Kebetulan di minggu ini ada hari kejepit nasional di Indonesia, yaitu libur tanggal merah di hari Kamis tanggal 14 Mei 2015. Dari 3 minggu sebelumnya sudah gelisah mau merencanakan liburan kemana. Eh pas browsing-browsing saya nemu tiket murah Tiger Air Jakarta – Hong Kong, harga untuk 2 orang Jakarta – Hong Kong PP adalah IDR 6.420.837 per tgl 16 Aoril 2015 (sudah include bagasi 20 kg untuk rute Jakarta – Hong kong dan 25 kg untuk rute Hong Kong – Jakarta, bagasi saya beli untuk 1 orang saja dengan pertimbangan barang bawaan kami tidak begitu banyak). Untuk ukuran penerbangan selama 5 jam one way, harga segitu murah banget menurut saya, artinya per orang dapat harga sekitar IDR 3,2 juta PP atau IDR 1,6 juta one way. Sekedar perbandingan saja, untuk rute domestik Jakarta – Balikpapan yang lama penerbangannya 2 jam saja harga tiket udah IDR 800 ribu – 1,2 juta one way. Setelah merundingkan jadwal kerja suami, akhirnya disepakati kami akan berlibur ke Hong Kong tanggal 13 – 18 Mei 2015. Saya cek musim di Hong Kong pada saat itu, belum masuk musim panas. Masih oke lah cuacanya untuk jalan-jalan. Tapi setelah diliat-liat lagi, sayang ah kalau 5 hari cuma di Hong Kong. Jadi Kami nambah tujuan wisata ke Macau dan Shenzhen yang tidak begitu jauh lokasinya dari Hong Kong.
Untuk hotel disepakati kami akan tetap stay di Hong Kong aja karena ribet tiap kali ganti kota bebawaan koper. Baca dari beberapa blog lain juga memungkinkan koq untuk PP dalam 1 hari ke Macau dan Shenzhen dari Hongkong. Mulailah saya cek hotel di Agoda dan booking.com. Eh busyet, mahal banget tuh hotel-hotel di Hongkong. Lagian saya mikir, ngapain juga hotel bagus-bagus kalau nantinya juga ditinggal jalan seharian. Hotel itu cuma untuk tempat istirahat aja, bukan untuk menikmati fasilitas hotelnya juga. Jadi saya berinisiatif untuk mengecek sewa apartemen di Hong Kong di situs AirBnB. Rata-rata apartemen yang disewakan ukurannya kecil banget, bahkan ada yang review untuk taruh koper aja di kamar ga muat, ckck. Memang sih konon properti di Hong Kong itu harganya selangit gitu, jadi biar terjangkau dibuatlah versi yang kecil-kecilnya. Tapi kadang ukuran kecilnya itu kelewatan deh! Saya akhirnya dapat apartemen tipe studio dengan ukuran yang cukup manusiawi untuk 2 orang. Yang penting bisa lah masuk 2 koper dan lalu-lalang dengan cukup leluasa. Dari beberapa review tamu yang pernah nginap disana juga dibilang cukup oke apartemennya. Dari segi lokasi cukup dekat dengan 3 stasiun MTR, halte bus, dan toko 7-11 (Seven Eleven / Sevel). Harganya termasuk sangat murah untuk ukuran Hong Kong. Saya dapat harga IDR 2.200.000 untuk 5 malam! Wow banget.. karena standar penginapan di Hong Kong itu biasanya 700 ribu per malam untuk ukuran guesthouse. Langsung deh saya booking aja. Nama Apartemennya Austin Inn yang berlokasi di Man King Building.
Beberapa hari sebelum keberangkatan saya udah nukarin duit ke mata uang HKD (Hong Kong Dollar), CNY (Chinese Yuan / RMB) dan SGD (Singapore Dollar). Kenapa tiba-tiba jadi ada SGD? Karena Tiger Air ini ga ada direct flight ke Hong Kong, jadi transit dulu di Changi Airport, Singapore, selama 4 jam. Kalau butuh beli makan di Changi kan harus sedia SGD.
Jreng.. jreng.. Tibalah menuju hari keberangkatan. Hong Kong we’re comiing…!!
