ala Sponge Cake karena dari berbagai review ibu-ibu di grup banyak yang hasilnya bantat dan tidak mengembang dengan menggunakan all in one method. Banyak juga yang bilang kalau menggunakan all in one method ini hasil adonannya cenderung cair, susah kental. Yah daripada sayang kan bahan-bahannya kebuang karena hasilnya tidak memuaskan, lebih baik saya pakai metode modifikasi aja alias ga ikut resep aslinya. Mungkin metode all in one itu hanya bisa dilakukan oleh para ahli, bukan pemula kayak saya, hehe.

Bolu ini hasilnya lembut, pori-porinya kecil dan tidak eneg karena rasa manisnya pas. Untuk yang senang dengan bolu-bolu polos rumahan sepertinya cocok deh dengan Bolu Jerman ini. Saya memodifikasi dengan menambahkan choco chips, tapi karena ketidaktahuan saya, saya tidak menambahkan terigu di choco chips-nya sehingga akhirnya choco chips-nya jadi tenggelam di dasar adonan, huhuhu, padahal pengennya choco chips-nya menyatu dengan adonannya. Resep saya ambil dari grup NCC di Facebook, katanya resep aslinya ditulis oleh Eba Chan.

Bahan:

  • 6 kuning telur (suhu ruang)
  • 3 putih telur (suhu ruang)
  • 100 gram mentega (saya pakai salted butter), cairkan diatas kompor dengan api kecil, tidak perlu sampai mendidih biar kadar airnya tetap terjaga.
  • 100 gram gula pasir
  • 60 gram tepung terigu, ayak
  • 35 gram tepung maizena, ayak
  • 25 gram susu bubuk, ayak
  • 1/2 sdt emulsifier (TBM / SP, saya pakai TBM)
  • 1/2 sdt vanili
  • 2 sdm air (saya tidak pakai)

Bahan Tambahan: saya pakai choco chips. Choco chips seharusnya ditaburi / dicampur sedikit terigu dulu supaya menyatu dengan adonan dan tidak tenggelam seperti punya saya.

Cara Membuat:

Metode ala Sponge cake

  1. Campur telur, gula pasir, vanili, dan emulsifier. Kocok dengan mixer kecepatan tinggi selama sekitar 10 menit sampai berbusa dan rata.
  2. Campur tepung terigu, maizena dan susu bubuk yang telah diayak. Masukkan dalam adonan telur yang sdh dikocok sedikit demi sedikit sampai habis sambil dikocok dengan mixer kecepatan rendah selama 10 menit sampai adonan menjadi kental berjejak.
  3. Masukkan mentega cair sedikit demi sedikit dan aduk dengan spatula dengan metode aduk balik.
  4. Masukkan choco chips yang telah dilumuri terigu ke dalam adonan dan aduk rata dengan spatula.
  5. Masukkan ke loyang yang telah diolesi mentega dan ditaburi sedikit terigu tipis. Ketuk pelan loyang untuk meratakan adonan. (Saya pakai loyang bulat diameter 22 cm dengan tinggi 7 cm)
  6. Panaskan oven 15 menit sebelumnya
  7. Panggang dengan suhu 150 derajat celcius selama 45 – 50 menit sampai permukaannya berwarna kecoklatan. Angkat dan segera keluarkan dari loyang.

Note: Saat dalam oven adonan akan mengembang, tapi saat keluar oven bolu-nya agak mimpes, jadi hasil akhirnya memang bolu-nya tidak tinggi. Ada juga yang menyarankan menggunakan loyang tulban supaya bisa mengembang maksimal.

Iklan

Buttermilk Fluffy Pancake for Pancake Lovers!

Pancake ini biasanya jadi menu sarapan Western people karena mudah dan praktis membuatnya, ga sampai 30 menit juga udah jadi. Kan males ya kita pagi-pagi bikin sarapan yang heboh dan repot. Pancake ini bisa disajikan dengan berbagai topping. Ada yang pakai ice cream, madu, maple syrup, choco chips bahkan saya pakai topping nuttela aja juga enak tuh! hahaha. Untuk membuat pancake ini saya hanya menggunakan wajan teflon saja, kalau kamu ada loyang khusus pacake mungkin akan lebih cantik lagi penampilannya. kalau udah bisa bikin pancake sendiri sih udah pasti males deh jajan pancake diluar yang kadang-kadang menurut saya over price.

