HRD Meminta Slip Gaji Perusahaan Lama?

“HRD meminta slip gaji (payment slip) perusahaan lama? Buat apaan?” Adalah pertanyaan yang terlintas di pikiran saya saat kerabat saya, sebut saja namanya si A, bercerita tentang pengalaman pribadinya saat pindah perusahaan baru di Jakarta. A sudah bekerja di perusahaan lama 1 tahun lebih sampai suatu saat ada head hunter yang melihat profile-nya di linkedin dan menawarkan dia pekerjaan di perusahaan baru. Test dan interview pun berlangsung dengan perusahaan klien head hunter tersebut. Terakhir A pun ditanya tentang expected salary apabila jadi join ke perusahaan itu, dan A menyebutkan angka Rp. X juta.

Setelah beberapa hari, head hunter yang menawari pekerjaan tersebut menelpon si A dan meminta fotokopi slip gaji perusahaan tempat A bekerja sekarang dengan alasan supaya dia bisa mendapatkan best price buat A di perusahaan baru. Menurut head hunter ini maximum salary yang bisa didapat adalah 15% dari salary di tempat bekerja sekarang. Pada saat A berkonsultasi dengan saya, saya mengatakan ke A untuk tidak memberikan slip gajinya dengan alasan privacy dan takut disalahgunakan untuk mendapatkan info standar gaji karyawan di tempat dia bekerja sekarang. A bersikeras untuk tidak memberikan slip gajinya ke head hunter dan mengatakan bahwa dia sudah menetapkan expected salary dengan perusahaan baru pada saat interview. Head hunter pun pada akhirnya tidak memaksa lagi tentang slip gaji.

Seminggu kemudian A mendapatkan offering letter dari perusahaan baru tersebut. Salary dan allowance yang tertera disana sesuai dengan apa yang diharapkan A sehingga A pun mengajukan resignation letter ke HRD perusahaan tempat dia bekerja saat itu. Dikarenakan one month notice, A meminta waktu 1 bulan untuk bisa masuk kerja di tempat yang baru.

Setelah mendekati hari terakhir di kantor lama, A ditelpon oleh HRD perusahaan baru untuk menyerahkan beberapa fotokopi dokumen saat hari pertama dia bekerja nanti, termasuk diantaranya adalah slip gaji dan kalau memungkinkan fotokopi mutasi buku tabungan. Saat A bertanya ke HRD tersebut untuk keperluan apa, karena kan sudah ada offering letter yang menyebutkan tentang salary yang akan diterima oleh A saat bekerja di perusahaan baru, HRD berkata untuk persyaratan kerja. Tentu saja A panik karena gaji yang disebutkan pada saat interview kemarin sudah dimark-up dan A sudah tidak ada pilihan untuk menolak permintaan tsb karena A sudah terlanjur mengajukan resign. Kalau A menolak bisa-bisa dia jadi jobless. Akhirnya A nego dengan HRD perusahaan lama untuk me-mark up nilai salary-nya yang tercantum di slip gaji.

Cerita dari A tersebut membuat saya bertanya-tanya, apakah memang peraturan kerja sekarang memang begitu? Dulu pada saat saya bekerja kantoran dan pindah perusahaan (memang hanya 1 kali pindah sih sebelum akhirnya resign dan jadi IRT) saya tidak pernah diminta menyerahkan slip gaji perusahaan lama. Suami saya juga begitu, saat pindah perusahaan tidak pernah diminta slip gaji yang lama. Menurut saya, slip gaji itu adalah suatu hal yang private bagi kita dan juga perusahaan. Dari data slip gaji dapat dlihat standar kesejahteraan karyawan di suatu perusahaan. Data ini kadang dijual ke konsultan atau lembaga survey untuk keperluan tertentu. Walaupun kita sudah tidak bekerja di perusahaan lama, sudah semestinya kita bisa tetap menjaga nama baiknya kan? jadi sangat tidak etis menurut saya permintaan slip gaji begini. Kalau untuk membuktikan bahwa kita pernah kerja di perusahaan lama kan bisa dari surat rekomendasi yang kita dapat saat resign dari suatu perusahaan. Trus menentukan salary yang baru based on salary lama juga sangat aneh menurut saya. Salary ditentukan dari job description kita dan kemapanan perusahaan. Perusahaan besar dan perusahaan kecil tentu beda standar gajinya kan? Kalau sekiranya job desc kita di perusahaan baru akan lebih berat dibanding sebelumnya ya wajar dong kita meminta lebih. Kalau dibatas-batasin max 15% ya ga bisa juga kan tergantung porsi kerjanya. Salah satu alasan orang pindah kerja ke tempat baru juga untuk mendapatkan standar salary dan kehidupan yang lebih baik. Lagipula kalau salary lama kita lebih besar dari yang sekarang, apa perusahaan baru mau menyesuaikan? belum tentu juga saya rasa. Terakhir adalah tentang masalah kepercayaan. Saat kita menyebutkan existing salary berapa pada waktu interview dan perusahaan tidak percaya dan bersikeras kita menunjukkan bukti slip gaji, menurut saya buat apa kerja dengan orang yang tidak mempercayai kita sedari awal? Yah, tapi sekali lagi ini semua kembali ke opini masing-masing orang sih.

Bagaimana pendapat kalian mengenai hal seperti ini? Mungkin yang kerja sebagai HRD bisa sharing point of view-nya..

Iklan

2 pemikiran pada “HRD Meminta Slip Gaji Perusahaan Lama?

  1. Sangat menarik. Saya sedang mengalami..interview ditanya gaji perusahaan lama. Dan saya dengan polos nya terjerumus, menjawab apa adanya tanpa saya tambah2in. Alhasil cuma dikasih gaji sama dgn yg lama, bahkan dikasih dibawahnya sedikit, alasan masih probation 3bln..ketika sy tanya apa bisa nego gaji, tidak ada harapan karena yg info soal gaji HRD. Dan dia bersikeras bahkan cm menambahkan kenaikan 50rb😅…saya merasa terjebak.

    Suka

    • Waduh.. turut prihatin ya Mba. Tapi, kalau angka yg ditawarkan tidak sesuai, kita punya hak lho utk menolak. Biasanya di Indonesia, kenaikan gaji yg bisa diharapkan saat pindah perusahaan berkisar 20-30% dari gaji saat itu (dihitung gross per annum). Ga ada angka yg mutlak karena tergantung jg dg budget perusahaan sih.
      Tips: coba follow instagram srl789 (Samuel Ray), beliau HR yg sering share ttg tips2 karir termasuk urusan interview dan nego gaji.

      Suka

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s