Rabu, 13 Mei 2015
Pesawat kami yang dijadwalkan berangkat ke Singapore 09:45 A.M berangkat tepat waktu dan landing di Changi International Airport, tepatnya di Terminal 2 sekitar 12:40 P.M. Setelah mengurus transit transfer ke Hong Kong, kami pun lunch di food court lantai 3 yang bernama “Universal Dining”. Kayaknya sih ini kantin staff-nya Changi, karena beberapa kali saya lihat di counter ada special price untuk staff dan memang banyak staff yang makan disitu. Harganya termasuk murah untuk ukuran harga makanan Singapore. Harga makanan berkisar SGD 4-8 per porsinya.
Sambil menunggu penerbangan kami ke Hongkong, kami eksplor sana-sini di Changi. Untuk kalian yang baru pertama kali ke Changi pasti akan terkagum-kagum dengan bandara ini. Bagus banget dan full entertainment, sangat memanjakan pengunjungnya. Ga heran Changi ini mendapatkan World Best Airport Award. Beberapa fasilitas yang ada di Changi Terminal 2 yang bisa diakses secara free untuk pengunjungnya: free wifi, drinking water tap (lokasinya dekat toilet), movie theatre, gaming center, kursi untuk tiduran, taman, mesin pijat kaki (dekat ruang tunggu di tiap gate), dll. Oya, untuk kalian yang punya waktu tunggu 5 jam atau lebih ke penerbangan berikutnya juga tersedia free tour lho dari Changi untuk keliling melihat kota Singapore. Bisa dilihat langsung di website Changi: http://www.changiairport.com. Interior dan eksterior bandaranya juga keren banget.
Pesawat kami ke Hongkong berangkat tepat waktu dari Changi 04:00 P.M dan tiba di Hongkong International Airport 08:05 P.M. Selesai urusan imigrasi dan bagasi, kami langsung dinner di McD. Kenapa McD? Karena waktu itu yang menurut kami harganya cukup terjangkau di bagian arrival ya McD. Akan tetapi saudara-saudara, jangan berharap menemukan yang namanya menu nasi di McD ini. McD di Hong Kong cuma jualan paket burger + french fries aja, hiks. Mana ga ada pula tuh yang namanya saus sambal disana, ckck. Untung aja saya udah siap sedia dengan bawa saus sambal sachet 1 pak dari Indonesia, hoho. Mana enak sih makan french fries dan burger kalau ga pake saus sambal? tawar deh.
Setelah makan kami membeli Octopus Card yang berlaku sebagai alat pembayaran moda transportasi di Hong Kong (MTR / subway, bus, ferry antar pulau) seharga HKD 150 per orang. HKD 100 adalah saldo yang bisa dipakai untuk transaksi dan HKD 50 untuk deposit jaminan kartu yang bisa di-refund ketika kita mengembalikan kartunya. Setelah itu kami menuju terminal bus di airport. Terminal bus ini rapi dan bersih banget. kita menunggu sesuai dengan jalur bus-nya. Tiap bus punya jalur sendiri-sendiri. Sesuai petunjuk dari Austin si empunya apartemen, kami mengambil bus nomor A22 menuju Shanghai Street (pemberhentian ke-3). Sampai di Shanghai Street sekitar 45 menit dari airport. Jauh kaan?! Pantes aja pas tap Octopus Card-nya kelihatan biaya bus-nya HKD 39 per orang. Dari Shanghai Street menuju apartemen kami tinggal jalan kaki sekitar 10 menit.
Apartemen kami kamarnya cukup leluasa untuk 2 orang. Ada kamar mandi dalam, AC, TV, bahkan disediakan juga lho hair dryer dan sabun – shampo untuk mandi. Seprai dan selimut juga sudah tersedia di apartemen. Hanya saja agak kaget ngeliat ukuran ranjangnya. Kirain dapet queen size bed, eh ini malah yang lebih kecil ukuran double bed aja, 140 x 200 cm. Ya sudahlah yang penting bersih dan nyaman kamarnya.
Review Today Expenses:
- Drinking water at Tiger Air: SGD 4 = IDR 39.420 (terpaksa beli karena ga ada drinking water tap di Soekarno Hatta Airport, pas di imigrasi bandara tidak dijinkan untuk membawa air minum)
- Lunch at Changi Terminal 2: SGD 16,5 = IDR 162.607
- Octopus Card for 2 person: HKD 300 = IDR 509.700
- Dinner at Hong Kong Airport: HKD 80 = IDR 135.920
Total Today Expenses in IDR = 847.647
(Exchange Rate kami sesuai yang ditukarkan ke money changer per 11 Mei 2015: HKD = 1699, CNY = 2114, SGD = 9855)
To Be Continued…