Hasil pancake dari resep ini adalah pancake yang lembut dan agak berongga karena ada penggunaan baking powder dan soda kue. Rasanya enak dan tidak bikin eneg karena rasa manisnya pas dan terasa buttermilk-nya. Saya menggunakan wajan teflon diameter 18 cm, jadinya sekitar 5 pcs, cocok untuk keluarga kecil kayak saya. Resep saya dapatkan dari blog Hesti’s Kitchen:

Bahan:

  • 1 cup (110 gram) terpung protein sedang
  • 1 sdt baking powder
  • 1/2 sdt baking soda
  • 1/4 sdt garam halus
  • 1 1/2 sdm gula pasir
  • 1 butir telur ukuran besar, kocok lepas
  • 130 – 150 ml buttermilk (susu cair diberi 2 sdm perasan jeruk nipis, diamkan 10 menit)
  • 2 sdm unsalted butter, lelehkan (saya pakai yang salted butter)

Cara Membuat:

  1. Aduk rata semua bahan kering, masukkan telur, buttermilk dan butter leleh. Aduk asal rata dengan whisker.
  2. Panaskan wajan anti lengket dengan api sedang. Tuang 1 sendok sayur adonan ke wajan yang sudah panas. Biarkan sampai adonan berlubang-lubang dan pinggirannya agak kering sekitar 2 1/1 menit.
  3. Balik adonan. Apabila sudah berwarna kuning kecoklatan segera angkat (sekitar 1 menit)
  4. Sajikan hangat dengan topping sesuai selera.

Catatan Perjalanan Hong Kong – Macau – Shenzhen (Day 6 – end)

Minggu, 18 Mei 2015

Hari ini adalah saatnya kembali ke negara tercinta, Indonesia. Betapa kami sangat merindukan keramahan masyarakat Indonesia, makanannya yang kaya rempah dan tentu saja enak, serta merindukan mobil kami karena disini harus jalan kaki jauh kemana-mana menggunakan public transportation. Yah walaupun transportasi umum disini aman dan nyaman tapi tetep aja capek jalan kakinya itu, hehe.

Dari apartemen kami, kami berjalan kaki ke Jordan road sampai menemukan halte bus untuk bus nomor A22 yang ke arah Hong Kong International Airport. Kenapa kami memilih naik bus? Silakan baca tulisan saya sebelumnya “Catatan Perjalanan Hong Kong – Macau – Shenzhen (Day 1)”. Perjalanan ke airport ini ditempuh dengan waktu 1 jam. Sesampainya di airport, terminal 2, kami langsung mengurus check in dan diinfokan oleh petugasnya kalau boarding gate kami cukup jauh, gate 70.

Di airport ini kami mencari counter untuk refund balance Octopus Card yang terletak dekat stasiun MTR Airport Express. Saldo kami dipotong masing-masing HKD 9 untuk admin fee. Setelah dipotong admin fee, kami menerima sisa uang kami sebanyak HKD 64,6 untuk masing-masing orang. Selesai urusan Octopus Card, kami breakfast dulu disebuah toko yang terletak di lantai bawah dari check in counter terminal 2. Ternyata lumayan murah juga dan dengan porsi yang banyak, dapat bubur, mie goreng, dan milk tea. Yah tapi rasanya agak kurang berbumbu lah khas masakan di Hong Kong.

Setelah breakfast, kami langsung bergegas ke arah imigrasi untuk menuju gate 70 itu. Ternyata oh ternyata memang jauh banget gate-nya. Selesai dari imigrasi kami harus naik kereta dulu menuju terminal 1, kemudian disitu baru jalan kaki menuju gate 70 yang letaknya agak ujung. Maklum lah naik penerbangan LCC yang murah meriah, hahaha. Jadi kalau kamu nantinya boarding di gate 70 ya jangan mepet-mepet ya waktunya. Bangunan airport-nya gede banget! Sampe capek lari-lari ngejarin waktu boarding. Oya, pas di imigrasi Hong Kong sebelumnya, air minum kita akan disuruh buang / habiskan, tapi jangan khawatir karena di dekat toilet boarding gate ada drinking water tap, jadi kita bisa refill botol minum kita for free. Daripada harus beli air minum di pesawat nanti kan mahal, 1 botol kecil aja harganya SGD 4.

Pesawat Tiger Air kami berangkat tepat waktu jam 10:50 A.M dari Hong Kong menuju Singapore. Transit di Singapore sekitar 3 jam-an baru kemudian berangkat ke Jakarta jam 06:10 P.M. Setibanya di SIngapore, sekitar jam 02:40 P.M kami mengurus boarding pass penerbangan ke Jakarta di Transit Lounge, kemudian langsung menuju food court yang bernama Universal Dining di lantai 2 untuk lunch. Setelah itu kami menuju ke movie theatre untuk menghabiskan waktu dengan nonton dan tidur-tiduran. Efek kecapekan jalan-jalan di Hong Kong – Macau – Senzhen. Mendekati waktu boarding kami bergegas menuju boarding gate. Di boarding gate ini juga nantinya air minum kita akan diminta untuk buang / habiskan. Tapi di dalam ruang tunggu-nya akan ada drinking water tap koq untuk refill. Tepat jam 06:10 P.M pesawat kami terbang ke Jakarta.

Review Today Expenses:

  • Breakfast at Hong Kong International Airport: HKD 48 = IDR 81.552
  • Snack at Sevel Hong Kong International Airport: HKD 32 = IDR 54.368
  • Admin refund fee Octopus Card for 2 person: HKD 18 = IDR 30.582
  • Refund balance Octopus Card for 2 person: (-HKD 129,2) = (-IDR 219.510)
  • Lunch at Changi: SGD 14,8 = IDR 145.854

Total Today Expenses in IDR = 92.846

(Exchange Rate kami sesuai yang ditukarkan ke money changer per 11 Mei 2015: HKD = 1699, CNY = 2114, SGD = 9855)

Banyak teman saya yang bertanya, habis berapa biaya liburan ke Hong Kong – Macau – Shenzhen kemarin. Nah ini saya kasih summary-nya ya. Harga disini tidak termasuk shopping-shopping heboh lho ya. Prinsip saya dan suami kalau travelling itu lebih ke arah sightseeing dan merasakan experience hidup di kota / negara lain. Khusus kalau travelling ke negara lain, kami ga melakukan wisata kuliner. Lebih ke arah makan untuk bertahan hidup, enak ga enak telan aja deh, yang penting murah dan bersih makanannya, hahaha. Berasa banget lho uang Rupiah (IDR) kita itu jadi kecil kalau hidup di negara lain, terutama negara yang lebih maju dari Indonesia.

Summary Expenses:

  • Return ticket Jakarta – Hong Kong – Jakarta Tiger Air 13 – 18 May 2015 for 2 person: IDR 6.420.837 (harga ini sudah saya tambahkan biaya bagasi 20 kg untuk Jakarta ke Hong Kong dan 25 kg untuk Hong Kong – Jakarta). Saat saya beli tiket ini tgl 16 April 2015 kurs SGD = 9471. Untuk Tiger Air ini fare-nya dalam mata uang SGD. Jadi mungkin kalau kalian beli tiket harga dalam SGD-nya sama dengan tiket saya ini tapi nilai kursnya berubah ya bisa jadi harga tiket kalian akan lebih murah atau lebih mahal.
  • Apartemen Austin Inn via AirBnB untuk tanggal 13 – 18 May 2015: IDR 2.200.000. Harga ini juga bisa berubah sewaktu-waktu tergantung nilai kurs ya. Untuk Austin Inn ini harganya akan makin murah kalau kita stay-nya lebih lama.
  • Day 1: IDR 847.647 (incl. meals & Octopus Card for 2 person)
  • Day 2: IDR 534.845 (incl. meals & Octopus Card for 2 person)
  • Day 3: IDR 1.770.358 (incl. meals, Octopus Card, TurboJet Round Trip Ticket for 2 person)
  • Day 4: IDR 2.483.738 (incl. meals, Octopus Card, WoW admission fee, Splendid China admission fee, Metro Shenzhen for 2 person, VoA Shenzhen for 1 person)
  • Day 5: IDR 1.695.602 (incl. meals, Octopus Card, Cable Car Ngong Ping Round Trip Ticket for 2 person, shopping at Giordano & Ladies Market)
  • Day 6: IDR 92.846 (incl. meals & Octopus Card for 2 person)

TOTAL EXPENSES: IDR 16.045.873